Ngengat. Itulah nama dari serangga malam yang masih berkerabat dengan kupu-kupu. Sepintas serangga ini nampak tidak istimewa dan lebih kerap dianggap sebagai serangga pengganggu yang kerap mengerubungi lampu. Namun kenyataannya, ngengat terdiri dari banyak jenis dengan keunikannya sendiri-sendiri. Berikut ini ialah tumpuan dari ngengat-ngengat unik yang mungkin belum pernah ada jumpai sebelumnya.
Ngengat Bulu
Dengan melihat bentuknya saja, anda niscaya tidak akan menyangka kalau serangga ini aslinya ialah sejenis ngengat. Pasalnya tidak mirip ngengat pada umumnya yang bertubuh tambun dan bersayap lebar, ngengat bulu justru mempunyai badan dan sayap yang ramping. Sahabat anehdidunia.com penampilannya tersebut lantas menciptakan serangga ini sepintas lebih mirip dengan nyamuk ketimbang ngengat.
Ngengat bulu sendiri sanggup dikelompokkan sendiri menjadi dua macam. Kelompok pertama ialah ngengat bulu biasa (plume moth) yang sayapnya terlihat mirip sayap nyamuk. Semua ngengat bulu yang termasuk dalam kelompok ini digolongkan dalam famili Pterophoridae. Kelompok kedua ialah ngengat berbulu banyak (many-plumed moth) yang sayapnya mirip terbagi-bagi menjadi beberapa helai kolam kipas. Ngengat bulu yang termasuk dalam kelompok ini digolongkan dalam famili Alucitidae.
Ngengat Rajawali Kepala Mayat
Ngengat yang satu ini mendapat nama demikian berkat adanya pola ibarat tengkorak insan di penggalan punggungnya. Karena bentuknya yang seram itulah, ngengat ini di masa silam sempat dianggap sebagai menerangkan buruk. Menurut pakar serangga Moses Harris, orang-orang di masa silam percaya kalau ngengat ini merupakan hasil ciptaan roh jahat yang bakal membawa tragedi bagi manusia.
Namun hal seram mengenai ngengat rajawali kepala mayit belum berhenti hingga di sana. Jika merasa terancam, ngengat ini sanggup mengeluarkan bunyi yang terdengar mirip bunyi berdecit. Bunyi itu sendiri dihasilkan dari organ berjulukan epifaring yang terletak di penggalan pangkal mulutnya. Karena ngengat normalnya tidak menghasilkan suara, mereka yang tidak familiar dengan ngengat ini tak pelak bakal merasa terkejut atau bahkan ketakutan bukan main begitu melihat ada serangga berkepala tengkorak yang tiba-tiba mengeluarkan bunyi aneh.
Keunikan dari ngengat genus Acherontia ini belum berhenti hingga di sana. Saat hendak makan, ngengat ini akan masuk ke dalam sarang lebah dan meminum madu yang tersimpan di dalamnya. Supaya ngengat ini tidak diserang oleh lebah-lebah penghuni sarang ketika menjalankan aksinya, ngengat ini bakal mengeluarkan feromon atau zat berbau yang serupa dengan bacin lebah.
Ngengat Vampir
Bukan cuma nyamuk yang menghisap darah. Ngengat pun juga ada yang menghisap darah. Ngengat tersebut ialah ngengat dari genus Calyptra. Total sudah ada 17 spesies ngengat vampir yang sudah teridentifikasi, di mana sebanyak 8 di antaranya diketahui menghisap darah mamalia, termasuk manusia.
Supaya sanggup menghisap darah korbannya, ngengat vampir mempunyai lisan berbentuk tabung yang tajam dan cukup berpengaruh untuk menembus kulit gajah yang tebal sekalipun. Saat lisan atau proboscisnya tersebut sudah berhasil menembus kulit korbannya, ngengat vampir mulai menghisap darah dengan cara menggerakkan proboscisnya maju mundur. Sahabat anehdidunia.com waktu yang dibutuhkan oleh seekor ngengat vampir untuk menghisap darah sanggup mencapai 50 menit.
Berkebalikan dengan nyamuk di mana hanya betinanya yang menghisap darah, ngengat vampir yang menghisap justru ialah ngengat jantan. Sementara betina sudah sanggup mencukupi kebutuhannya dari sekedar menghisap sari buah. Alasan di balik perbedaan sikap ini diperkirakan sebab pejantan memerlukan kandungan garam yang ada dalam darah untuk meningkatkan kualitas spermanya.
Ngengat Tabuhan
Tabuhan (hornet) ialah sebutan untuk sejenis tawon sosial yang berukuran besar. Seperti halnya tawon kebanyakan, tabuhan juga sanggup menawarkan sengatan yang menyakitkan kalau diganggu oleh musuhnya. Oleh sebab itulah, kebanyakan binatang pemakan serangga sebisa mungkin tidak akan mencoba mencari problem dengan tabuhan. Selain untuk mempertahankan diri, sengat yang dimiliki oleh tabuhan juga ampuh untuk melumpuhkan serangga yang hendak dijadikan masakan larva tabuhan.
Tabuhan sanggup dikenali dengan melihat tubuhnya yang memanjang, perutnya yang berwarna hitam-kung, dan sayapnya yang transparan. Namun tahukah anda kalau ada ngengat yang berpenampilan serupa? Ngengat unik tersebut ialah ngengat tabuhan (Sesia apiformis). Jika hanya dilihat secara sambil lalu, siapapun niscaya tidak akan menyangka kalau ngengat tabuhan aslinya ialah sejenis ngengat, bukan tawon. Pasalnya penampilan keduanya begitu mirip, termasuk corak warnanya yang mencolok.
Ngengat tabuhan sendiri masih sanggup dibedakan dari tabuhan dengan melihat tidak adanya sendi yang ramping di antara dada dan perut ngengat. Dan tidak mirip tabuhan asli, ngengat tabuhan juga tidak mempunyai alat sengat. Namun sebab wujud ngengat tabuhan begitu mirip dengan tabuhan sungguhan, binatang pemangsa yang waspada tidak akan mau mengambil resiko dan lebih menentukan untuk mengabaikan ngengat tabuhan. Sahabat anehdidunia.com dalam ilmu biologi, teknik pertahanan diri ngengat tabuhan ini dikenal dengan istilah mimikri.
Ngengat tabuhan awalnya hanya ditemukan di Eropa, namun secara berangsur-angsur menyebar hingga ke Timur Tengah dan Amerika Utara. Di tempatnya hidup, ngengat ini dianggap sebagai hama pohon poplar. Pasalnya larva ngengat ini mempunyai kebiasaan untuk menggerogoti batang pohon poplar dan melemahkannya dari dalam.
Ngengat Mata Rajawali
Menggunakan mata palsu merupakan metode yang lazim digunakan oleh banyak binatang untuk mengecoh musuhnya, tak terkecuali ngengat. Dengan mempunyai pola yang bentuknya ibarat mata besar, diperlukan binatang pemangsa menerka kalau binatang yang dimakannya ialah binatang lain yang berukuran besar dan berbahaya. Keberadaan pola mata juga membantu membingungkan binatang pemangsa ketika ia hendak menyerang kepala korbannya.
Ada beberapa spesies ngengat yang mempunyai pola mata pada sayapnya, namun salah satu spesies ngengat dengan pola mata yang paling mencolok ialah ngengat mata rajawali (Smerinthus ocellata) yang mempunyai sepasang pola mata di kedua sayap belakangnya. Dan meskipun ngengat yang bersangkutan mempunyai nama demikian, ngengat ini terlihat lebih mirip dengan rubah atau serigala ketika dilihat dari depan. Penampilannya tersebut tak pelak bakal menciptakan binatang pemakan ngengat semisal burung pribadi mengurungkan niatnya ketika melihat secara sekilas.
Ngengat Tak Bersayap
Bagi ngengat, sayap ialah segalanya. Pasalnya kalau ngengat tidak mempunyai sayap, maka ngengat yang bersangkutan bakal kesulitan ketika harus mencari makan atau sekedar berpindah lokasi. Namun kenyataan itulah yang harus dihadapi oleh ngengat ulat kantong. Jika ngengat jantan mempunyai anatomi normal layaknya ngengat pada umumnya, ngengat betina justru tidak mempunyai sayap, kaki, dan bahkan mata. Sahabat anehdidunia.com penampakan fisiknya tersebut lantas menciptakan ngengat betina remaja sepintas terlihat tidak ada bedanya dengan ulat.
Ulat kantong sendiri mendapat nama demikian sebab larva serangga ini gemar mengumpulkan potongan daun dan benda kecil untuk dijadikan kantong kecil sebagai tempatnya berlindung. Saat sudah waktunya bermetamorfosis, ulat kantong akan membangun kantong dengan posisi terbalik dan berubah menjadi kepompong di dalamnya.
Saat fase kepompong usai, pejantan akan terbang keluar kantong untuk mencari betina, sementara betina tetap tinggal di dalam kantongnya. Pejantan menemukan betina dengan cara mencium senyawa berbau yang dilepaskan oleh ngengat betina. Sesudah kawin dan bertelur, betina kemudian menjatuhkan diri keluar kantong dan mati. Namun kematiannya tidaklah sia-sia sebab di dalam kantong tersebut, tersimpan telur-telur yang kelak bakal menjadi generasi penerusnya.
Ulat kantong bukanlah satu-satunya ngengat yang fase betinanya tidak mempunyai sayap. Ngengat Tussock betina juga tidak mempunyai sayap. Bedanya ialah kalau ngengat ulat kantong betina terlihat mirip ulat, maka ngengat Tussock betina mempunyai badan yang serupa dengan ngengat dewasa, namun dengan sayap yang berukuran amat kecil dan tidak sanggup digunakan untuk terbang.
referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Pterophoridae
https://en.wikipedia.org/wiki/Many-plumed_moth
https://en.wikipedia.org/wiki/Hornet_moth
http://mentalfloss.com/article/57940/12-facts-about-deaths-head-hawkmoth
https://blogger-detik.blogspot.com//search?q=
Sumber https://anehdidunia.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment