Friday, September 4, 2015

Inilah Lima Bocah Pembunuh Tersadis Di Dunia Yang Pernah Ada

Bocah pembunuh tersadis dalam sejarah umat insan hingga kini memang ada. Bukan hanya satu, tetapi ada beberapa. Pembunuhan merupakan tindakan kriminalitas yang hukumannya berat. Pasalnya, menghilangkan nyawa insan dengan sengaja ataupun tidak tetaplah perbuatan melanggar hukum. Biasanya, pembunuhan dilakukan oleh orang dewasa. Namun, apa balasannya kalau pembunuhan dilakukan oleh mereka yang masih berusia anak-anak? Memang terdengar miris alasannya ialah pembunuhnya masih anak-anak. 

Mau apa lagi, diibaratkan nasi sudah menjadi bubur, pembunuhan sudah terjadi. Nyawa seseorang sudah terlanjur hilang dan tidak bisa kembali. Hasilnya, pembunuh yang berusia bawah umur tersebut main terkenal di tengah masyarakat. Mereka terkenal bukan alasannya ialah prestasinya yang membanggakan, tetapi sebaliknya prestasi yang buruk. Motifnya bermacam-macam. Mulai dari ketidaksegajaan, hal-hal sepele, hingga menggandakan gerakan atau sikap karakter game yang mereka mainkan. Lalu, siapa saja bocah pembunuh tersadis di dunia? Berikut isu selengkapnya yang perlu Anda ketahui.

Jon Venables dan Robert Thompson (10 tahun)


Kedua bocah pembunuh tersadis ini masih berusia 10 tahun ketika melaksanakan agresi bejatnya. Tepatnya di tahun 1993, Jon dan Robert menculik seorang anak berusia 2 tahun di sebuah mall. Mereka berdua membawanya ke sebuah rumah kosong. Lalu, anak kecil itu dipukuli bertubi-tubi dengan menggunakan besu, kayu, dan watu bata hingga pingsan. Benar-benar sadis perbuatannya. Entah apa motif dari perbuatan yang dilakukan oleh Jon dan Robert. Ternyata, mereka belum puas menyiksa anak kecil yang diculiknya tersebut. Keduanya membawa korban yang masih pingsan dan meletakkannya di atas rel. Biar korbannya terlindas kereta apa ketika melintas. Memang benar, korbannya terlindas kereta api hingga tubuhnya tercerai berai.

Pihak kepolisian segera menyidik kasusnya. Dari hasil rekaman CCTV di mall, Jon dan Robert pelakunya. Polisi segera menangkap keduanya dan dimasukkan ke dalam sel khusus anak-anak. Hasil persidangan memutuskan keduanya terbukti bersalah dan dijatuhi sanksi penjara. Namun pihak pengadilan menunda hukumannya hingga kedua bocah pembunuh tersebut genap berusia 18 tahun.

Daniel Bartlam (14 tahun)


Sebuah masalah pembunuhan yang ternyata pelakunya masih bawah umur berhasil diungkap pihak kepolisian. Pelaku pembunuhan tersebut berjulukan Daniel Bartlam yang masih berusia 14 tahun. Sementara itu, korbannya ialah ibu kandungnya sendiri yang dipukul dengan palu di kepalanya hingga meninggal dunia. Perbuatan Daniel memang sangat sadis, apalagi kepada ibu kandungnya sendiri. Setelah mengetahui ibunya meninggal, ia kemudian memperabukan jasadnya untuk menghilangkan jejak dan bukti. Selanjutnya, Daniel melapor kepada polisi semoga seakan-akan ibunya diculik oleh perampok dan belum diketahui keberadaannya.

Untuk seorang anak kecil, skenario pembunuhan berencana mirip itu memang sangat bagus. Polisi pun sempat percaya dengan laporan Daniel. Namun, hasil penyelidikan menyatakan bahwa Daniel yang membunuh ibunya sendiri. Polisi kemudian menangkap dan menjebloskan anak tersebut ke penjara. Hasil persidangan menjatuhkan sanksi kurungan penjara selama 16 tahun kepada Daniel. Lalu, kenapa Daniel berani melaksanakan pembunuhan sadis mirip itu? Beberapa orang terdekat Daniel menyatakan bahwa anak tersebut sering bermain game dan menonton film-film yang menampilkan adegan kekerasan fisik. Diperkirakan Daniel berguru dan mencontoh perbuatan sadisnya dari situ.

Jordan Brown (11 tahun)


Jordan Brown memang pantas disebut bocah pembunuh tersadis di dunia. Pasalnya, ia membunuh calon ibu tirinya yang sedang mengandung dengan cara menembaknya. Bukan hanya perempuan itu saja yang meninggal dunia, tetapi janin bayi yang ada di perutnya juga ikut mati. Kejadian pembunuhan tersebut pada malam hari ketika sang perempuan sedang tidur pulas. Ayahnya memang belum pulang. Jordan mengambil senapan milik ayahnya di dalam ruang penyimpanan. Dia bisa menggunakan senapan tersebut alasannya ialah sudah terbiasa melihat ayahnya menggunakan senjata api tersebut. 

Jordan cukup menembak sekali badan calon ibu tirinya tersebut, kemudian membiarkan jasadnya bersimbah darah di atas daerah tidur. Lalu, ia mengembalikan senapannya di daerah semula. Pada pagi harinya, Jordan beraktivitas sekolah mirip biasanya seakan-akan tidak ada apa-apa di rumahnya. Ayahnya yang pulang ke rumah sangat terkejut melihat calon istrinya tewas mengenaskan. Polisi segera bertindak dan menemukan sidik jari Jordan di senapan yang digunakan untuk membunuh tersebut. Jordan terbukti bersalah dan dieksekusi kurungan penjara seumur hidup.

Marry Bell (11 tahun)


Aksi bocah pembunuh tersadis juga dilakukan oleh gadis manis dan imut berjulukan Marry Bell. Dibalik wajahnya yang manis ternyata memiliki talenta psikopat. Pasalnya, pada tahun 1968 atau ketika Marry berusia 8 tahun, ia mencekik hingga tewas seorang balita berjulukan Martin Brown yang masih berusia 3 tahun. Selang dua ahad kemudian, Marry bersama temannya yang berjulukan Norma membunuh anak kecil yag diketahui namanya Brian Howe berusia 3 tahun. Mereka berdua membunuh balita tersebut dengan cara mencekik lehernya. Setelah tak bernapas alias tewas, kedua bocah pembunuh tersebut memutilasi atau memotong alat kelamin milik Brian. Belum simpulan kesadisannya, Marry mengukir inisial aksara M di perut anak kecil yang dibunuhnya tersebut dengan gunting.

Polisi segera bertindak cepat menyidik masalah pembunuhan sadis tersebut. Marry bersama temannya ditangkan dan dijebloskan ke dalam penjara. Pengadilan menyatakan Marry bersalah dan seharusnya dijatuhi sanksi mati. Namun, sanksi tersebut urung dilakukan alasannya ialah Marry masih berusia anak-anak. Sebagai gantinya, Marry dijatuhi sanksi penjara. Dia dibebaskan pada tahun 1980 dan hingga kini belum diketahui nasibnya, apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia.

Graham Young (14 tahun)


Graham bahwasanya anak yang cerdas di sekolahnya. Namun demikian, semenjak kecil ia menyukai hal-hal yang berbau sadis. Bahkan, ia mengidolakan tokoh pembunuh sadis dan mempelajari cara-cara pembunuhan sadis yang diinginkannya. Graham menentukan materi kimia sebagai senjata membunuh orang. Lebih tepatnya, pembunuhan dengan cara diracun. Dia berguru meramu racun yang sangat mematikan bagi insan secara belajar sendiri atau mandiri. Hingga pada usia 14 tahun, Graham ingin tau ingin melaksanakan pembunuhan. Tak tanggung-tanggung ia meracuni keluarganya sendiri dengan memasukkan racun mematikan ke dalam makanan. Hasilnya, tiga orang tewas seketika, yaitu kedua orang tuanya dan satu saudaranya.

Atas perbuatannya tersebut, Graham dijatuhi sanksi penjara. Kelihatannya Graham memang berbakat menjadi seorang psikopat pembunuh sadis. Saat di penjara pun, ia juga sempat meracuni tahanan lain hingga tewas. Akhirnya, pengadilan memutuskan Graham dijatuhi sanksi penjara seumur hidup. Diketahui Graham meninggal dunia pada tanggal 1 Agustus 1990 di Inggris.

Kelima bocah pembunuh tersadis di dunia yang diinformasikan di atas memang benar-benar keji perbuatannya. Meskipun masih kecil dan berusia anak-anak, tetapi perbuatan kejamnya melebihi orang dewasa. Mereka memang sangat berbakat menjadi pembunuh mahir di masa depan. Semoga saja kini dan di masa yang akan tiba tidak ada lagi pembunuh-pembunuh sadis berusia anak-anak. Biarkan bawah umur bermain dengan riang gembira, namun jangan hingga berbakat menjadi pembunuh sadis.

Sumber http://www.anehtapinyata.net

About the Author

Admin Neter

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com