Mesir dikenal dengan peradaban kunonya yang megah. Piramida dan patung raksasa Sphinx ialah teladan dari peninggalan termahsyur Mesir Kuno yang masih sanggup dijumpai hingga sekarang. Namun peradaban Mesir Kuno bukan hanya populer dengan bangunan-bangunan raksasanya. Peradaban yang berlokasi di muara Sungai Nil tersebut juga populer berkat teknologi pengawetan mayatnya yang mengagumkan, bahkan untuk standar masa kini.
Mumi ialah buah karya dari teknologi tersebut. Dibandingkan dengan jasad hasil pengawetan lainnya, mumi Mesir Kuno gampang dikenali alasannya ialah jasad mumi biasanya penuh dengan balutan kain linen. Alasan mengapa orang Mesir Kuno menciptakan mumi sendiri tidak lepas dari doktrin yang mereka anut. Menurut doktrin mereka, jikalau jasad seseorang tetap berada dalam kondisi utuh, maka jiwanya sanggup tetap hidup di alam baka.
Karena proses pembuatan mumi dan makamnya menelan biaya yang tidak sedikit, pembuatan mumi atau mumifikasi hanya sanggup dilakukan pada jasad orang-orang yang berkedudukan tinggi, contohnya mendiang raja. Yang lebih menarik lagi ialah ternyata bukan hanya insan yang dimakamkan dalam wujud mumi. Penduduk Mesir Kuno diketahui juga menciptakan mumi yang berisi jasad hewan. Berikut ini ialah hewan-hewan yang pernah dimumifikasi oleh penduduk Mesir Kuno :
1. Kucing
Di masa kini, orang-orang pada umumnya sebatas memandang kucing sebagai binatang peliharaan semata. Namun tidak demikian halnya dengan rakyat Mesir Kuno yang memandang kucing lebih dari itu. Di mata rakyat Mesir Kuno, selain berfungsi sebagai binatang peliharaan dan pengusir hama, kucing juga dipandang sebagai jelmaan Bastet, dewi berwujud kucing. Adapun sebelum ditampilkan dalam wujud kucing, Bastet awalnya digambarkan dalam wujud singa betina.
Menurut kesaksian sejarawan kuno Herodotus, kucing dianggap sebagai binatang yang begitu sakral sampai-sampai setiap kali ada kucing yang mati, bangkainya akan dibawa ke kota Bubastis yang menjadi sentra pemujaan dewi Bastet. Sesampainya di sana, bangkai kucing tadi akan dibalsem dan dibalut hingga menjadi mumi. Tidak jarang kucing yang masih hidup sengaja dibunuh supaya sanggup dijadikan mumi untuk dipersembahkan di kuil Bastet.
Kucing merupakan salah satu binatang yang paling banyak dijadikan mumi. Saking banyaknya, sejumlah oknum pada masa itu sengaja menciptakan mumi kucing palsu dan menjualnya kepada orang awam. Mumi kucing palsu ini dari luar nampak mirip mumi kucing biasa, namun ketika dibuka ternyata isinya hanyalah bongkahan batu.
2. Bangau
Seperti halnya kucing, bangau juga banyak dijadikan mumi alasannya ialah burung tersebut dianggap sebagai jelmaan Dewa Thoth, ilahi yang dipercaya sebagai pencipta bahasa Mesir Kuno dan kerap diasosiasikan dengan bulan. Dalam lembaran papyrus dan pahatan yang ditemukan di dinding bangunan Mesir Kuno, Thoth digambarkan sebagai sosok insan dengan kepala bangau.
Karena Thoth merupakan salah satu ilahi terpenting dalam doktrin Mesir Kuno, jumlah burung bangau yang dijadikan mumi untuk keperluan pemujaan pun tidak main-main. Saat tim arkeolog membongkar reruntuhan kota kuno Saqqarah, mereka menemukan ada setidaknya 500 ribu mumi bangau yang tersimpan di dalamnya. Sementara di ruang bawah tanah Tune el-Gebel, jumlah mumi bangau yang ditemukan bahkan mencapai 4 juta ekor.
3. Babun
Babun ialah sebutan untuk sejenis monyet khas Afrika. Dalam konteks doktrin masyarakat Mesir Kuno sendiri, babun dipandang sebagai binatang jelmaan lain Dewa Thoth selain bangau. Di reruntuhan kota Saqqarah, selain menemukan ribuan mumi bangau, tim arkeolog juga menemukan sekitar 400 ekor mumi babun.
Berdasarkan investigasi pada jasad babun yang dijadikan mumi, tim arkeolog menemukan kalau babun-babun tersebut kebanyakan tidak ditangkap dari alam liar, tapi diternakkan secara sengaja untuk keperluan penyediaan mumi. Saat hari persembahan sudah dekat, babun-babun tadi akan dibunuh sebelum kemudian diolah menjadi mumi.
4. Anjing
Banyak dewa-dewi Mesir yang ditampilkan sebagai sosok insan berkepala hewan. Anubis ialah teladan dari sosok ilahi tersebut di mana Anubis ditampilkan sebagai ilahi berkepala anjing yang bertanggung jawab atas alam kematian. Atas alasan itulah, penduduk Mesir Kuno menciptakan mumi anjing untuk dijadikan persembahan kepada Anubis.
Jumlah anjing yang dijadikan mumi juga tidak main-main. Saat tim arkeolog melaksanakan investigasi pada reruntuhan kota Saqqarah, mereka menemukan ada sekitar 8 juta mumi anjing yang tersimpan di dalamnya. Sayang tidak semua mumi anjing tersebut berada dalam kondisi utuh akhir diambil oleh penjarah makam dan mereka yang ingin memanfaatkan bangkainya sebagai pupuk.
Berdasarkan investigasi pada kondisi bangkainya, tim arkeolog menemukan kalau banyak dari mumi anjing ini dibentuk dari bangkai anak anjing. Mereka juga memperkirakan kalau sebelum dijadikan mumi, belum dewasa anjing tadi dibiarkan mati kelaparan atau kehausan alih-alih dibunuh menggunakan alat. Pasalnya mumi-mumi anjing ini tidak menunjukkan adanya gejala cedera pada kepingan tubuhnya.
5. Ikan
Mungkin terdengar aneh, tapi kenyataannya ikan pun dijadikan mumi oleh penduduk Mesir Kuno. Untuk menciptakan mumi ikan, penduduk Mesir Kuno akan membalut bangkai ikan dengan perban dan serat papyrus. Hebatnya, alasannya ialah bangkai ikannya diikat dengan perban yang sudah diposisikan sedemikian rupa, kerangka ikan yang ada di dalam mumi sama sekali tidak mengalami kerusakan atau pergeseran ketika ditemukan oleh arkeolog modern.
Mumi ikan sendiri dibentuk untuk dipakai sebagai persembahan oleh para peziaran Mesir Kuno yang berkunjung ke tempat-tempat suci di sepanjang tepi Sungai Nil. Adapun ikan yang paling sering dipakai sebagai mumi ialah ikan perch Sungai Nil alasannya ialah ikan tersebut dianggap sebagai jelmaan Dewi Neith, dewi pelindung delta Sungai Nil.
6. Buaya
Buaya populer sebagai binatang yang berbahaya. Hal tersebut juga berlaku untuk buaya Sungai Nil yang populer sebagai salah satu buaya terbesar di dunia. Namun hal tersebut toh tidak menjadi halangan bagi penduduk Mesir Kuno untuk mengakibatkan buaya sebagai objek mumi. Pasalnya menurut doktrin Mesir Kuno, buaya dianggap sebagai jelmaan Dewa Sobek, desa kesuburan yang digambarkan sebagai sosok insan berkepala buaya.
Hal yang lebih menarik lagi dari mumi buaya ialah satu sosok mumi kadang bukan hanya menggunakan satu jasad buaya. Berdasarkan pemindaian yang dilakukan oleh tim peneliti di Belanda pada tahun 2016, mereka menemukan kalau mumi buaya sepanjang 3 meter yang mereka teliti aslinya berasal dari bangkai dua ekor yang diikat. Saat kepingan dalamnya dipindai, mereka juga menemukan adanya bangkai belum dewasa buaya yang jumlahnya mencapai puluhan ekor.
7. Sapi Jantan
Menurut doktrin penduduk Mesir Kuno yang tinggal di kota Memphis, sapi ialah jelmaan dari Dewa Apis. Tidak mirip hewan-hewan lainnya, mumi sapi hanya boleh dibentuk jikalau sapinya mati secara alamiah. Semasa masih hidup, sapi jantan yang disucikan akan ditempatkan dalam kuil dan mendapatkan perlakuan istimewa. Pasalnya mereka percaya kalau Dewa Apis sanggup berkomunikasi dengan insan melalui sapi ini.
Jika sapi tersebut kesannya mati, maka anakannya akan dijadikan penghuni kuil yang baru. Sementara sapi yang mati tadi bangkainya akan diawetkan dan dijadikan mumi. Proses mumifikasi sapi sanggup dibilang tidak kalah kompleks dibandingkan proses mumifikasi manusia. Untuk memastikan biar sosok mumi sapi tersebut terlihat ibarat sapi yang masih hidup, mata palsu dan kepala yang terbuat dari gips juga ditambahkan pada mumi sapi tadi.
Sumber http://www.anehtapinyata.net
0 comments:
Post a Comment