Monday, June 3, 2019

Moment Maut Seseorang Ketika Siaran Pribadi Di Tv

Kematian seseorang memang tak ada yang sanggup memprediksinya, alasannya itu sudah menjadi diam-diam Tuhan. Bisa saja, seseorang yang beberapa ketika sebelumnya terlihat sehat, mendadak sanggup meninggal dunia, ibarat contohnya terkena serangan jantung. Namun, bagaimana jikalau momen selesai hidup seseorang itu justru terjadi ketika siaran eksklusif dalam sebuah kegiatan televisi? Berikut yaitu momen selesai hidup seseorang yang tertangkap kamera ketika siaran langsung.

Alison Parker dan Adam Ward

 Kematian seseorang memang tak ada yang sanggup memprediksinya Moment Kematian Seseorang Saat Siaran eksklusif Di TV

Pada tanggal 26 Agustus 2015, seorang pembaca info berusia 24 tahun, Alison Parker, dan juru kamera berusia 27 tahun, Adam Ward, sedang bertugas di Virginia untuk siaran langsung. Mereka bertugas mewawancarai Vicki Gardner, kepala kamar dagang lokal di daerah tersebut.

Mendadak, seorang laki-laki bersenjata muncul dan menembak mereka. Pria tersebut, dengan berpakaian serba hitam, berjalan mendekat, menodongkan senjata dan melepaskan tembakan. Sahabat anehdidunia.com dari kejadian itu, Alison dan Adam pun tewas di tempat alasannya mendapat luka tembak sebanyak 7-8 kali. Semua kejadian itu terekam kamera yang sedang dibawa oleh Adam.

Setelah kejadian itu, siarang eksklusif dihentikan, dan dialihkan kembali ke studio yang memperlihatkan pembawa kegiatan info perempuan berjulukan Kimberly McBroom. Kimberly tampak galau dan tak percaya atas apa yang gres saja terjadi.

Ternyata, pelaku dari penembakan ini tak lain yaitu mantan rekan dari Alison dan Adam, yaitu Vester Flanagan, atau yang lebih dikenal dengan nama Bryce Williams. Motif dari penembakan itu yaitu alasannya Bryce kesal Adam sekarang berpartner dengan Alison. Sebelumnya, teman satu tim Adam yaitu Bryce. Bruce memang kerap bermasalah dengan beberapa rekan kerjanya, hingga ia beberapa kali dipecat dari tempat kerja sebelumnya. Bryce sendiri jadinya bunuh diri sehabis berhasil diringkus petugas Kepolisian Virginia.

Daniel Jones

 Kematian seseorang memang tak ada yang sanggup memprediksinya Moment Kematian Seseorang Saat Siaran eksklusif Di TV

Daniel yaitu orang yang frustrasi alasannya mengidap kanker serta HIV, dan umurnya dikatakan tak akan usang lagi. Karena itu, beliau pun jadi stres, dan jadinya mengacau di jalan tol Los Angeles, Amerika Serikat. Setelah bikin kacau, Daniel memarkirkan truck pick up miliknya di pinggir jalan, kemudian membakarnya. Mirisnya, ternyata di dalam mobilnya itu masih terdapat anjing peliharaannya. Anjingnya itu dipastikan mati terbakar bersama mobilnya.

Kejadian berikutnya sungguh tak terduga. Daniel pun berjalan ke tengah jalan membawa senapan miliknya, dan mengarahkan senapannya itu ke dagu. Sahabat anehdidunia.com tak berselang lama, beliau pun menembakkan senapannya itu. Ini yaitu salah satu momen bunuh diri yang ditayangkan secara eksklusif di televisi. Kabarnya, tayangan itu dilihat oleh belum dewasa kecil yang berada di depan TV. Pada waktu itu, harusnya mereka menonton kegiatan kartun, namun kegiatan kartunnya mendadak dipotong, dan digantikan oleh info mengenai Daniel Jones, yang sedang dikejar oleh kepolisian. Entah bagaimana reaksi belum dewasa itu melihat ada orang yang tewas bunuh diri.

Inejiro Asanuma

 Kematian seseorang memang tak ada yang sanggup memprediksinya Moment Kematian Seseorang Saat Siaran eksklusif Di TV

Inejiro Asanuma yaitu tokoh yang tak biasa di Jepang pasca perang. Haluannya yang sosialis dan dukungannya untuk Partai Komunis Tiongkok, serta sikapnya yang rajin mengkritik Amerika Serikat, menjadikannya sosok kontroversial. Saat itu, tanggal 12 Oktober 1960, Inejiro sedang berada di panggung, memperlihatkan pidatonya dalam kegiatan debat jelang pemilihan parlemen. Pria berkaca mata itu berpidato berapi-api, dengan bunyi sedikit serak.

Mendadak, dari tepi aula yang memang ramai alasannya banyak yang kontra dengan Inejiro, seorang cowok berseragam sekolah berlari ke arah Inejiro. Sahabat anehdidunia.com dia pun eksklusif mengayunkan pedang samurai atau yoroidoshi sepanjang 30 cm, yang ia curi dari sang ayah, ke arah perut korban. Kala itu jarum jam menunjuk ke pukul 15.03 (ada juga versi lain menyebut pukul 15.05). Aksi pembunuhan tersebut dilakukan di depan sekitar 3 ribu orang, dan disiarkan secara eksklusif di televisi nasional Jepang atau NHK.

Diketahui, pelaku penusukan itu berjulukan Otoya Yamaguchi, dan merupakan seorang ultranasionalis, anggota kelompok sayap kanan Uyoku dantai. Pemuda 17 tahun itu berencana melaksanakan serangan kedua, kali itu ia menyasar ke bab jantung, sebelum jadinya orang ramai menyerbu ke arah panggung dan melumpuhkannya. Korban meninggal sejam kemudian, sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara, pelaku sempat ditahan hingga jadinya menentukan menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri.

Franco Scoglio



Berikutnya ada momen selesai hidup dari Franco Scoglio, mantan instruktur sepakbola Genoa. Pada tanggal 3 Oktober 2005, instruktur klub sepakbola liga Italia itu menghadiri sebuah kegiatan diskusi dalam kegiatan yang ditayangkan stasiun TV lokal berjulukan Primo Canale. Saat itu, beliau sedang berdebat dengan Enrico Preziosi, bos dari klub Genoa. Di tengah acara, mendadak Franco kehilangan kesadaran di kursinya alasannya serangan jantung. Acara pun segera dihentikan, dan paramedis eksklusif dipanggil ke studio. Sayangnya, perjuangan untuk menolong laki-laki berusia 64 tahun itu tidak berhasil. Franco pun meninggal dunia.

Setelah dipastikan meninggal dunia, ribuan fans Genoa berkumpul di sekitar Primo Canale untuk memperlihatkan penghormatan dan penghargaan mereka kepada Franco Scoglio yang dinilai telah berjasa pada klub Genoa. Franco Scoglio sendiri merupakan instruktur paling sukses di Genoa alasannya prestasinya membawa klub tersebut promosi dari seri B ke seri A pada selesai tahun 1980-an. Setelah berhenti dari Genoa, Franco kemudian berkelana ke Afrika dan menjadi instruktur timnas Tunisia dan Libya. Sepak terjangnya di lapangan hijau menciptakan dirinya diberi gelar Il Professore. Klub sepakbola Italia lain yang juga sempat ditukanginya antara lain yaitu Reggina, Messina, Bologna, Udinese, Lucchese, Pescara, Torino, Consenza, Ancona dan yang terakhir Napoli.

Christine Chubbuck

 Kematian seseorang memang tak ada yang sanggup memprediksinya Moment Kematian Seseorang Saat Siaran eksklusif Di TV

Momen selesai hidup seseorang ketika siaran eksklusif yang terakhir yaitu momen di mana seorang pembawa info berjulukan Christine Chubbuck melaksanakan bunuh diri di depan kamera. Pada pagi itu, tanggal 15 Juli 1974, Christine menyampaikan pada rekan kerjanya bahwa beliau harus memberikan sesuatu sebelum memulai kegiatan acara info pagi yang sudah beliau pandu semenjak lama. Sebelumnya, beliau tidak pernah meminta pengecualian ibarat itu. Rekannya mengizinkan, dan Christine membuka kegiatan sendiri sementara bintang tamu menunggunya di belakang kamera. Ternyata, di bawah meja kerjanya, Christine sudah menyiapkan sebuah pistol di dalam tasnya.

Setelah memberitakan perihal kasus penembakan di sebuah restoran, Christine tampak lelah, menghela napas panjang kemudian berkata, “Sesuai dengan peraturan dari Channel 40 yang selalu ingin mengabarkan kejadian berdarah dan keberanian, sekarang secara live Anda akan menyaksikan sebuah kejadian; bunuh diri.” Setelah menyampaikan itu, Christine mengambil pistol yang ada di dalam tasnya, dan menempelkan ujung pistol ke kepalanya di bab kanan. Kemudian beliau menembakkan pistol tersebut hingga beliau terjatuh menunduk di atas meja. Seketika layar televisi dihitamkan.

Awalnya, para juru kamera berpikir bahwa Christine sedang bercanda. Namun, sehabis melihat badan Christine bersimbah darah, barulah mereka sadar, bahwa kejadian tadi yaitu sebuah tindakan bunuh diri yang disiarkan eksklusif di stasiun TV Nasional. Christine kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sarosota Memorial dan 14 jam kemudian dinyatakan meninggal.

Setelah diselidiki, Christine diketahui pernah curhat kepada keluarganya bahwa beliau mengalami depresi dan punya cita-cita bunuh diri. Sahabat anehdidunia.com dia pernah mencoba bunuh diri dengan minum obat-obatan melebihi takaran pada 1970. Dia juga sempat menemui psikiater beberapa pekan sebelum kejadian bunuh diri itu.

Alasan utama yang menjadi pendorong beliau bunuh diri yaitu kehidupan asmaranya. Menurut ibu dari Christine, Christine sempat depresi alasannya di usianya yang menjelang 30 tahun beliau masih perawan dan hanya dua kali pernah berkencan dengan laki-laki. Kehidupannya yang kurang kasih sayang dari orang terdekat menciptakan Christine jadi tertekan, dan puncaknya yaitu ketika beliau bunuh diri dalam sebuah siaran eksklusif televisi.

Itulah momen-momen selesai hidup seseorang yang disiarkan secara eksklusif di televisi. Semoga di Indonesia tak terjadi hal yang ibarat ini.

referensi 
https://www.idntimes.com/news/world/erny/tak-hanya-alison-parker-dan-adam-ward-6-jurnalis-ini-juga-tewas-dalam-tugasnya/full
https://www.voaindonesia.com/a/reporter-dan-juru-kamera-tv-tewas-ditembak-di-virginia/2932924.html
https://www.ranker.com/list/deaths-on-live-tv/christopher-shultz
https://www.liputan6.com/global/read/2623518/12-10-1960-pembunuhan-ala-samurai-yang-disaksikan-ribuan-orang
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-italia/454517/bekas-pelatih-genoa-meninggal-saat-live
https://www.merdeka.com/dunia/ini-orang-pertama-bunuh-diri-disiarkan-langsung-televisi.html
https://www.boombastis.com/bunuh-diri-live/11701


Sumber https://anehdidunia.blogspot.com

About the Author

Admin Neter

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com