"Cara Mati Paling Mengerikan Menurut Ahli Sains Yang Bikin Merinding" - Teman anehtapinyata.net janjkematian memang merupakan diam-diam Tuhan yang tidak sanggup kita pastikan kapan dan bagaimana datangnya. Apakah rasanya sakit atau bagaimana mungkin belum bisa kita gambarkan. Namun Ilmuwan senior di Museum Exploratorium San Francisco Paul Doherty dan penulis lepas Cody Cassidy, selama dua tahun meriset kematian paling mengerikan di dunia. Dalam penelitiannya tersebut keduanya mengungkap lima cara mati paling mengerikan dan memilukan yang mungkin pernah dialami seorang manusia. Penasaran bagaimana saja itu? Berikut ulasannya.
Jatuh Ke Dalam Palung Mariana dan Dimakan Cacing Pemakan Tulang
Teman anehtapinyata.net cara mati paling mengerikan pertama ialah karam ke dalam Palung Mariana, yakni salah satu bab paling dalam di lautan Bumi. Palung ini terletak di antara utara Jepang dan selatan Australia itu mempunyai kedalaman lebih dari 10.972 meter. Jika karam di Palung Mariana sahabat akan mati sebelum mencapai dasarnya. Kendatipun nanti bertemu kapal selam dan bisa berenang di bab bawahnya, sahabat akan dihadapkan dengan maut lainnya. Seperti organ dalam tubuh akan bermasalah dan menjadi santapan cacing pemakan tulang yang hidup di dasar laut. Benar-benar mengerikan bukan teman.
Berada di Dalam Lift yang Jatuh
Teman anehtapinyata.net berada di dalam lift yang jatuh dari ketinggian tertentu kedengarannya memang sangat mengerikan. Jika dalam posisi bangun di dalam lift yang jatuh, organ-organ tubuh ikut jatuh ke bawah dalam kecepatan tinggi. Kondisi itu akan berakibat fatal jikalau lift dan juga tubuh berhenti mendadak. Bisa dibayangkan bukan sahabat seketika tubuh akan menjadi remuk semua saat lift telah mencapai dasar.
Terlalu Dekat dengan Bintang Neutron
Teman anehtapinyata.net niscaya pernah mendengar nama Bintang Neutron. Bintang neutron terbentuk dari ledakan supernova yang dipicu oleh keruntuhan massa bintang besar yang telah kehabisan materi bakar. Bintang neutron berukuran 15 kali ukuran matahari di Galaksi Bima Sakti. Bagian inti bintang terkompresi oleh tekanan gravitasi. Sehingga menghasilkan bintang neutron yang sangat padat. Dan bisa dibayangkan bukan sahabat jikalau berada di dekatnya? Teman niscaya akan mati akhir radiasi yang ditimbulkannya. Gravitasi permukaan bintang neutron sangat tinggi yaitu sekitar 1.011 kali lipat gravitasi Bumi. Jika sahabat tertarik sudah bisa dipastikan tubuh akan hancur dan terurai menjadi atom-atom oleh gravitasi yang sangat besar lengan berkuasa tersebut.
Jatuh ke Lubang Dalam di Bumi
Teman anehtapinyata.net pernah membayangkan lubang dari kutub utara yang tembus ke kutub selatan? Pastinya akan sangat mengerikan jikalau ada, dan jikalau terjatuh kedalamnya sudah sanggup dipastikan sahabat akan meleleh sebelum hingga ke inti bumi. Hal tersebut dikarenakan sentra Bumi lebih panas dari permukaan matahari. Jikalaupun berhasil selamat, sahabat akan mati alasannya ialah kehabisan napas. Tekanan dan kerapatan udara dimulai 2 kali lipat setiap kedalaman 15.000 kaki (4,5 kilometer), maka sesudah 10 kali lipat pada kedalaman 45 km, udara menjadi padat ibarat air dan sahabat akan mati ibarat orang yang tenggelam.
Tersambar Sinar Akselerator Partikel
Teman anehtapinyata.net cara mati paling mengerikan berikutnya ialah tersambar sinar akselerator partikel. Ada kejadian aneh seorang ilmuan Rusia berjulukan Anatoli Bugorski pernah disambar sinar akselerator partikel pada tahun 1978. Namun beliau tidak mati alasannya ialah Akselerator Bugorski jauh lebih lemah dibandingkan Large Hadron Collider (LHC) di Jenewa, Swiss. Lagi pula, Akselerator Bugorski hanyalah sebuah akselerator tunggal, sementara LHC bisa dibilang sebuah senapan mesin. Sambaran tersebut melumpuhkan salah satu sisi wajah Bugorski. Setelah bertahun-tahun kemudian, sisi wajahnya itu terasa halus dan tidak berkerut, sementara sisi lain telah menua dimakan usia. Bugorski hampir mati alasannya ialah keracunan radiasi akselerator tunggal, kita bisa membayangkan apa kesudahannya jikalau tersambar akselerator partikel LHC.
0 comments:
Post a Comment