Keberadaan tradisi, kebudayaan, dan ritual-ritual yang ada di dunia itu sangatlah bermacam-macam serta mempunyai sejarah dan keunikannya masing-masing. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai kebudayaan dan tradisi dari beberapa kepingan dunia yang menghasilkankan sosok-sosok topeng yang tergolong sangat kontroversi, mengerikan, dan beberapa di antaranya juga sangat kontroversional.
Topeng “Iroquois False Face Society”
Topeng ini sekilas memang Nampak mengerikan, alasannya ialah terlihat menyerupai sesosok wajah insan yang sedang menjalani tahap awal dari sebuah operasi bedah wajah. Struktur topengnya nampak berkerut-kerut layaknya kulit insan yang sudah tua, dan topeng mengerikan ini ternyata dulunya digunakan masyarakat Iroqou di dalam acara ritual penyembuhan terhadap segala macam penyakit. Topeng yang satu ini ialah jenis topeng yang sangat dikenal di peradaban Iroquois, dan dianggap sebagai topeng kayu yang sifatnya sangat dramatis. Topeng ini dulunya mempunyai tugas sebagai “topeng penyembuhan” yang selalu digunakan di dalam ritual penyembuhan untuk memanggil roh para leluhur. Orang-orang setempat yang mengalami sakit keras akan diberi petunjuk oleh para roh leluhur dan akan dibantu sembuh secara magis.
Di zaman sekarang, topeng ini telah jadi materi perdebatan di antara penduduk Iroquois. Karena sejumlah pihak Iroquois yang bukan termasuk dalam anggota dari keanggotaan False Face Society telah dengan sengaja memproduksi dan sengaja menjual topeng tersebut kepada para wisatawan asing dan kepada para kolektor benda antik. Kepemimpinan dari pihak Iroquois juga telah menanggapi acara komersialisasi ini, dan pada kesannya mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa acara pemasaran ini ialah kurang etis alasannya ialah topeng ini sifatnya suci dan sakral.
Topeng “The Visard”
Di dalam masa tahun 1500an di Inggris, keberadaan dan tugas social seorang perempuan akan ditentukan oleh tingkat putih dan tidaknya kulit mereka. Semakin putih kulit para perempuan itu, maka akan semakin ringan pekerjaan sosial yang harus mereka lakukan, alasannya ialah semakin putih warna kulitnya maka para perempuan itu akan diangkap mereka sudah sejahtera. Oleh alasannya ialah itu, kulit putih para perempuan pada jaman itu memang cenderung selalu dilindungi, supaya tetap putih. Pada dikala para perempuan yang berkulit putih tadi harus melaksanakan sebuah perjalanan panjang, timbullah sebuah solusi mode yang kesannya sering digunakan oleh para perempuan tersebut.
Para perempuan itu mengenakan sebuah topeng gila dari materi beludru, yang sering disebut dengan topeng “vizard”. Topeng ini mempunyai tujuan semoga kulit wajah putih para perempuan tersebut sanggup terlindungi dari sengatan matahari yang panas. Para perempuan itu menggunakan topeng visard yaitu dengan cara yang sedikit aneh, alasannya ialah mereka harus menggigit bab manik-manik khusus yang ada terdapat di dalam topeng itu. Karena cara memakainya harus digigit, maka otomatis topeng ini akan menciptakan para perempuan tidak sanggup berbicara sepatah katapun selama ia dalam perjalanan. Saat memasuki era 17, topeng tersebut tidak lagi popular, alasannya ialah fungsinya pun juga sudah bergeser, alasannya ialah para perempuan yang masih sengaja menggunakan topeng visar memang dianggap sebagai seorang pelacur.
Topeng “The Dirt Eater”
Boleh percaya boleh tidak, memakan segenggam tanah merupakan kebiasaan yang dulunya memang kerap dilakukan oleh para budak yang berasal dari Afrika. Dan pada dikala mereka akan dijual untuk dijadikan budak ke daratan Amerika, mereka masih tetap saja melanjutkan kebiasaan yang mengenaskan ini. Para juragan budak itu seringkali menjadi khawatir kalau para budak-budaknya menjadi jatuh sakit. Maka, mereka sengaja dipakaikan sebuah topeng khusus yang didesain menutupi bab ekspresi para budak supaya mereka tidak sanggup memasukkan racun atau makanan berbahaya apapun ke dalam mulutnya.
Menurut si pemilik budak, hal itu ialah hal yang manusiawi. Namun, dibalik perlakuan pemakaikan topeng itu tidak lain hanya merupakan wujud penghinaan dan supaya “aset berharga” para juragan budak itu tidak mati keracunan alasannya ialah bunuh diri. Untuk para budak yang dipekerjakan di sebuah tambang emas, pemakaian topeng ini akan mencegah butiran-butiran emas ditelan secara sengaja. Jadi, pemakaian topeng yang mengenaskan ini hanyalah tiak lebih dari dilema untung dan rugi saja bagi si pemilik usaha.
Topeng “Alexander Peden”
Alexander Peden ter lahir di Auchincloich Farm, Ayrshire, sekitar tahun 1626. Dia mrerupakan seorang guru yang mengajar di Tarbolton dan kemudian ia ditahbiskan menjadi menteri di New Luce di Galloway pada pertengahan tahun 1660. Setelah pemulihan Charles II, alasannya ialah alasan tertentu Peden terpaksa meninggalkan wilayah Galloway pada tahun 1663. Selama sepuluh tahun lamanya ia mengembara sangat jauh, dan ia sempat menghabiskan waktunya di wilayah Irlandia. Guna untuk menyembunyikan identitas aslinya, Peden sengaja mengenakan masker khusus dari materi kain dan materi wig, dan kini topeng tersebut dipamerkan di museum Edinburgh di Scotland.
Pada tahun 1678, Peden bersama 60 orang lainnya sempat mengalami eksekusi pembuangan menuju sebuah perkebunan di Amerika. Mereka semua diangkut dengan sebuah kapal budak menuju London, di sanalah mereka seharusnya dipindahkan ke sebuah kapal untuk menuju Amerika. Namun, sang kapten kapal mendengar alasan pembuangan mereka, serta merta kemudian membebaskan mereka. Dari pelarian itu, Peden berjalan kaki menuju ke utara Irlandia. Hari-hari hidup terakhirnya kemudian ia habiskan di sebuah gua purba di bersahabat Sungai Lugar, di bersahabat kawasan kelahirannya dulu. Kemudian Peden meninggal di sana pada awal tahun 1686, alasannya ialah mengalami kesulitan keuangan yang membuatnya mengalami penderitaan berkepanjangan.
Topeng “Scold’s Bride”
Pada masa era 16 hingga era 17, para kaum perempuan “terhukum” di Inggris dan di Skotlandia diwajibkan untuk menggunakan topeng khusus yang didesain mempunyai tali pengekang sebagai wujud penghinaan kepada publik. Kaum perempuan dari kalangan bawah, yang dicurigai serta dituduh sebagai seorang penyihir berakal hitam, akan menjadi tawanan yang harus mengenakan topeng memalukan dan kejam ini. Organ pengecap mereka akan sengaja dijepitkan pada besi tajam yang ada di bab depan topeng, sehingga para perempuan itu tidak akan sanggup berbicara sedikitpun. Dengan menggunakan topeng ini para perempuan tahanan itu akan diarak keliling kota selama beberapa waktu, semoga mereka menjadi aib dan jera.
Topeng gila ini juga akan dipasangkan kepada perempuan yang suka bergosip serta menggunjing keburukan orang lain pada masa itu. Maka, pada zaman itu para perempuan akan menjadi ketakutan untuk bergosip atau mempraktikkan ilmu sihir.
Referensi :
https://www.boombastis.com/topeng-misterius-dan-mengerikan/24158
https://batch-chan.blogspot.com//search?q=kisah-dibalik-topeng-topeng-paling
https://batch-chan.blogspot.com//search?q=kisah-dibalik-topeng-topeng-paling
https://batch-chan.blogspot.com//search?q=kisah-dibalik-topeng-topeng-paling
0 comments:
Post a Comment