Penggunaan topeng pada umumnya untuk melindungi wajah dari ancaman yang muncul. Topeng juga digunakan untuk menyembunyikan identitas diri dengan maksud biar wajah pemakainya tidak dikenal oleh banyak orang. Bentuk-bentuk topeng yang ada di dunia ini terbilang cukup bervariasi, dan terkadang diantara topeng-topeng tersebut, banyak mengandung dongeng dan kisah mengapa topeng itu dibuat. Dengan bentuk yang bervariasi, tak jarang ditemukan bentuk-bentuk topeng yang tergolong unik dan aneh, bahkan kisah dibalik pembuatan topeng-topeng tersebut sangat mencengangkan. Berikut ini yakni beberapa topeng dengan desain dan dongeng yang unik, mulai dari pelindung wajah ketika perang hingga bentuk ritual religius di banyak sekali kepingan dunia.
Topeng Splatter
Meskipun topeng ini terlihat mirip alat penyiksaan periode pertengahan, topeng ini ternyata benar-benar digunakan sebagai derma bagi operator tank Inggris pada perang Cambrai tahun 1917 ketika Perang Dunia I terjadi. Pertempuran ini menjadi salah satu pertempuran tank terbesar dan pertama dalam sejarah perang. Pada ketika itu, pengembangan teknologi pembuatan tank masih dalam tahap awal, dan bentuknya tidak tangguh mirip yang kita lihat pada film-film perang. Sahabat anehdidunia.com ketika itu tank hanya unggul dalam dilema bergerak cepat daripada berjalan kaki, dan kelemahannya yaitu cepat rusak kalau mengenai tembakan senjata atau artileri berat lainya. Dengan desainnya yang terbilang lemah, siapapun yang berada di dalam tank sangat rentan terhadap tembakan yang sanggup tiba dari sisi manapun, serpihan logam api yang terbakar dan pecahan peluru lainnya.
Bahkan ketika melewati jalur berapi, tank akan mulai memuai dan onderdilnya mulai hancur dengan sendirinya, hal ini sanggup menjadi hal yang membahayakan orang yang berada di dalam tank. Untuk mengantisipasi kecelakaan tersebut, para tentara menggunakan masker yang terbuat dari kulit binatang yang tebal dan besi guna melindungi wajah mereka dari rentetan peluru maupun ledakan yang terjadi. Kebetulan, pihak Jerman pada awalnya sangat terintimidasi dengan serangan tank-tank dari pihak lawan dan tak diragukan lagi, mereka juga mulai menggunakan topeng untuk melindungi wajah mereka dari serangan. Setelah melihat bahwa tank-tank pihak musuh tidak efektif dalam memberi serangan, pihak Jerman menertawakan mereka, sebab hal itu, tank Jerman ketika itu menjadi mesin tempur yang paling berpengaruh dan ditakuti oleh pihak musuh,
Topeng Gas Untuk Bayi
Munculnya banyak topeng yang digunakan untuk orang sampaumur pada ketika perang, tak berarti topeng juga tidak digunakan oleh balita ketika perang terjadi. Selain bentuk topeng pada orang sampaumur ketika itu terbilang desainnya cukup menyeramkan, para pembuat topeng yang menciptakan topeng khusus bayi ini di desain sedemikian rupa, sehingga tidak mengakibatkan rasa takut menggunakan topeng ini pada bayi. Desain topeng yang paling menarik yakni ketika Perang Dunia I dan II terjadi, desain topeng yang digunakan untuk melindungi bayi dari gas beracun dibentuk ibarat helm penyelam. Selain bentuknya yang unik, perangkat ini juga mempunyai sebuah pompa manual yang dikendalikan oleh para orang bau tanah untuk memompa udara biar masuk ke dalam topeng ini, sesuatu yang tampaknya sulit untuk dilakukan kalau dalam keadaan darurat.
Di Amerika Serikat, belum dewasa diberi masker gas dengan desain mirip Mickey Mouse untuk memberi ketertarikan sendiri bagi bayi yang menggunakannya. Sahabat anehdidunia.com meskipun desainnya terbilang unik, beberapa belum dewasa yang mengenakan topeng ini terlihat mempunyai pandangan kosong ketika menatap seseorang. Selain itu, ada juga versi topeng yang dibentuk khusus untuk anjing, dinamakan topeng Fido. Hal ini dilakukan sebab anjing harus siap membantu dalam perang dalam keadaan apapun. Tak dipungkiri bahwa anjing juga mempunyai imbas yang besar dalam mendeteksi keberadaan bom ranjau, markas daerah penyimpanan senjata musuh, membantuk melacak daerah persembunyian pihak musuh, hingga turut membantu membawa peralatan medis.
Topeng Alexander Peden
Pada tahun 1663, menteri Presbyterian (gereja dominasi Nasrani di Eropa) Alexander Peden, sedang dalam perjalanan dalam pelariannya dari pemerintah Skotlandia. Pemerintah Skotlandia menganggap bahwa Peden telah menolak perintah dari Raja Charles II. Raja Charles II ingin menghapus sistem Presbuterianisme dan bersikeras bahwa akan diberlakukan sistem Episkopalian. Dalam pemberlakuan sistem gres dalam lingkup gereja, haruslah disetujui oleh semua menteri yang ada, salah satunya yaitu Alexander Peden. Sahabat anehdidunia.com alih-alih untuk mengikuti aturan dan mendukung langkah Raja menuju pemulihan sistem baru, Peden malah melaksanakan khotbah di rumah-rumah penduduk, ladang, dan lokasi diam-diam lainnya. Tindakan yang dilakukan oleh Peden dianggap durhaka terhadap raja dan Peden menjadi salah satu laki-laki paling dicari di Skotlandia ketika itu.
Untuk menghindari penangkapan, Peden merencanakan sesuatu yang tampaknya sangat konyol, dan bekerjsama planning itu berhasil, setidaknya untuk sementara waktu. Ia merencanakan untuk menyembunyikan wajahnya yang populer di balik topen kain yang dihiasi dengan jenggot merah, wig, gigi kayu, dan bulu di sekitar bulu matanya. Mungkin elemen yang paling mengejutkan dari kisah Alexander Peden yakni bahwa para pengikutnya tampaknya tidak keberatan mendapat anutan agama dari seseorang yang mengenakan topeng lebih mirip iblis daripada seorang pendeta. Peden terus berkhotbah dengan menggunakan topengnya itu hingga kesudahannya ia ditangkap pada tahun 1673. Ia lalu menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun di banyak sekali penjara, sempat juga diasingkan ke Amerika, kesudahannya kembali ke Skotlandia dan meninggal dalam daerah persembunyiannya.
Mask of Shame
Scandmaskes atau disebut dengan topeng aib yakni bentuk eksekusi yang diberlakukan di Jerman pada periode ke-17 dan 18. Sulit untuk menilai apakah bentuk eksekusi ini termasuk asing atau menyeramkan. Tetapi dengan adanya eksekusi ini sanggup membangkitkan perasaan yang cukup angker ketika orang-orang dipaksa untuk menggunakan topeng ini hanya sebab melanggar aturan-aturan sosial yang sepele, mirip bergosip, berkata-kata kotor atau melaksanakan penipuan sosial lainnya. Jika dilihat sekilas, topeng ini mempunyai bobot yang terbilang cukup berat untuk seorang topeng, desain topeng ini yang berliku-liku menciptakan topeng ini sengaja dibentuk untuk mempermalukan si pelaku kejahatan sebanyak mungkin. Sahabat anehdidunia.com desainnya yang mirip itu menciptakan masyarakat menganggap topeng itu terlihat konyol dan siapapun yang menggunakan topeng itu menggambarkan kekonyolan terhadap dosa yang dilakukan.
Selain bentuknya yang terbilang unik, para pembuat topeng juga menambah beberapa desain unik lainnya pada topeng aib ini. Seperti menambahkan teling keledai untuk membuktikan pengguna topeng yakni orang bodoh, pengecap panjang untuk membuktikan seoran penggosip, atau hidung babi untuk membuktikan bahwa orang itu kotor. Beberapa topeng juga dibentuk untuk menghasilkan bunyi siulan setiap kali pemakainya menghembuskan nafas, hal ini tentu menambah kekonyolan dan rasa aib pada pemakai topeng ini. Para pelaku kejahatan yang menggunakan topeng ini juga dibiarkan hidup bebas di masyarakat untuk mempermalukan diri mereka, sehingga banyak dari mereka yang mendapat ajukan dan olokan, bahkan lemparan tomat bacin dari setiap orang yang melewatinya. Sebelum dipraktekkan di Jerman, topeng ini juga sempat menjadi bentuk pelecehan khusus dari Inggris sebagai bentuk eksekusi serupa yang banyak digunakan oleh wanita.
Topeng Suku Iroquois
Hampir semua budaya suku pribumi mempunyai topeng religius yang digunakan dalam setiap ritual-ritual tertentu saja. Kebanyakan dari suku-suku menggunakan topeng religius ini sambil menari dengan tarian yang cukup menakutkan. Namun, topeng suku Iroquois cukup unik dalam bentuk dan desainnya. Topeng ini digunakan oleh anggota suku Iroquois yang mendalami wacana obat-obatan, jadi para tabib atau lebih sempurna disebut dukun di suku Iroquois digunakan sebagai pilihan terakhir untuk berobat ketika tidak ditemukan penyembuhan lain lagi yang sanggup menyembuhkan orang sakit. Jadi, semacam dukun penyembuh lah yang menggunakan topeng ini.
Ada satu hal yang menciptakan topeng ini lebih mengerikan dari suku-suku lainnya. Topeng ini bukan hanya gesekan kayu saja, namun lebih dianggap sebagai perwujudan dari roh. Dengan demikian, ada protokol ketat dalam cara merawat topeng ini, salah satunya yaitu memandikan topeng ini dengan minyak dan lemak hewan, memberi sesembahan bubur jagung putih, dan memperabukan tembakau untuk menghormati roh-roh yang hidup di topeng tersebut. Ketika para dukun mengenakan topeng ini, para dukun seolah-olah kesurupan dan melaksanakan perbincangan dengan setan atau iblis yang dikeluarkan dari badan orang yang terkena sakit, para dukun melaksanakan negosiasi biar orang sakit menjadi sehat.
Referensi
http://sites.ashland.k12.ma.us/historywithw/home/medievalshame
https://www.dailykos.com/stories/2010/11/29/923926/-Indians-101-The-Iroquois-False-Face-Society
https://www.firstworldwar.com/battles/cambrai.htm
https://rarehistoricalphotos.com/gas-masks-babies-1940/
Sumber https://anehdidunia.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment