Ketika kalian menyantap stroberi atau nanas, pernahkah terlintas di pikiran kalian bagaimana kemunculan buah-buah itu di Bumi ini ? Dibalik memperlihatkan kesejukan dan dampak yang baik bagi badan manusia, ternyata ada dongeng yang cukup menarik yang berkaitan dengan munculnya buah-buahan di muka Bumi, dan ternyata cerita-cerita ini telah muncul berabad-abad sebelum era sekarang. Banyak yang berspekulasi dan mengkaitkan buah-buahan dengan hal-hal yang duka dan tragis. Namun beberapa dari dongeng ini hanyalah sebuah dongeng rakyat yang berkembang dengan kepercayaan lokal yang mendukung setiap kisahnya. Mungkinkah buah-buah yang disebutkan kisahnya di bawah ini termasuk salah satu buah favorit kalian ?
Kelapa
Ada sejumlah mitos wacana kemunculan buah kelapa, dan tampaknya banyak dari mitos-mitos itu yang melibatkan kelapa dengan salah satu anggota badan insan yaitu kepala. Karena bentuknya yang cenderung sama dengan kepala, kelapa dianggap mengadopsi potongan badan insan tersebut, terlebih lagi kalau ditambah mata, hidung dan mulut, mungkin akan terlihat menyerupai kepala manusia. Seperti mitos yang muncul di Inggris, dikisahkan ada seorang anak yang berenang di perairan bebas di Inggris, lantaran sedang asik berenang, ia tidak menyadari ada seekor hiu yang perlahan-lahan mendekatinya dan siap melahap tubuhnya. Benar saja, hiu yang sudah menargetkan anak laki-laki itu eksklusif menerkam dan memakan seluruh potongan tubuhnya, yang tersisa hanyalah kepala anak itu yang ditemukan oleh warga sekitar. Warga lalu mengubur kepalanya di sekitar pesisir pantai, hingga alhasil tumbuh pohon kelapa yang pertama di kawasan tersebut.
Mitos Arapesh menyampaikan bahwa kepala yang menjadi pohon kelapa yakni kepala milik seorang laki-laki yang membunuh istrinya lantaran istrinya tertangkap tangan menduakan di belakangnya, sesudah membunuh istrinya, ia justru dibunuh dan kepalanya dipenggal oleh anak-anaknya, kepala laki-laki itu lalu dikubur dan tumbuhlah pohon kelapa. Sahabat anehdidunia.com mitos lainnya yang berasal dari Kepulauan Admiralty menceritakan wacana dua saudara yang mencuri sebuah kano dari iblis untuk pergi memancing. Iblis yang mengetahui hal itu pun mengejar mereka dan menahan keduanya untuk sementara waktu sembari mengembalikan ikan hasil tangkapan mereka ke dalam air. Setelah semua ikan sudah dikembalikan, iblis merasuki salah satu dari 2 bersaudara itu dan muli membunuh salah satunya, lalu memutilasi badan korban kecuali potongan kepalanya. Ia kembali ke pinggiran pantai dan menanam kepala saudaranya di tempat itu, hingga alhasil tumbuh menjadi pohon kelapa.
Sukun
Menurut dongeng rakyat yang tinggal di Hawaii, ada beberapa versi yang menceritakan bagaimana awal kemunculan pohon sukun. Versi yang pertama menceritakan ketika muncul suatu bencana kelaparan yang sangat besar di pulau Waiakea, banyak orang yang mati jawaban bencana tersebut. Penduduk pulau Waiakea harus bertahan hidup seadanya memakai tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang tersisa. Di penghujung selesai bencana ini, ada seorang laki-laki yang berjulukan Ulu yang menjadi korban terakhir dari bencana kelaparan yang melanda. Ketika Ulu meninggal, para imam memberi tahu keluarganya bahwa badan Ulu harus dikuburkan di samping sungai untuk membuang kutukan bencana, sehingga kematin Ulu menjadi yang terakhir dan tidak memakan korban lainnya. Akhirnya, keluarga melaksanakan menyerupai yang diperintahkan, mereka menguburkan badan Ulu sempurna disamping sungai. Setelah semalaman dikubur, esoknya sebuah pohon tumbuh dan eksklusif menghasilkan buah, buah itulah yang memberi makan seluruh penduduk yang tersisa dari bencana kelaparan.
Kisah lainnya menceritakan seorang laki-laki yang mengorbankan dirinya untuk keluarganya, alkisah para tuhan menghukum keluarga ini jawaban ketidakjujuran yang dilakukan salah satu anggota dari keluarga ini. Karena tidak ada yang mengaku, para tuhan akan membunuh semua anggota keluarga ini, alhasil salah satu anggota keluarga ini terpaksa mengaku kalau ia yang telah berbohong, laki-laki ini lalu diambil nyawanya oleh tuhan kematian. Sahabat anehdidunia.com setelah ia mati, sebatang pohon tumbuh dari buah zakarnya, dan hal itu dirahasiakan keluarga laki-laki ini. Keluarga mengambil buahnya dan mempersembahkan kepada para dewa, sesudah mencoba buah itu, para tuhan mencicipi bahwa buah ini mempunyai rasa yang cukup enak. Mereka pun bertanya kepada keluarga ini terkait asal buah itu muncul, sesudah mendengar jawaban dari keluarga, kalau buah ini tumbuh dari buah zakar laki-laki yang diambil nyawanya, para tuhan merasa jijik dan memuntahkan buah beserta dengan biji-bijinya yang lalu menyebar dan badan di seluruh pulau-pulau.
Stroberi
Stroberi awalnya dikatakan sebagai buah yang mempunyai kaitan dengan mitologi Nordik, dewi Frigga yang yakni istri Odin. Dewi Frigga sendiri yakni dewi kasih sayang, dewi kesuburan, dewi rumah tangga, dewi perkawinan dan dewi langit. Awalnya, stroberi yakni buah kesukaan dewi Friga, namun semua bermetamorfosis semakin runyam ketika penyebara agama Katolik muncul di Eropa. Para pendeta yang membuatkan agama Katolik beranggapan kalau adanya dewa-dewi merupakan suatu paganisme, yaitu termasuk dalam anutan sesat dan kafir. Tak terkecuali stroberi yang melambangkan buah favorit salah satu dewi Nordik, para pendeta menganggap buah stroberi sebagai lambang dari perawan Maria, bukan dari dewi Friga. Mendengar hal tersebut, dewi Friga mulai sedikit cemburu dan kesal dengan pernyataan para pendeta tersebut.
Dewi Friga alhasil mengambil semua buah stroberi yang ada di Bumi untuk dijadikan miliknya dan menyampaikan ketika orang mati hingga ke pintu Surga, para malaikat akan mengusut orang itu, kalau ada jejak bahwa orang itu pernah memakan buah stroberi, maka ia tidak diizinkan masuk Surga alasannya yakni sudah memakan buah suci milik dewi Friga. Terdengar cukup aneh, namun ada klarifikasi lain untuk mitos ini. Ketika seorang bayi meninggal, dikatakan bahwa mereka naik ke surga, yang berarti bayi-bayi ini tentunya belum tercemar dengan hal-hal duniawi, termasuk stroberi, sehingga mereka diizinkan untuk memasuki Surga. Atas dasar tersebut, orang zaman dulu beropini kalau seseorang yang memakan stroberi, secara tidak eksklusif mereka telah memakan daging bayi yang tidak bersalah dan dipastikan mereka tidak akan masuk ke dalam Surga.
Murbei
Legenda dari Babylonia yang membahas wacana kemunculan buah murbei berawal dari pasangan Pyramus dan Thisbe. Awalnya, murbei warnanya yakni putih, bukan merah, perubahan warna pada buah ini disebabkan lantaran sengaja diwarnai oleh darah, yang tentunya berwarna merah, sehingga buah murbei yang awalnya putih itu bermetamorfosis warna merah. Kisah cinta yang tragis dari Pyramus dan Thibes mempunyai sangkut pautnya dengan warna merah dari buah murbei. Karena cinta mereka berdua yang dihentikan oleh orang renta masing-masing, mereka tidak diperbolehkan untuk melaksanakan pernikahan. Akhirnya, masing-masing dari mereka dinikahkan dengan orang yang berbeda, sungguh kisah cinta yang sangat menyedihkan. Keduanya pun belakang layar melaukann perselingkuhan, mereka tetapkan untuk bertemu di ladang yang dinaungi oleh pohon murbei.
Ketika berada di ladang itu, Thisbe yang datang duluan di ladang itu melihat ada seekor singa yang penuh dengan darah di mulutnya, lantaran ketakutan, Thisbe berlari mencari keamanan biar tidak diterkam singa buas tersebut, ia tidak sengaja menjatuhkan syalnya di ladang bersahabat singa itu berada. Pyramus lalu hingga di ladang itu, ia sempat menemukan syal milik Thisbe dan seekor singa yang berlumuran darah. Ia mengira bahwa singa telah memakan Thisbe, merasa hilang harapan, ia bunuh diri di tempat itu. Darah Pyramus sempat mengenai buah murbei putih dari pohon murbei, dan ketika Thisbe kembali ke ladang, ia menemukan badan Pyramus yang sudah tak bernyawa dan merasa sedih, lalu bunuh diri di tempat yang sama. Sebelum Thisbe meninggal, ia melihat warna murbei yang bermetamorfosis warna merah dan menyampaikan bahwa pohon murbei itu akan menjadi bukti bencana dan kisah cinta dirinya. Sejak ketika itu, murbei berwarna ungu kemerahan.
Nanas
Kisah bagaimana nanas muncul yakni kisah rakyat wacana gadis kecil yang manis tapi pemalas berjulukan Pina. Menurut legenda, gadis kecil ini begitu egois sehingga setiap kali ada yang meminjam barang-barangnya, ia akan berpura-pura kehilangan barangnya. Jika ada yang meminta pertolongan untuk melaksanakan pekerjaan kecil di sekitar rumah, ia akan mencari banyak sekali alasan tidak sanggup menemukan peralatan memasak atau perkakas bersih-bersih. Suatu saat, kedua orangtuanya dan saudara perempuannya mengalami sakit dan memaksa mereka untuk beristirahat, Pina justru membentak dan menyuruh mereka untuk menyiapkan sarapan dan pergi bekerja di ladang, menuduh mereka malas dan tidak berguna. Terdengar cukup besar kepala dan begitulah sifat Pina yang membuatnya tidak disukai oleh orang-orang yang tinggal disekitarnya.
Ketika ibunya yang sedang sakit meminta pemberian Pina untuk memasak nasi untuknya, ia malah pergi untuk bermain dan melaksanakan rutinitasnya yang terbilang tidak menghasilkan apa-apa dan hanya membuang-buang waktunya. Ibunya alhasil mengeluh terhadap kelakukan anaknya itu dan menyampaikan kalau dirinya mempunyai seratus mata, mungkin ia sanggup menemukan sesuatu untuk membantu ibunya beraktivitas. Sahabat anehdidunia.com mendengar keluhan ibunya, Pina menjadi murka dan membawa sekarung beras hasil kerja keras ayahnya, lalu merobek karung beras untuk dengan maksud untuk mengeluarkan beras-beras itu untuk dimasak, namun ia menyadari beras yang keluar mulai menenggelamkan dirinya dan membuatnya tidak sanggup bergerak. Setelah itu, Pina hilang bagai ditelan Bumi. Setelah beberapa bulan lalu ibunya sembuh, ketika sedang berkebun, ibunya menemukan buah yang tampaknya aneh, lalu mengelupas kulitnya dan melihat buah itu penuh dengan seratus mata buah, menyadari keinginannya menjadi sebuah kenyataan.
Referensi
http://classics.mit.edu/Ovid/metam.4.fourth.html
http://www.jps.auckland.ac.nz/document//Volume_79_1970/Volume_79,_No._2/Coconut,_breadfruit_and_taro_in_Pacific_oral_literature,_by_Raden_S._Roosman,_p_219_-_232/p1
https://books.google.co.id
Sumber https://anehdidunia.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment