The Crying Boy yaitu cetakan lukisan karya pelukis Italia berjulukan Giovanni Bragolin yang didistribusikan secara luas semenjak tahun 1950an dan seterusnya.
Ada banyak versi alternatif dari potret anak pria atau wanita yang sedang menangis ini.
Pada 5 September 1985, surat kabar tabloid Inggris The Sun melaporkan bahwa petugas pemadam kebakaran Essex mengklaim bahwa salinan lukisan dalam keadaan tidak rusak ditemukan di tengah-tengah reruntuhan rumah yang terbakar.
Kisah berlanjut bahwa banyak sekali lukisan Crying Boy di inggris konon telah dikutuk dan menjadikan kebakaran rumah pada tahun 1980an. Dikatakan bahwa dalam banyak kecelakaan kebakaran menyerupai itu, lukisan Crying Boy lolos tanpa mengalami kerusakan sedikit pun.
Pada 4 September 1985, The Sun menerbitkan kisah ‘The Curse of the Crying Boy’ di halaman 13, dengan tajuk utama ‘Blazing Curse of the Crying Boy.’.
Dalam kisah itu, disebutkan bahwa Ron dan May Hall menyalahkan lukisan seorang anak kecil dengan air mata di pipinya sebagai penyebab dari terbakarnya rumah bertingkat mereka.
Kobaran api pecah dalam wajan di dapur dan menyebar dengan cepat, tetapi meskipun kamar-kamar di lantai bawah rumah mereka rusak parah lantaran kebakaran, cetakan berbingkai dari Crying Boy tetap menggantung, tidak rusak, sementara di sekelilingnya mengalami kehancuran.
Untuk memperkuat klaim mereka, saudara pria Ron Hall, Peter (seorang petugas pemadam kebakaran di Rotherham) konon menyebut bahwa ia tahu banyak ihwal kasus kebakaran menyerupai itu, di mana cetakan "crying boys" ternyata tidak mengalami kerusakan.
Pada 5 September 1985, The Sun melaporkan banyak pembaca yang ketakutan mengklaim diri mereka sebagai korban dari kutukan Crying Boy.
Roy Vickery, sekretaris Folklore Society, dikutip menyampaikan bahwa seniman orisinil lukisan itu mungkin telah menganiaya model seorang anak dengan beberapa cara, menambahkan bahwa semua kebakaran yaitu cara anak itu membalas dendam dengan memberi sebuah kutukan.
Semua ini menjadikan kecemasan yang meluas, dan orang-orang yang mengaku menyaksikan kebakaran semacam itu menyampaikan itu disebabkan oleh "kutukan" atau "barang pembawa sial".
Setelah banyak undangan panggilan dari para "korban", Tim The Sun mengumumkan kepada orang-orang bahwa jikalau merasa khawatir terhadap gambar Crying Boy yang menggantung di rumah mereka, mereka sanggup mengirim gambar itu dengan segera dan bahwa Tim tersebut akan menghancurkan lukisan itu demi semua orang.
Kemudian, ribuan lukisan anak pria yang menangis dihancurkan di depan umum ketika Halloween, dan secara luas diyakini telah mengusir kutukan "Crying Boy".
Kisah mengenai kutukan lukisan Crying Boy mulai memudar, tetapi muncul kembali di tahun-tahun berikutnya, di beberapa buku dan outlet berita, bahwa kutukan telah kembali.
Setelah publikasi The Sun membuat ketakutan yang meluas, penyelidikan oleh dinas pemadam kebakaran dilakukan dan mereka menyimpulkan bahwa sebagaian besar kasus kecelakaan kebakaran mempunyai klarifikasi umum yang berafiliasi dengan belahan chip yang terlalu panas, pemanas listrik yang rusak dan rokok yang dibuang sembarangan.
Laporan awal surat kabar The Sun mengenai penggunaan kata "kutukan", terbilang berlawanan, di mana petugas pemadam kebakaran yang bersangkutan pada ketika itu belum menyebutkan kata tersebut.
Dalam upaya memecahkan misteri ini, Mick Riley (Kepala Divisi Perwakilan Dinas Kebakaran Yorkshire Selatan), mengungkapkan bahwa gambar Crying Boy dicetak pada papan keras dengan kepadatan tinggi, yang sangat sulit untuk terbakar.
Steve Punt, penulis dan pelawak Inggris, juga menyidik kutukan crying boy di Radio 4 BBC yang disebut Punt PI. Meskipun format programnya yaitu komik, Punt meneliti sejarah lukisan Crying Boy.
Kesimpulannya yaitu sehabis pengujian di Building Research Establishment, cetakan-cetakan tersebut dirawat dengan pernis yang mengandung penghambat api, dan bahwa tali yang menahan lukisan di dinding, akan menjadi materi yang pertama rusak (terbakar), sehingga lukisan akan mendarat (jatuh), kemudian menghadap ke lantai (ke bawah), dan dengan demikian lukisan akan terlindungi.
Dengan mempertimbangkan fakta dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, terperinci bahwa ada klarifikasi logis untuk kecelakaan kebarakan di mana lukisan-lukisan anak pria yang menangis ditemukan tanpa kerusakan.
Klaim kutukan itu yaitu tipuan, namun kisah itu menjelma urban legend modern di internet, dan tidak sedikit pula yang masih mempercayai kutukan tersebut sampai ketika ini.
(Sumber : The Crying Boy, The Crying Boy Painting Cursed)
0 comments:
Post a Comment