Semua perempuan pastinya ingin tampil elok dalam tiap kesempatan. Karena itu, aneka macam cara pun dilakukan demi bisa meraih wajah yang elok dan badan yang indah, baik itu cara yang normal, atau cara lain yang terbilang ekstrem. Meskipun disinyalir berisiko, banyak perempuan seakan menutup mata demi bisa mendapat paras rupawan. Menurut mereka, elok itu memang butuh pengorbanan. Berikut ini ialah beberapa perawatan atau treatment kecantikan ekstrem, yang dilakukan perempuan supaya bisa memperoleh kecantikan.
Facial bekicot
Bagi perempuan yang sering melaksanakan perawatan wajah dengan cara facial, mungkin sedikit terkejut dengan metode facial yang satu ini. Di beberapa salon Jepang, mereka memperlihatkan perawatan wajah dengan menggunakan bekicot. Caranya ialah dengan membiarkan bekicot itu berjalan-jalan di wajah pelanggannya.
Seperti yang kita tahu, bekicot kalau berjalan selalu meninggalkan lendir. Lendir itulah yang menjadi komponen penting untuk merawat wajah. Diketahui, lendir itu mengandung bermacam-macam protein, anti oksidan, dan asam hyularonat yang dipercaya sanggup menjaga kelembaban kulit, mengobati peradangan, dan mengangkat sel kulit mati. Selain itu, lendir dari bekicot itu juga bisa mengobati kulit yang terbakar matahari.
Rupanya, penggunaan bekicot sebagai sarana untuk mempercantik wajah bukanlah metode yang baru. Penggunaan bekicot pada wajah ini bekerjsama sudah ada semenjak kira-kira 2 ribu tahun yang lalu. Hippocrates menyampaikan bahwa bekicot yang digerus dan dicampur dengan susu asam bisa mengobat peradangan kulit.
Bila kalian tertarik untuk mencoba perawatan kulit wajah dengan menggunakan bekicot ini, bisa pribadi tiba ke Jepang, tepatnya di Tokyo. Hanya saja, kalian harus siap-siap membawa uang lebih, alasannya perawatan ini membutuhkan biaya sebesar sekitar Rp 2,4 juta.
Vampire facial
Layaknya makhluk vampire yang membutuhkan darah untuk bisa tetap hidup, begitu pula dengan perawatan yang satu ini. Vampire facial ialah perawatan wajah antikerut terbaru yang menggunakan darah para penggunanya. Darah diusapkan ke seluruh wajah sehingga penggunanya mempunyai kulit yang tetap kenyal dan bebas noda.
Vampire facial juga dikatakan sebagai terapi yang kaya trombosit. Darah dari lengan pasien dimasukkan dalam mesin sentrifugasi untuk memisahkan trombosit dan sel darah merah. Selanjutnya, trombosit dikombinasikan dengan hyaluronic acid (HA) menyerupai Restylane atau Juvederm. Kombinasi ini disuntikkan dalam aneka macam area pada wajah pasien, yang kemudian merangsang pertumbuhan kolagen.
Vampire facial dinilai lebih unggul dibanding terapi laser atau suntik botoks. Hal ini dikarenakan vampire facial memperlihatkan dua laba yang tak dimiliki terapi laser atau suntik botoks, yaitu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot, sehingga bentuk serta tekstur kulit wajah tidak berubah. Selain itu, vampire facial juga meremajakan kulit dengan menumbuhkan jaringan baru.
Vampire facial dipercaya ampuh untuk meningkatkan produksi kolagen dan merangsang tampilan kulit yang infinit muda. Beberapa praktisi facial vampir ini terkadang mengombinasikan dengan pengisi dermal untuk sanggup lebih jauh mengencangkan area yang bermasalah, contohnya kantung mata. Tak heran, kalau metode perawatan wajah ini cukup digandrungi oleh beberapa selebriti Hollywood, salah satunya ialah Kim Kardashian.
Berminat mencoba perawatan vampire facial ini? Siap-siap untuk mendadak jatuh miskin, alasannya untuk bisa melaksanakan vampire facial ini diharuskan membayar biaya sebesar maksimal USD 2 ribu atau sekitar Rp 30 juta.
Perawatan lain yang bisa dilakukan untuk mencerahkan kulit ialah terapi sengat lebah atau apipunktur. Jika biasanya kulit yang tersengat lebah biasanya terasa sakit, namun berbeda halnya dengan terapi yang satu ini.
Berbeda dengan terapi biasa, khasiat terapi sengat lebah ini berasal dari sengatan ekor lebah yang dicocol (ditutul) ke titik-titik akupunktur tubuh, menyerupai di antara dahi, area pipi, di atas alis mata, batang hidung, samping cuping hidung, sudut bibir, di bawah dagu, area tangan, area punggung, hingga titik akupunktur di kaki.
Meski terlihat menyakitkan, ternyata sengatan lebah mengandung air dan enzim-enzim menyerupai fosfolipase A dan hialuronidase, zat melitin, adolapian, apamin dan MCD-peptida, yang mempunyai dampak bisa merevitalisasi sel, menormalkan dan melancarkan segala kegiatan pembuluh darah dan syaraf tubuh.
Di Indonesia sendiri metode ini gres diperkenalkan pada tahun 1970-an, dan dulu dipergunakan sebagai salah satu metode pengobatan. Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu, terapi sengat lebah yang dulunya identik sebagai terapi pengobatan, ternyata juga mujarab menyulap kulit jadi lebih lembut, lebih kencang, lebih putih hingga terbebas dari duduk kasus jerawat, pori-pori besar dan kantong mata. Khusus untuk jerawat, kalau abuh hanya menurut faktor hormonal dan tidak terlihat parah, biasanya hanya diobati dengan madu ditambah royal jelly atau susu lebah, tidak perlu adanya sengatan.
Terapi yang satu ini tak kalah ekstrem dibandingkan terapi sengat lebah di atas. Cara ini memang kurang lazim dan dianggap ekstrem di Indonesia, namun di negara-negara maju, perawatan dengan cara menggunakan lintah ini tidak hanya dilakukan di bidang kecantikan saja, namun sudah merambah untuk mengobati aneka macam macam gangguan kesehatan.
Terapi lintah diketahui memberi banyak manfaat untuk kecantikan kulit, mulai dari kulit wajah tampak bercahaya, meningkatkan elastisitas kulit, teratasinya duduk kasus rambut rontok, menyamarkan selulit dan noda bekas abuh atau luka, melancarkan peredaran darah, dan menghilangkan spider vein. Bahkan ada beberapa salon kecantikan yang berani menyampaikan kesepakatan untuk bisa mengatasi aneka macam duduk kasus kulit tanpa laser atau operasi, mulai dari mengangkat kelopak mata yang turun tanpa operasi, hingga menghilangkan duduk kasus jerawat.
Rupanya, terapi lintah ini sudah eksis selama lebih dari 2500 tahun. Hingga sekarang, terapi ini pun masih dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menjaga kecantikan dan kesehatan dengan cara alami tanpa dampak samping, tanpa obat-obatan atau materi kimia. Bahkan konon, metode ini bisa dipakai untuk memperlambat proses penuaan dini.
Para geisha di Jepang, yang terkenal mempunyai kulit halus dan lembut dulu juga memanfaatkan lintah dengan mengaplikasikannya pada wajah dan tubuh. Sementara pada periode ke-20, Perancis mulai menggunakan lintah untuk kesehatan kulit dan menciptakan pipi mempunyai tone kemerahan, khususnya bagi kaum wanita.
Orang Tionghoa semenjak dulu telah menggunakan plasenta sebagai obat anti-penuaan kulit dan rambut berkilau, dan hal itu sudah berlangsung selama lebih dari 200 tahun. Plasenta juga diperkirakan telah menjadi salah satu materi baku perawatan kecantikan zaman Mesir Kuno, dan Marie Antoinette dipercaya rutin menggunakannya sebagai jamu minum.
Plasenta sendiri ialah organ yang terbentuk dalam embrio selama masa kehamilan yang berfungsi sebagai jalur transportasi nutrisi dan oksigen dari badan ibu ke bayi yang sedang bertumbuh. Plasenta juga penting dalam regenerasi sel dan percepatan perkembangan hati. Plasenta dipercaya mengandung tinggi protein dan enzim.
Lalu, bagaimana proses perawatan dengan menggunakan plasenta ini? Sebelum digunakan, plasenta insan atau binatang menyerupai babi, domba, sapi atau kambing itu dikeringkan, kemudian dijadikan abu yang nantinya dioleskan pada wajah. Masker plasenta dipercaya bisa mengangkat sel kulit mati dan melembutkan kulit alasannya mempunyai kandungan protein dan enzim yang baik bagi kulit.
Layaknya metode perawatan vampire facial, metode masker plasenta ini juga cukup terkenal di kalangan selebriti Hollywood, menyerupai contohnya Jennifer Lopez. Bahkan selebriti Hollywood terkenal lain menyerupai Madonna, Reese Witherspoon, Eva Longoria dan Katie Holmes juga diketahui menggunakan metode perawatan menggunakan masker plasenta ini.
Apakah kalian ingin mencoba salah satu dari perawatan kecantikan di atas? Siapa tahu kulit kalian bakal higienis dan kencang layaknya selebriti Hollywood.
0 comments:
Post a Comment