Dalam mitologi penduduk orisinil Amerika Selatan, yacu-mama yakni monster yang dipercaya menghuni muara Sungai Amazon dan laguna di sekitarnya.
Penduduk orisinil menceritakan wacana ular raksasa Amazon yang dikatakan mempunyai panjang 30 meter atau hampir 100 meter panjangnya. Ular itu merayap di antara pepohonan di tanah atau di bawah air sungai yang berliku-liku.
Menurut legenda, Yacumama ("Mother of the Water") dipercaya sebagai ibu dari semua makhluk di air, yang mempunyai kemampuan menyedot apa pun yang bergerak dalam jarak 100 paces (76 meter) darinya.
Legenda Yacumama
Mereka menyampaikan ada danau yang hening di suatu daerah di hutan hujan Ucayali, Peru. Bagi penjelajah modern yang mungkin berkeliaran ke sana, daerah itu mungkin tampak menyerupai daerah yang tepat untuk mandi atau tidur siang.Ada legenda lain dari ular raksasa yang berdasarkan beberapa sumber menyampaikan bahkan lebih bau tanah dari legenda Yacumama, yaitu Sachamama ("Earth Mother").
Ratusan tahun yang lalu, ada seorang nelayan dari suku yang berada erat dengan kota modern Pucallpa.
Seperti yang sering beliau lakukan, beliau melaksanakan perjalanan dengan kano jauh ke dalam hutan, mengikuti sedikit jalan keluar dari sungai Ucayali menuju danau tersembunyi di ujungnya. Di danau-danau yang tersembunyi di ujung anak sungai, hampir niscaya merupakan daerah dengan tangkapan yang baik.
Setelah beberapa waktu, nelayan itu menemukan danau yang hening ini ketika matahari sore bergerak melewati pepohonan.
Dia tahu dari vegetasi di sekitarnya bahwa daerah itu tidak pernah diganggu oleh siapa pun sebelumnya. Dia sangat senang; danau yang tidak terganggu itu niscaya penuh dengan ikan yang akan di bawa untuk seluruh sukunya untuk berpesta. Dia mendayung dengan semangat tetapi rahasia menuju pantai untuk mencari daerah terbaik untuk melemparkan jaringnya.
Tiba-tiba, sesuatu bergerak di dalam air. Si nelayan menengadah; sebuah kepala besar muncul dari tengah danau dan melayang satu meter di atas air. Itu yakni kepala ular.
Bukan sembarang ular, kepalanya sendiri berukuran sama dengan badan si nelayan. Ular itu menatap dengan teliti kepadanya, bergoyang maju mundur. Si nelayan, panik, melompat dengan cepat ke pantai tanpa memikirkan perahunya dan melarikan diri ke hutan.
Menengok ke belakang, beliau melihat ular besar itu bergerak ke arahnya melalui air. Ular itu yakni Yacumama, ibu-air, dan ia tidak meninggalkan siapa pun yang menganggu perairannya hidup-hidup.
Si nelayan mengetahui beliau tidak bisa melarikan diri dan berdoa untuk keselamatannya.
Pada dikala ini, berdasarkan legenda, 4 tapir jatuh dari langit ke air. Yacumama teralihkan cukup usang bagi si nelayan untuk berlari secepat yang beliau bisa ke hutan dan melarikan diri. Ketika beliau kembali ke sukunya, beliau menceritakan semua yang telah terjadi.
Si nelayan berhasil melarikan diri, tetapi Yacumama telah terganggu dari danau aslinya. Sekarang, Yacumama sanggup dilihat di sungai atau ceruk Amazon Peru, dan penampakan bersama dengan kejadian kehilangan gila berlanjut hingga hari ini.
Legenda Yacumama dan Sachamama didasarkan pada Cosmovision Pre-Hispanic suku-suku Amazon. Nama mereka berarti "Earth mother" dan "Water mother".
Ular-ular raksasa tanah dan air ini mempunyai daerah yang berpengaruh baik dalam seni dan budaya tradisional Amazon dan telah terkenal di setiap tahapan sejarah yang tercatat di Peru.
Di hutan hujan Peru modern, ada banyak hotel, tempat, distributor wisata, dan restoran yang dinamakan untuk ular raksasa, bahkan terdapat monumennya juga.
Legendanya tetap berpengaruh menyerupai sebelumnya, di Urban Pucallpa, sepertinya semua orang telah melihat atau mengetahui seseorang yang telah melihat Yacumama.
Yacumama yakni ular besar dengan panjang hingga 60 meter yang dikatakan menghuni lembah Sungai Amazon. Dukun setempat menyampaikan bahwa Yacumama melaksanakan perjalanan ke sebuah daerah yang disebut The Boiling River.
Boiling River yang terletak di hutan belantara Amazon |
Untuk mencegah terjadinya sebuah serangan, penduduk lokal akan meniup terompet kerang sebelum memasuki air, percaya bahwa sehabis mendengar bunyi itu, Yacumama akan menampakkan diri jikalau makhluk itu berada di area tersebut.
Pada tahun 1900an, sebuah bahtera yang berisi 2 orang pergi untuk meledakkan sebuah bom ke sungai, dengan cita-cita bisa membunuh Yacumama. Setelah diledakkan, ular itu berdiri dari sungai dengan berlumuran darah, tetapi tidak mati. Ular itu berenang, dan meninggalkan kedua laki-laki itu dengan ketakutan yang mendalam.
Beberapa orang percaya Yacumama yakni ular prasejarah yang dikenal sebagai Titanoboa, ular yang sanggup tumbuh hingga sekitar 20 meter, dan beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa ular itu mungkin sanggup tumbuh lebih besar lagi.
Yacumama terkadang dipercaya sebagai ular raksasa, sejenis "anaconda raksasa", atau sesilia yang dikenal sebagai Minhocão.
Di Amerika Utara, penduduk Indian Cherokee menceritakan legenda serupa wacana Tlanusi, lintah sebesar rumah yang berdiam di Sungai Hiwassee erat Murphy, Carolina Utara.
(Sumber : Yacumama, Yacumama, Livinginperu.com)
0 comments:
Post a Comment