Pada tahun 1959, Kolonel penuh Remy Van Lierden memerintah di sebuah pangkalan udara di Kamina, Kongo Belgia.
Di wilayah Katanga, Republik Demokratik Kongo, ketika kembali dari misi dengan helikopter, ia mengklaim telah melihat seekor ular raksasa kongo yang muncul dari lubang ketika ia terbang melintasi hutan.
Dia menggambarkan panjang ular itu hampir 50 kaki (15 meter), kepala sepanjang 3 kaki (90 cm), lebar kepala 2 kaki (60 cm) dengan rahang berbentuk segitiga. Bagian atasnya berwarna coklat gelap dan hijau, dan bab bawahnya berwarna putih atau terang.
Setelah inovasi itu, ia lalu berbalik dan melintasi ular itu di ketinggian yang lebih rendah untuk memungkinkan orang lain di dalam helikopter memotretnya.
Remy Van Lierden mengklaim bahwa ketika ia terbang lebih rendah untuk investigasi lebih dekat, ular itu naik sekitar 10 kaki (3 meter), menciptakan kesan bahwa ia akan menyerang, bila helikopter berada dalam jangkauan serangannya.
Ketika ia dapat mendapat pandangan yang baik mengenai warna ular itu, banyak orang percaya bahwa itu dapat jadi seekor anaconda.
Bagaimanapun, mereka pergi sehabis ular itu terlihat dalam posisi menyerang. Ular itu diyakini sebagai Titanoboa atau mungkin bahkan spesies baru.
(Sumber : 50 Foot Congo Snake)
0 comments:
Post a Comment