Wednesday, September 2, 2015

Hal Konyol Gila Tapi Positif Yang Pernah Terjadi Dalam Sejarah Dunia

Tak sedikit orang menganggap, sejarah ialah hal yang berat: banyak tanggal harus dihapal, detail atau abreviasi yang rumit, juga membosankan alasannya disampaikan dengan cara yang tak menarik. Namun, ada juga sejumlah kisah unik bahkan lucu wacana hal-hal yang terjadi pada masa lalu, yang jauh lebih menarik dari apa yang sering diungkap para sejarawan atau yang tertulis dalam buku-buku sejarah lawas. 

Kisah-kisah kecil tersebut, atau yang dalam Bahasa Prancis disebut 'les petite histoire' bahkan terkait erat dengan sejarah besar yang bisa mengubah nasib sebuah bangsa. Misalnya, wacana Run, sebuah pulau kecil di Kepulauan Banda, Indonesia yang mengubah sejarah Amerika Serikat. Pulau Run bahkan sanggup memicu perang berdarah antara dua kekuatan adidaya: Inggris dan Belanda. Pala atau nutmeg (Myristica fragrans) ialah kuncinya. Pada tanggal 31 Juli 1667, perang berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Breda. Belanda menyerahkan New Netherland -- yang mencakup New York, Delaware, New Jersey, dan Connecticut ke tangan Inggris, dipertukarkan dengan Pulau Run dan Suriname. Sebuah keputusan yang mengubah jalan sejarah Amerika Serikat pada masa-masa awal.

Tak hanya itu saja, berikut 5 kisah konyol yang membuktikan, sejarah tak selalu membosankan, mirip Liputan6.com kutip sebagian dari situs Listverse.com:

WC Dikira Makam Pahlawan


Teman anehtapinyata.net insiden konyol terjadi pada tahun 1917 ketika terjadinya perang dunia I. Ketika itu Pada tahun 1917, di tengah Perang Dunia I, perwira Amerika Serikat, Kolonel George S. Patton berada di sebuah desa di Prancis. Namanya Desa Bourg. Suatu hari, seorang wali kota mendatanginya. Pria itu berlinang air mata. Ia mengaku resah ketika mendapatkan kabar keberadaan sebuah kuburan prajurit Amerika. Sang wali kota mempertanyakan, mengapa beliau tidak diberitahu wacana janjkematian tersebut sehingga beliau sanggup menunjukkan penghormatan yang pantas. Kolonel Patton, yang tak merasa menerima laporan ada prajuritnya yang gugur dan dimakamkan di desa itu, ikut-ikutan bingung. Ia pun kemudian diantar ke lokasi makam tersebut.

"Orang Prancis itu berkeras supaya kami mengunjungi makam tersebut," tulis Patton dalam buku hariannya, mirip dikutip dari situs anti-hoax, Snopes.com. Sampai di lokasi, sang kolonel menyadari, apa yang dikira sebagai makam ialah sebuah jamban yang sudah tertimbun rapi dengan tanah. Pengalaman unik pernah dialami Jenderal Amerika Serikat George S. Patton di sebuah desa di Prancis (Wikipedia/Public Domain). Rupanya, para anak buahnya telah mengisinya dengan kotoran dan memasang tanda supaya tentara lain tak mendekatinya. Tanda 'Abandoned Rear' itu ternyata mirip salib -- yang menciptakan sejumlah warga mengiranya sebagai makam.

Patton merasa lega ketika mengetahui kebenaran itu, namun, ia tak pernah mengoreksi wali kota yang resah tersebut, "Orang-orang Prancis mengiranya sebagai salib. Aku tak pernah mengungkap yang bekerjsama pada mereka." Pada Perang Dunia II, Patton -- yang kala itu sudah diangkat menjadi jenderal -- kembali ke Desa Bourg. Ia mengetahui bahwa ternyata Abandoned Rear yang dikira makam yang telah dipelihara dengan baik oleh penduduk kota selama hampir 30 tahun! "Makam pendekar 'Abandoned Rear' masih dipelihara dengan baik oleh penduduk setempat," kata dia.

Viking Salah Menyerbu Kota

Viking ialah bangsa penakluk dan penjajah. Perilaku mereka yang barbar meneror insan pada masa lalu. Mereka kerap menaklukkan wilayah-wilayah kecil, sembari memendam ambisi menaklukkan kota paling modern pada masanya: Roma. Rencana pun disusun. Dua bersaudara Viking, Bjorn dan Hastein memimpin armada menuju kota besar itu. Namun, alih-alih menyerbu benteng Roma, mereka mengirim utusan. Kepada warga kota yang ketakutan, utusan itu mengaku, pasukan Viking tak tiba untuk menyerbu, melainkan sang pemimpin telah memeluk agama Katolik dan sekarat. Ia ingin dimakamkan secara Kristiani. Tentu saja, itu dusta.

Sejumlah orang berpakaian mirip bangsa Viking ketika ekspo Up Helly Aa Viking di Lerwick, Kepulauan Shetland, Skotlandia (31/1). Festival ini digelar unutk menghormati warisan budaya dari bangsa Viking. (AFP/Andy Buchanan). Meski curiga, warga kota mengizinkan Hastein dan para pengiringnya masuk untuk mendapatkan ritual. Di tengah ritual, Hastein menyeruak dari peti mati, para pengikutnya pun segera mengeluarkan senjata. Pasukan Viking dengan gampang menguasai kota. Warga diperintahkan membungkuk tanda takluk, Hastein pun memproklamasikan diri sebagai penguasa Roma. Namun, sebuah undangan membuyarkan hingar bingar kemenangannya: Bangsa Viking sejatinya menaklukkan Luna, sebuah kota di utara Roma. "Hastein sangat murka ketika mendengarnya dan berseru, Luna akan menerima eksekusi untuk itu. Ia memerintahkan kota dijarah dan Luna dibakar," demikian mirip dikutip dari situs Ancient Pages.

Perang Ketel

Perang yang terjadi pada 8 Oktober 1784 ialah salah satu pertempuran paling tak masuk nalar dalam sejarah. Kala itu, pasukan Kekaisaran Romawi Suci (Holy Roman Empire) -- kekaisaran yang terdiri atas wilayah-wilayah multi-etnik di Eropa Tengah yang berkembang semenjak awal Abad Pertengahan hingga pembubarannya pada 1806 -- berhadapan dengan serdadu Belanda penggalan utara atau Northern Netherlands. Setelah serangkaian pergolakan politik dan pemberontakan, pihak Belanda Utara memisahkan diri dari Kekaisaran dan memblokade sejumlah pelabuhan penting. Kaisar Joseph II yang sama sekali tak bahagia dengan tindakan itu, mengirimkan tiga kapal perang untuk menghentikan blokade. Di sisi lain, pihak Belanda hanya mengirimkan satu, namanya Dolfijn.

Setelah saling berhadapan, Dolfijn mengirimkan satu tembakan ke arah lawan. Tak ada satupun insan kena, luka apalagi tewas. Namun, tembakan tersebut mengenai ketel sup di dek salah satu kapal lawan, Le Louis, menyemprot para penumpangnya dengan cairan kental berbumbu. Entah alasannya takjub dengan keakuratan tembakan, atau takut dengan kemampuan lawan, pasukan Kaisar di Le Louis kemudian mengalah kalah. Seperti dikutip dari situs warhistoryonline.com, Joseph II kemudian mendeklarasikan perang pada 30 Oktober 1784, namun tak ada hal signifikan terjadi setelahnya.

Penampakan UFO di Angkasa Luar

Pada Desember 1965, Perang Dingin sedang memuncak, persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menular hingga penjelajahan angkasa. Kala itu, dua astronot AS, Walter M. 'Wally' Schirra Jr. dan Thomas P. Stafford, menjalankan kiprah rutin di pesawat antariksa Gemini 6. Tiba-tiba, keduanya melaporkan penampakan obyek misterius mengorbit Bumi. Suara Stafford dengan nada gelisah diterima Pusat Kendali Misi (Mission Control) NASA.

Ia mendeskripsikan soal sebuah benda asing melayang menuju selatan di atas Lingkar Arktik (Arctic Circle). Rincian yang paling mengganggu adalah, tampaknya objek misterius itu akan memasuki atmosfer kapanpun. Para staf NASA di Bumi pun bertanya-tanya, jangan-jangan objek tersebut ialah proyek pesawat antariksa diam-diam Rusia atau piring terbang alien?

Stafford kembali mendeskripsikan UFO tersebut, yang makin bikin panik. Astronot itu mengatakan, ia menduga, objek asing tersebut bekerjsama ialah sembilan pesawat yang terbang dalam gugusan berdekatan. Ia bahkan mengaku melihat makhluk humanoid berpakaian merah dalam pesawat terbesar. "Ada sebuah objek, mirip satelit terbang dari utara ke selatan, mungkin di orbit kutub....Lihat, ia mungkin akan segera memasuki atmosfer...," kata dia, mirip dikutip dari smithsonianmag.com. "Saya melihat modul komando dan delapan modul lainnya di depan. Pilot modul komando mengenakan baju merah." Para teknisi NASA pun segera beraksi, berusaha memecahkan anomali yang meresahkan itu. Tentu saja tanggapan tak didapat. Sebab, yang disampaikan para astronot ialah tipuan belaka.

Setelah membikin seluruh NASA panik, Stafford dan Schirra memainkan lagu Natal 'Jingle Bells' dengan harmonika dan lonceng. Dua instrumen itu ialah yang mula-mula dimainkan di angkasa luar. Baik lonceng maupun harmonika itu ketika ini masih dipajang di museum Smithsonian.

Kaisar Palsu dari Ethiopia


Pada Februari 1910, awak kapal perang Inggris HMS Dreadnought mendapatkan telegram yang memberitahukan soal rencana kunjungan Kaisar Abyssinia atau Eropa pada zaman modern. Tak mau mengecewakan tamu penting, para pelaut menghentikan pekerjaannya untuk menyambut sang bangsawan. Saat berkunjung ke kapal, kaisar dan para pengiringnya disambut dengan penghormatan militer secara penuh dan diajak melaksanakan tur ke perahu tersebut. Kunjungan tersebut dianggap terobosan diplomatik bagi Angkatan Laut Inggris. Sebab, setidaknya, ada pemimpin asing yang pernah berada di sana. Namun, risikonya terkuak, kaisar dan para pengiringnya tak lebih dari para prankster alias orang iseng belaka. Termasuk di antaranya ialah novelis Virginia Woolf.

Mereka menciptakan wajah lebih gelap, mengenakan kostum aneh, dan bicara dalam kombinasi Bahasa Latin dan celotehan ngawur. Telegram itu juga terbukti palsu. Beberapa hari kemudian, persekutuan pembuat iseng mengirimkan ratifikasi tanpa nama ke sejumlah surat kabar. Informasi itu bikin Angkatan Laut jadi materi olok-olok selama beberapa bulan. Dalam sebuah surat yang dikirim ke seorang teman, Horace de Vere Cole mengungkapkan sikap iseng mereka. "Itu ialah ideku, namun dilakukan oleh enam orang," tulis dia, mirip dikutip dari The Guardian. Cole menambahkan, orang-orang yang berpura-pura sebagai penerjemah, empat pangeran, dan pejabat yang menuju kapal bicara dengan bahasa ngawur dengan lancar.

Ia juga menceritakan sambutan luar biasa yang diberikan awak kapal, iringan musik grup band dan semua kelasi dan perwira yang menghormat serentak. Cole mengaku hampir tak bisa menahan tawa ketika memperkenalkan para 'bangsawan' itu ke laksamana dan kapten kapal. "Mereka sangat sopan dan baik. Keramahan mereka menciptakan kami nyaris menyesalinya."


Sumber http://www.anehtapinyata.net

About the Author

Admin Neter

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com