Sunday, June 2, 2019

Bentuk Penggambaran Ilahi Doktrin Suku Kuno

Seperti yang kita ketahui, suku zaman kuno mempercayai beberapa tuhan yang dianggap sebagai tuhan mereka. Mungkin bagi kita yang hidup di abad modern mirip sekarang, kepercayaan wacana dewa-dewa suku kuno merupakan hal yang tidak masuk akal. Bahkan, sulit bagi kita untuk memahami apa yang menjadi dasar bagi orang-orang suku kuno untuk mempercayai keberadaan tuhan yang mereka sembah. Karena dianggap sebagai tuhan, dewa-dewa zaman kuno ini mempunyai bentuk dan wajah yang berbeda, sebagai bentuk fisik dari tuhan. Para sejarawan dan peneliti yang ingin tau dengan bentuk dan wajah dari dewa-dewa kuno, mereka pun melaksanakan penelitian dan menemukan artefak peninggalan suku kuno yang dianggap sebagai bentuk dari tuhan suku kuno. Penasaran bagaimana bentuk dewa-dewa kuno tersebut ? Langsung saja simak penjelasannya di bawah.

Queen of The Night

 suku zaman kuno mempercayai beberapa tuhan yang dianggap sebagai tuhan mereka Bentuk Penggambaran Dewa Kepercayaan Suku Kuno

Sebidang tanah di Irak telah menjadi tempat penelitian yang sangat bermanfaat bagi para arkeolog. Tepatnya di wiayah Mesopotamia, yang berada di antara sungai Tigris dan Euphrates, yang diduga sebagai salah satu tempat pertama peradaban mulai berkembang. Selama ribuan tahun, ras insan telah hidup, berjuang dan melaksanakan ritual ibadah di tempat ini. Di wilayah ini juga ditemukan fragmen dari bentuk tuhan yang sangat unik. Pada tahun 1920-an, sebuah artefak dari tanah liat keras berbentuk seorang perempuan telanjang bersayap. Kakinya yang mirip bentuk runcing menggenggam dua ekor singa. Disamping singa-singa itu terdapat sepasang burung hantu dengan ukuran kaki yang agak panjang.

Artefak tanah liat itu dikenal sebagai Queen of the Night, yang mungkin dianggap sebagai tuhan yang disembah orang zaman kuno yang hidup di wilayah tersebut. Tetapi tidak ada yang sanggup memastikan dengan sempurna bagaimana asal ajakan tuhan tersebut berasal dan pengaruhnya dianggap sebagai tuhan, yang mana kita tahu bahwa dewa-dewa mempunyai keunggulan khusus mirip tuhan hujan, tuhan matahari, tuhan petir dan sebagainya. Namun tidak pada Queen of the Night, masih belum ada klarifikasi yang niscaya wacana tuhan satu ini. Salah satu teori yang muncul dari para peneliti yaitu tuhan ini merupakan bentuk lain dari Inanna atau Ishtar yang melambangkan ratu surga, dewi cinta, dewi seks, dan dewi perang. Artefak dewi Queen of the Night kemudian dipajang di Museum British dan objeknya masih ada hingga kini di museum tersebut.

Lowenmensch

 suku zaman kuno mempercayai beberapa tuhan yang dianggap sebagai tuhan mereka Bentuk Penggambaran Dewa Kepercayaan Suku Kuno

Kebanyakan peninggalan zaman kuno dikenal sebagai seni figuratif yang menggambarkan dengan terang keadaan peradaban insan zaman kuno, mirip halnya pada artefak yang ditemukan satu ini. Namun, bentuk Lowenmensch ini kemungkinan diukir dengan gading mammoth yang ada 40 ribu tahun yang lalu. Patung ini menggambarkan tubuh insan dengan kepala singa gua Eropa yang sudah punah ribuan tahun lalu. Mustahil bagi para peneliti untuk mengetahui sosok apa yang sesungguhnya menjadi panutan dibuatnya patung ini orang-orang zaman kuno.

Para peneliti berspekulasi bahwa bentuk manusia-hewan dalam budaya lain berafiliasi dengan tuhan yang telah melaksanakan perjalanan astral dari dunia insan dan dunia roh. Lowenmensch sendiri mempunyai arti Lion Man ini ditemukan jauh di dalam gua yang tidak dipakai sebagai tempat tinggal orang-orang zaman kuno, dan diduga tempat ini hanya dipakai untuk acara-acara spiritual. Patung berbentuk manusia-singa Lowenmensch ditemukan oleh anggota SS pada tahun 1939 yang menjadi bab dari penelitian para arkelog, dengan adanya inovasi ini, peneliti menerka bentuk Lowenmensch yaitu salah satu bentuk tuhan sesembahan bangsa Arya. Pengerjaan untuk meneliti Lowenmensch sempat terbengkalai sehabis kekalahan Nazi.

Therianthrope

 suku zaman kuno mempercayai beberapa tuhan yang dianggap sebagai tuhan mereka Bentuk Penggambaran Dewa Kepercayaan Suku Kuno

Bentuk peninggalan zaman kuno satu ini tergolong unik dan berbeda dari yang lainnya, Therianthrope merupakan salah satu jenis seni gua zaman kuno. Pada tahun 1912, tiga saudara dari Prancis menemukan sebuah gua yang masih belum terjamah oleh siapapun. Mereka menemukan ratusan karya seni yang tersembunyi di dalam gua ini, diperkirakan seni-seni gua ini berasal dari 12 ribu tahun Sebelum Masehi. Salah satu fragmen tulang yang diukir di gua ini berbentuk binatang mirip serangga dengan detail yang sangat rinci, para peneliti pun mulai mengidentifikasi spesies serangga yang mungkin merupakan bentuk pertama dari serangga yang belum ditemukan.

Para peneliti lebih banyak memberi perhatian kepada ukiran yang menggambarkan sosok asing dengan paduan ukiran salib antara insan dan binatang. Manusia yang terukir digambarkan mempunyai pendengaran dan tanduk rusa jantan. Ukiran sosok bibit unggul ini diukir sepanjang 4 meter di atas tanah. Dari semua gambar ukiran di dinding gua, ukiran ini yang satu-satunya berwarna hitam. Seni gua yang menggambarkan sosok hibridia ini disebut dengan therianthrope, dan kebanyakan dari thrrianthrope ditemukan di gua-gua zaman kuno. Kita mungkin tidak pernah tahu apa yang menjadi gagasan dibuatnya ukiran dengan bentuk bibit unggul ini, namun alasannya yaitu gua-gua dianggap sebagai tempat ritual ibadah suku kuno, dipastikan sosok ini menjadi salah satu tuhan yang disembah suku kuno.

Taweret

 suku zaman kuno mempercayai beberapa tuhan yang dianggap sebagai tuhan mereka Bentuk Penggambaran Dewa Kepercayaan Suku Kuno

Peninggalan kuno yang berasal dari Mesir ini menampilkan dewa-dewa berkepala binatang. Berbeda dengan yang lainnya, Taweret mempunyai bentuk kepala binatang dengan banyak jenis, mirip kepala serigala, elang atau kucing. Namun dalam beberapa kasus, ada juga yang menggabungkan anggota tubuh dari hewan-hewan tersebut.Taweret sendiri yaitu sosok dewi Mesir Kuno yang mempunyai kekuatan persalinan, dewi ini dianggap menunjukkan kekuatan bagi para perempuan ketika melahirkan anak. Taweret juga dianggap sebagai dewi pelindung perempuan dan anak-anak. Dewi ini sering digambarkan dengan posisi tubuhnya yang tegak layaknya insan dengan tubuh dan kepala kuda nil, punggung buaya dan cakar kucing.

Penampilannya yang cukup mengerikan ternyata mempunyai makna tersendiri, yaitu untuk menangkal semua jenis kejahatan. Mengingat bentuknya mirip seekor kuda nil yang mempunyai sifat sangat tegas dalam melindungi anak-anak, orang zaman dulu memakai simbol Taweret dengan kepercayaan biar para ibu sanggup melindungi anak-anaknya mirip sosok kuda nil. Selain itu, mungkin alasannya yaitu banyak perempuan yang meninggal ketika melaksanakan persalinan, banyak dari mereka yang memakai jimat dari dewi bibit unggul yang unik ini untuk melancarkan persalinan, dan beberapa dari mereka juga memberi sesembahan kepada Taweret. Kebanyakan jimat bergambar dewi Taweret ditemukan di kawasan Timur Tengah.

Mictlantecuhtli

 suku zaman kuno mempercayai beberapa tuhan yang dianggap sebagai tuhan mereka Bentuk Penggambaran Dewa Kepercayaan Suku Kuno

Para tuhan suku Aztec mempunyai reputasi yang mengerikan dan berdarah, hal ini terlihat bagaimana suku Aztec melaksanakan ritual-ritual berdarah untuk mengorbankan insan sebagai ucapan syukur mereka kepada dewa-dewanya. Bahkan, pengorbanan insan yang dilakukan juga merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan setiap saat. Mungkin tidak mengherankan bahwa salah satu tuhan yang paling ditakutkan suku Aztec yaitu tuhan kematian, Mictlantecihtli, yang mempunyai tingkatan terendah dari antara dewa-dewa Aztec lainnya. Bentuk tuhan ini dianggap mirip hewan-hewan yang berafiliasi dengan hal-hal yang mistis dan menyeramkan, mirip burung hantu, laba-laba, kelelawar.

Beberapa patung Mictlantectli yang ditemukan biasanya menggambarkan dirinya dengan tengkorak yang tersenyum lebar dan matanya yang besar seakan menatap para korban yang siap untuk dilahapnya. Di bab tubuhnya, sanggup terlihat bercak-bercak darah yang merupakan kesukaan tuhan janjkematian satu ini. Ketika para arkeolog menemukan kuil pertama yang dianggap sebagai tempat kediaman tuhan Mictlatectli pada tahun 2013 silam, mereka menemukan tengkorak insan dengan pigmen berwarna merah yang terdapat di sekitar bab verbal tengkorak ini, para peneliti kemudian berspekulasi bahwa kuil ini yaitu tempat sakral bagi suku Aztec, dimana menjadi salah satu tempat pengorbanan insan dengan cara sadis dan kejam dilakukan.

Referensi
http://www.britishmuseum.org/research/collection_online/collection_object_details.aspx?objectId=1355376&partId=1
https://www.ancient.eu/Mictlantecuhtli/
http://www.inquiriesjournal.com/articles/556/taweret-an-untraditional-egyptian-goddess
https://www.newscientist.com/article/dn1590-animal-headed-humans-appear-in-earliest-art/
https://www.lowenmensch.org/wp-content/uploads/2017/05/LionMan-PDF.pdf


Sumber https://anehdidunia.blogspot.com

About the Author

Admin Neter

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com