Apakah ada kota paling mematikan di dunia ini? Jika benar-benar ada, kenapa bisa disebut menyerupai itu? Dua pertanyaan penting yang mungkin ada di benak pikiran Anda ketika membaca goresan pena ini. Sudah menjadi diam-diam umum bahwa bumi yang kita jadikan kawasan tinggal ini sudah semakin tua. Ditambah sikap menyimpang insan yang semakin memperparah kondisi di bumi, baik disengata atau tidak. Misalnya, penebangan hutan membabi buta, pencemaran lingkungan di darat, laut, dan udara. Tidak ketinggalan perlombaan senjata nuklir yang meninggalkan radiasi yang mematikan bagi semua makhluk hidup. Semua itu dilakukan oleh insan dengan tujuan ingin mencicipi hidup lebih baik. Namun sayang, caranya kurang benar dan hanya semakin merusak lingkungan alam di bumi.
Memang benar, ada beberapa kota paling mematikan di bumi yang seharusnya tidak layak dan kondusif dijadikan kawasan tinggal. Disebut mematikan lantaran kota-kota tersebut kondisi fisiknya sangat parah lantaran terpapar polusi atau penyebab lainnya yang tidak kalah merusak. Untuk lebih jelasnya, silakan membaca informasinya di bawah ini.
Kota Chernobyl, Ukraina
Inilah kota paling mematikan di bumi lantaran sudah terpapar radiasi nuklir berkekuatan tinggi. Chernobyl merupakan sebuah kota kecil di negara Ukraina, ialah negara pecahan Uni Soviet. Sebuah kota yang menyerupai kota-kota pada umumnya. Perbedaannya, di tengah kota tersebut dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang anutan listriknya bisa dimanfaatkan oleh sebagian besar wilayah Ukraina. Namun, sebuah peristiwa besar terjadi dan tidak akan pernah dilupakan dunia. Pada tanggal 26 April 1986 malam hari sebuah ledakan dahsyat dari salah satu reaktor nuklir membangunkan seluruh penduduk di kota Chernobyl.
Dalam hitungan detik, ledakan nuklir bisa melepaskan abu radioaktif 400 kali lebih besar dari ledakan bom nuklir yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Radioaktif yang pribadi menyebar ke seluruh pelosok kota, bahkan terus menyebar sampai wilayah di sekitar Chernobyl lantaran terkena hembusan angin. Semua orang yang ketika itu berada dan tinggal di dalam kota tidak sempat melarikan diri ataupun menyelamatkan diri. Bahkan, sebagian dari mereka tidak mengetahui ancaman dari radioaktif yang mengenai tubuhnya.
Akibat dari ledakan nuklir tersebut, sebanyak 50 orang tewas dan sekitar 93.000 orang terpapar radiasi radioaktif yang sangat berbahaya. Mereka yang terkena radiasi dalam waktu akrab menderita penyakit mematikan, menyerupai kanker dan sejenisnya. Bukan hanya itu saja. Bayi-bayi yang terlahir dari orang renta yang terkena radiasi akan terlahir cacat fisik maupun mental yang tidak bisa disembuhkan.
Kota Dzherzhinks, Rusia
Kota paling mematikan berikut juga tidak kalah parah kondisi fisiknya, sampai kini sudah ditinggalkan oleh penduduknya dan menjadi kota mati. Hal itu dikarenakan tanahnya sudah terkotori limbah kimiami berbahaya yang diperkirakan sudah meresap ke dalam air tanahnya. Ditambah amis menyengat tak sedap dari limbah cair yang dibuang begitu saja, sehingga mencemari udara. Dengan kondisi semacam itu, Dzherzhinks pernah dinobatkan sebagai kota paling terkotori di dunia.
Diketahui bahwa kota ini pernah menjadi sentra pembuatan senjata bagi negara Uni Soviet sebelum pecah pada tahun 1930. Sisa limbah bahan-bahan pembuatan senjata inilah yang mencemari kotanya. Menurut penelitian yang sudah dilakukan di sana, air tanahnya sudah tercemari oleh sekitar 200 materi kimia berbahaya, sehingga tidak layak dikonsumsi. Kondisi tanahnya juga sudah rusak dan tidak bisa menyuburkan tanaman. Namun yang paling mengejutkan, yaitudi tahun 2003 angka kematian di Dzherzhinks mencapai 26%, melebihi angka kelahirannya. Sedikit demi sedikit penduduk di sana habis, jikalau tidak sakit, mati lebih cepat, atau yang paling logis menentukan meninggalkan kotanya dan menetap di kota lain yang lebih kondusif serta nyaman.
Kota Linfen, Tiongkok
Salah satu kota padat penduduk di negara Tiongkok yang pernah dinobatkan sebagai kota paling terkotori di dunia oleh majalah Times. Diketahui bahwa jumlah penduduk kotanya sekitar 3 juta jiwa. Mulai dari belum dewasa sampai orang tua, laki-laki ataupun perempuan yang bertempat tinggal di kota Linfen harus bertahan hidup setiap hari dari polusi udara yang sangat parah. Ternyata di kota itu terdapat tambang batubara sepanjang sekitar 19 kilometer, dengan produksi kurang lebih 50 juta ton per tahun. Tambang batubara tersebut berlokasi di perbukitan Linfen. Tidak sedikit warga kota Linfen yang bekerja dan menggantungkan hidupnya pada acara pertambangannya.
Akibat dari polusi udara tingkat tinggi tersebut, sangat banyak penduduk kotanya yang dirawat di rumak sakit. Sebagian besar menderita gangguan pernapasan akut, menyerupai paru-paru menghitam, bronkitis kronis, dan asma. Bahkan, ada juga yang menderita kanker paru-paru saking tidak sehatnya udara yang dihisap setiap hari. Udara yang kotor hasil acara tambang batubara menyelimuti kota Linfen setiap hari dan setiap waktu. Meskipun hasil tambangnya memang menggiurkan, tetapi harus mengorbankan kesehatan serta nyawa penduduk di sana.
Kota Sumgayit, Azerbaijan
Sebuah kota di negara Azerbaijan yang semenjak awal dicanangkan sebagai sentra industri. Di kota tersebut berdiri sekitar 45 pabrik manufaktur, pabrik kimia, dan pabrik di bidang pertanian. Semua pabrik tersebut hampir setiap hari beroperasi dan menghasilkan 70 – 120 ton emisi setiap tahunnya. Bahkan, limbah pabriknya dibuang sembarangan dan tidak bertanggung jawab sampai mencemari bahari Kaspia.
Percemarannya juga berdampak jelek bagi kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di kota tersebut. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa 51% penduduknya berpotensi menderita penyakit kanker. Sementara itu, sekitar 8% di antara penduduknya meninggal dunia lantaran positif mengidap kanker ganas. Tidak sedikit bayi yang dilahirkan dari ibu yang tinggal di Sumgayit, lahir dalam kondisi cacat bawaan. Jika dirata-rata, angka kematian penduduk di Sumgayit yang disebabkan pencemaran parahnya mencapai 50%. Sangat menyedikan sekaligus mengerikan, bukan?
Kota La Oroya, Peru
Masih ada satu kota paling mematikan di dunia yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan sangat parah. Kota La Oroya di negara Peru merupakan sentra penambangan logam dan tembaga. Diketahui semenjak tahun 1922 kegiatan tambang dilakukandan sampai kini semakin besar dan banyak. Pasalnya, bukan hanya perusahaan pertambangan besar milik saja yang beroperasi. Namun, tidak menutup kemungkinan berdiri tambang-tambang liar dan kecil milik perorangan.
Hasil yang didapatkan memang cukup menggiurkan, sehingga tidak heran banyak orang atau pihak yang terlibat. Dari hasil penelitian, sekitar 99% darah dari badan anak di kota ini mengandung materi kimia tingkat tinggi, sehingga kebanyakan mati muda. Selain itu, kota La Oroya juga terjadi hujan asam yang disebabkan oleh welirang dioksida yang menumpuk di lapisan atmosfer. Hujan asam tersebut akan menghancurkan tumbuhan serta menciptakan tanahnya tidak subur lagi.
Itulah beberapa kota paling mematikan di dunia yang disebabkan oleh pencemaran lingkungannya yang sangat parah dan tidak bisa ditolerir lagi. Sedih melihat kondisi orang-orang terutama anak kecil yang tinggal di kota tersebut.
Sumber http://www.anehtapinyata.net
0 comments:
Post a Comment