Jika diminta menyebutkan bangunan khas Cina, maka Tembok Besar mungkin menjadi salah satu bangunan yang bakal muncul di benak anda. Alasannya sederhana saja. Penampilannya yang terlihat megah dan spektakuler menciptakan bangunan ini menjadi salah satu tujuan wisata utama bagi mereka yang menginjakkan kakinya di Negeri Tirai Bambu. Sesuai dengan namanya, Tembok Besar Cina memang mempunyai ukuran yang luar biasa. Namun keistimewaan bangunan ini masih belum berhenti hingga di sana. Sebagai bangunan yang tetap berdiri kokoh selama berabad-abad, Tembok Besar Cina tak pelak menyimpan banyak fakta menarik di baliknya. Berikut ini yaitu fakta-fakta tersebut :
Pembangunan Tembok Besar Memakan Waktu 2.000 Tahun
Tembok Besar yang ada kini terlihat mirip rangkaian tembok raksasa yang amat panjang. Namun tidak demikian halnya kalau kita mundur hingga ribuan tahun silam. Apa yang awalnya merupakan Tembok Besar aslinya merupakan tembok-tembok pelindung yang berukuran lebih kecil. Cina di masa silam terdiri dari negara-negara yang lebih kecil. Makara mereka membangun tembok di perbatasannya masing-masing untuk melindungi wilayahnya. Bagian paling awal dari Tembok Besar diperkirakan dibangun antara era ke-8 hingga era ke-5 SM. Tembok ini materi penyusun utamanya berasal dari cetakan tanah dan kerikil yang dibentuk supaya cukup besar lengan berkuasa untuk menangkal serangan pedang, panah, serta senjata kecil lainnya.
Saat sebagian besar wilayah Cina berhasil disatukan oleh Dinasti Qin pada era ke-2 SM, Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan supaya tembok-tembok tersebut dihancurkan supaya barisan tembok pelindung yang gres bisa didirikan. Rangkaian tembok gres nantinya juga dibangun untuk menyambung tembok-tembok yang sudah lebih dulu berdiri. Harapannya, perbatasan utara Cina jadi tidak bisa ditembus oleh bangsa-bangsa pengembara yang kerap melaksanakan penjarahan.
Saat Dinasti Qin karenanya runtuh, acara perawatan, pembangunan ulang, hingga pengembangan Tembok Besar tetap dilakukan oleh dinasti-dinasti penerusnya. Sahabat anehdidunia.com dinasti terakhir yang melanjutkan pembangunan tembok ini yaitu Dinasti Ming (1368-1644), di mana dinasti yang bersangkutan memperkenalkan penggunaan bata supaya tembok menjadi lebih kokoh. Untuk menciptakan tembok kian sulit untuk ditembus, Dinasti Ming juga membangun lebih dari 25.000 menara pelindung. Pasca runtuhnya Dinasti Ming, dinasti berikutnya tidak melanjutkan pembangunan Tembok Besar alasannya yaitu perbatasan utaranya sudah meluas hingga keluar Tembok Besar.
Salah Satu Bahan Penyusun Tembok Besar Adalah Nasi
Di masa-masa awal pendiriannya, Tembok Besar dibangun menggunakan cetakan tanah dan kerikil. Belakangan bahan-bahan mirip bongkahan batu, bata, hingga kayu juga turut dipakai untuk membangun dan memperbaiki tembok ini. Tujuannya terang supaya tembok yang bersangkutan tetap kokoh dalam jangka waktu yang lama. Hasilnya, tembok ini pun masih sanggup kita jumpai hingga sekarang.
Bahan-bahan di atas bukanlah materi yang asing kalau kita bicara soal materi penyusun bangunan. Namun ternyata selain batuan dan kayu, Tembok Besar juga menggunakan gumpalan nasi sebagai materi penyusunnya! Alasan digunakannya gumpalan nasi sendiri yaitu alasannya yaitu materi tersebut dianggap mempunyai kemampuan merekatkan yang amat baik. Sahabat anehdidunia.com kebetulan semenjak masa Dinasti Qin, gumpalan nasi memang sudah banyak dipakai sebagai materi penyambung material.
Tembok Besar Adalah Bangunan Terbesar yang Pernah Dibangun Oleh Manusia
Tembok Besar merupakan bangunan yang berukuran raksasa sudah menjadi pengetahuan umum. Namun panjang akurat dari tembok ini sendiri masih diperdebatkan. Hasil pengukuran pada Tembok Besar Ming – potongan Tembok Besar dengan kondisi yang paling terawat – mengatakan kalau tembok ini mempunyai panjang 8.852 km.
Namun menurut teknik perhitungan terbaru dan survei arkeologis yang dilakukan selama 5 tahun, Tembok Besar diperkirakan aslinya mempunyai panjang total 21.196 km. Sahabat anehdidunia.com ukuran tersebut lantas menyebabkan Tembok Besar sebagai bangunan terbesar yang pernah dibangun oleh manusia. Panjang orisinil tembok ini sendiri diperkirakan masih akan terus bertambah di masa depan kalau ada reruntuhan tembok gres yang ditemukan.
Tembok Besar Tidak Dapat Dilihat dari Bulan
Salah satu salah kaprah yang paling banyak dipercaya oleh kalangan awam mengenai Tembok Besar yaitu saking besarnya ukuran bangunan ini, maka Tembok Besar sanggup dilihat dari Bulan. Klaim ini sendiri pertama kali muncul pada tahun 1754 di memoar yang ditulis oleh penulis berkebangsaan Inggris, William Stukeley.
Kendati klaim tersebut dibentuk ketika insan belum pernah melaksanakan penjelajahan ke luar angkasa, nyatanya klaim tersebut berulang kali muncul dalam aneka goresan pena dan karya lain, bahkan hingga sekarang. Kenyataannya, klaim tersebut tidaklah benar alasannya yaitu mereka yang pernah menginjakkan kakinya di Bulan mengaku kalau mereka tidak bisa melihat Tembok Besar dari sana.
Bahkan dalam jarak yang lebih erat sekalipun, Tembok Besar tetap sulit dilihat ketika insan sudah mencapai ketinggian tertentu. Pasalnya ketika sudah mencapai jarak ribuan kilometer di atas permukaan laut, Tembok Besar sudah sulit dibedakan dari bentang-bentang alam mirip sungai dan pegunungan. Dari luar Bumi, lokasi Tembok Besar juga sulit dilihat ketika posisi pemandangnya terhalang oleh awan.
Tembok Besar Adalah Kompleks Makam Terpanjang di Dunia
Di balik wujudnya yang megah, Tembok Besar juga menyimpan kisah yang mengerikan. Pasalnya ada begitu banyak orang yang tewas selama membangun tembok ini. Diperkirakan pada masa Dinasti Qin saja, ada lebih dari satu juta orang yang tewas selama membangun rangkaian tembok ini. Jika dikombinasikan dengan korban-korban dari masa dinasti lain, maka jumlah aslinya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Hasil penggalian yang dilakukan di sekitar Tembok Besar mengkonfirmasi hal tersebut. Tulang belulang yang diduga berasal dari para buruh tembok ditemukan di bawah Tembok Besar oleh para arkeolog. Maka tidak mengherankan kalau kemudian Tembok Besar juga dijuluki sebagai kompleks makam terpanjang di Bumi. Karena tingginya resiko janjkematian ketika membangun Tembok Besar, Dinasti Qin menyebabkan pekerjaan membangun Tembok Besar sebagai bentuk eksekusi alternatif bagi para tahanan.
Di masa kini, fungsi utama Tembok Besar yaitu sebagai daerah wisata yang bisa mendatangkan pemasukan bagi pemerintah dan warga sekitar. Namun di masa lampau, tembok ini mempunyai fungsi yang jauh lebih beragam. Sudah disinggung sebelumnya kalau tembok ini difungsikan sebagai penghalang semoga suku-suku pengembara yang biasa melaksanakan penjarahan tidak bisa menerobos masuk ke wilayah Cina.
Untuk menciptakan tembok ini kian sulit ditembus, bangunan-bangunan penunjang mirip menara pengawas dan barak juga dibangun di sepanjang tembok. Sahabat anehdidunia.com bagian tengah Tembok Besar yang mirip jalan kecil juga mempunyai tugas penting dalam memudahkan transportasi bahan-bahan pokok antar wilayah.
Kendati Tembok Besar dimaksudkan untuk menangkal invasi bangsa asing dan menjaga kelanggengan dinasti setempat, kenyataannya tembok ini tidak selalu berhasil menjalankan fungsinya dengan baik. Pada era ke-13 contohnya, bangsa Mongol dilaporkan berhasil menembus Tembok Besar sehabis sebelumnya berhasil memancing pasukan penjaga tembok untuk meninggalkan bentengnya.
Saat Dinasti Ming mengalami keruntuhan pada era ke-17, Tembok Besar juga dianggap sebagai salah satu penyebab tidak pribadi mengapa dinasti tersebut mengalami keruntuhan. Pasalnya Dinasti Ming mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk merawat dan menyebarkan Tembok Besar. Padahal di ketika yang bersamaan, dinasti ini tengah mengalami kesulitan keuangan akhir tragedi alam, pemberontakan, dan perang melawan Jepang di Korea.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Ming_Great_Wall
https://www.chinaodysseytours.com/knows/fun-facts-about-the-great-wall-of-china.html
https://www.travelchinaguide.com/china_great_wall/facts/how-long.htm
https://www.travelchinaguide.com/china_great_wall/military-defense/genghis-khan.htm
Sumber https://anehdidunia.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment