Sunday, February 23, 2020

Oliver the Humanzee - Setengah simpanse setengah manusia?

Ketika Oliver pertama kali muncul ke publik, masyarakat dikejutkan dengan penampilan wajahnya yang sangat menyerupai manusia. Bukan itu saja, kemampuannya boleh dibilang luar biasa untuk ukuran seekor simpanse. Banyak yang percaya kalau Oliver adalah "Missing Link" antara manusia dan simpanse atau makhluk hybrid sehingga ia dijuluki Humanzee (Dari kata human dan chimpanzee).


Tentu saja anggapan itu tidak benar. Namun, tidak bisa disangkal kalau Oliver mungkin adalah simpanse yang paling banyak menyita perhatian para peneliti yang tertarik dengan karakteristiknya.

Jika kalian seorang ilmuwan, mungkin kalian juga akan tertarik dengan Oliver. Coba lihat, umumnya simpanse memiliki wajah seperti ini:

simpanse hidung belang itu kepada orang lain.

Pada tahun 1977, Oliver telah berpindah tangan ke Ralph Helfer, pemilik sebuah taman hiburan, Enchanted Village di Buena Park, Amerika Serikat. Oliver dipekerjakan di taman hiburan itu sebagai simpanse atraksi.

bigfoot?

Mungkin tidak, tetapi banyak yang percaya kalau Oliver adalah makhluk hybrid antara manusia dengan simpanse.

Sebagai informasi, simpanse dan manusia memiliki kesamaan urutan DNA hingga 95%. Karena itu beberapa ilmuwan sesungguhnya telah meneliti kemungkinan menghasilkan makhluk setengah simpanse dan manusia.

Usaha itu dimulai oleh ilmuwan Rusia bernama Ilya Ivanovich Ivanov pada tahun 1927. Ia menyuntikkan sperma manusia ke rahim tiga ekor simpanse betina. Namun, ketiganya ternyata tidak hamil. Eksperimen berikutnya mengalami hambatan sehingga tidak dilanjutkan. Tidak ada bukti kalau Ivanov berhasil menghasilkan makhluk hybrid manusia simpanse.

Ketika Oliver muncul ke publik, ada rumor yang berkembang di masyarakat kalau seekor simpanse di sebuah laboratorium di China berhasil hamil dari sperma manusia, namun mati sebelum sempat melahirkan.

Kisah serupa juga diceritakan oleh psikolog dari Universitas Albany, Gordon Gallup, yang pernah mendengar kalau Robert Yerkes, pendiri Yerkes national primate research Center di Florida, berhasil menghasilkan makhluk hybrid manusia simpanse pada tahun 1920an. Namun, makhluk itu segera dibunuh oleh Yerkes sendiri.

Walaupun tidak ada bukti yang mendukung kisah-kisah ini, namun spekulasi terhadap identitas Oliver terus berkembang.

Karena itu pada tahun 1996, Primarily Primate memutuskan untuk mengakhiri perdebatan ini dengan mengadakan penelitian ulang terhadap taksonomi Oliver.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr.David Ledbetter, ahli genetika dari University of Chicago, yang kemudian memeriksa ulang kromosom Oliver. Ia menemukan kalau Oliver memiliki 48 kromosom, bukan 47 seperti yang disebutkan oleh penelitian sebelumnya.

Dr.Ledbetter juga menyebutkan kalau keunikan wajah dan tengkorak Oliver masih berada dalam batas-batas variasi simpanse yang wajar.

Hasil penelitian ini diumumkan dalam American Journal of Physical Anthropology dan dengan demikian mengakhiri spekulasi mengenai keanehan Oliver.

Namun, satu pertanyaan masih menggantung. Jika Oliver memang simpanse biasa, mengapa kita tidak pernah menemukan simpanse dengan karakter wajah dan perilaku seperti dia?

Hari ini, Oliver masih tinggal di fasilitas Primarily Primate. Usianya sudah lebih dari 50 tahun, cukup tua untuk ukuran simpanse. Matanya sudah hampir buta dan tubuhnya sudah tidak sehat lagi seperti dulu. Kondisi tempat tinggal yang buruk di Buckshire Corporation telah memberinya penyakit Arthritis sehingga ia sudah tidak bisa lagi berjalan dengan dua kaki.

Kisah Zana - bigfoot Rusia yang melahirkan anak-anak dari manusia dan sekelompok simpanse berduka melihat kematian temannya.

(wikipedia, scienceray.com, austinchronicle.com)


Sumber http://www.enigmablogger.com/

About the Author

Admin Neter

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com