Sampai pada ketika ini, kita sudah dihadapkan dengan puluhan ribu macam benda sehari-hari yang mempunyai tugas serta fungsinya masing-masing. Tidak lain dan tidak bukan, benda-benda yang sering kita pakai di keseharian kita itu merupakan hasil temuan para orang-orang hebat. Di antaranya ada benda-benda yang memang berhasil tercipta setelah melewati percobaan dan penelitian selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Namun juga ada di antaranya yang merupakan benda keseharian yang telah tercipta secara tidak sengaja. Maksudnya, terciptanya benda-benda itu memang tidak pernah direncanakan sama sekali sebelumnya, amu alasannya ialah banyak aspek kesalahan dan ketidaksengajaan di dalam kehidupan manusia, benda-benda itu berhasil tercipta dengan status “tercipta dari ketidak sengajaan”. Nah, mari kita simak benda-benda apa sajakah itu :
Sticker “Post it”
Bagi para sobat yang belum mengetahui apa itu sticker “Post It”, benda ini banyak digunakan sebagai alat bantu pengingat, atau semacam memo catatan yang sanggup kita tempel pada dinding atau bahkan monitor komputer kita. Benda ini terbuat dari materi kertas yang umumnya mempunyai warna warni yang sangat cerah dan mencolok, fungsi utamanya ialah sebagai catatan pengingat yang sanggup ditempel di mana saja. Ternyata, sticker post it ini dulunya berhasil ditemukan dengan tidak sengaja, atau tanpa planning sama sekali. Pada waktu itu, ada seorang lelaki berjulukan Spencer Silver, ia ialah spesialis di bidang kimia organik, pada waktu itu dia bekerja sebagai mahir kimia senior di sebuah perusahaan. Pada ketika itulah, Silver memang sedang melaksanakan sebuah penelitian kimia dalam upaya meningkatkan kekuatan rekat pada sebuah produk isolatip keluaran perusahaan daerah dia bekerja. Pada ketika dia sedang melaksanakan penelitian itu, secara tidak sengaja dia menemukan sebuah jenis lem yang mempunyai daya rekat yang tidak terlalu bagus. Jenis lem yang sudah dia temukan itu ialah jenis lem yang hanya sanggup diaplikasikan pada bidang kertas yang mempunyai ketebalan khusus saja. Pada ketika itu, Silver pun juga tidak tahu harus bagaimana semoga sanggup memasarkan hasil temuannya itu. Namun, Silver tetap nekat untuk memperkenalkan hasil temuannya itu dalam banyak kesempatan, baik secara personal atau juga dengan cara menawarkan sebuah seminar.
Seorang ilmuwan berjulukan Arthur Fry, yang pada ketika itu juga merupakan rekan kerja Silver, suatu kali juga mengikuti sebuah seminar yang diberikan oleh Silver ini. Dikisahkan, Fry juga merupakan salah satu seorang seorang penyanyi di gerejanya, dan dia sering merobek selembar kertas semoga dia tetap berada pada ketukan nada yang sempurna ketika menyanyi dalam paduan suara. Dari situ dikisahkan bahwa pada setiap minggunya, belahan kertas yang digunakan Fry sebagai penanda itu harus jatuh berserakan, sehingga membuat Fry menjadi frustasi. Pada ketika mengikuti seminar Silver itulah, Fry kesannya menyadari kalau jenis lem yang telah Silver temukan itu sanggup digunakan sebagai perekat yang sifatnya sementara, namu juga mempunyai daya rekat yang lama.
Pada ketika Fry ada di daerah kerjanya, dia mencoba menggabungkan beberapa belahan kertas yang sudah dilapisi dengan lem temuan Silver. Hasilnya sangat memuaskan, belahan kertas itu ternyata sanggup saling menempel, dan juga sanggup dilepas dengan gampang kemudian dipindahkan ke mana pun tanpa merusak lapisan lem tersebut. Fry kesannya semakin yakin bahwa belahan kertasnya itu sanggup mampu diaplikasikan menjadi sebuah produk buku catatan yang sanggup ditempel di manapun orang suka. Kemudian Fry merancang dan membuat mesin khusus untuk memproduksi benda temuannya itu. Sebuah tantangan yang harus dia hadapi pada ketika itu ialah ketika Fry tidak menerima sumbangan sama sekali atas idenya itu dari pihak administrasi pabrik tmpat dia bekerja. Guna menyiasati hal itu, Fry mengirim salah satu referensi dari hasil produknya itu ke banyak direktur perusahaan, dan ternyata para petinggi perusahaan itu meminta lebih banyak referensi produknya lagi. Tidak usang sesudahnya, seruan sumbangan atas produk post it disetujui, dan boleh diproduksi secara massal. Dan hingga hari ini sticker “post it” ini semakin banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Permen karet
Permen karet ternyata diteliti memang sudah ada semenjak jaman nenek moyang dahulu kala. Fakta ini sudah terbukti dari hasil sebuah penggalian dari para mahir arkeologi, di mana mereka berhasil menemukan sebuah benda kecil ajaib dengan bekas gigitan pada benda tersebut. Diperkirakan itu merupakan sejenis permen yang dikunyah dalam waktu usang oleh para nenek moyang manusia. Dipercaya bahwa insan semenjak dulu memang punya kesukaan untuk mengunyah sesuatu untuk sanggup meningkatkan konsentrasi dalam melaksanakan sesuatu. Kegiatan mengunyah sesuatu dalam waktu usang itu memang membuat insan sanggup merasa santai, juga sanggup membantu kita merasa santai, juga sanggup membantu menenangkan sistem saraf, dan juga sanggup mencegah kondisi mabuk laut. Konon berdasarkan penelitian, permen karet ini ditemukan dengan tidak sengaja, alasannya ialah dulunya diawali insan yang suka iseng melaksanakan kegiatan mengunyak sesuatu, alasannya ialah itu membuat rileks dan lebih fokus dalam melaksanakan sesuatu, semenjak ketika itulah kegiatan mengunyah sesuatu yang kenyal menjadi terkenal di antar para nenek moyang.
Permen karet yang dikemas itu untuk pertama kali diperkenalkan pada msyarakat pada kisaran tahun 1848. Produk permen karet pertama ini dibuat dari getah pohon sejenis cemara, yang mana sejenis permen itu juga merupakan makanan yang suka dikunyah-kunyah oleh para penduduk suku orisinil Amerika semenjak berabad-abad lalu. Kemudian hingga pada kesannya ada dua orang bersaudara yang berinisiatif membuat produk permen karet yang mempunyai rasa manis dan lebih enak. Dua bersaudara itu ialah John Curtis beserta adiknya, mereka berhasil mengolah permen karet modern sperti yang sudah kita kenal sekarang.
Sinar X- Ray
Penemuan Sinar X-Ray itu dipelopori oleh seorang ilmuwan ternama yang berasal dari Jerman, ia berjulukan Wilhelm Conrad Rontgen. Berkat keberhasilannya menemukan Sinar X-Ray ini, namanya jadi semakin dikenal oleh dunia. Penemuan Sinar X-ray ini ditemukan di era tahun 1895, pada ketika itu Wilhelm secara tidak sengaja menemukan sebuah layar bercahaya Barium Platinocyanide di laboratorium pribadinya, pada ketika itu dia sedang melaksanakan penelitian khusus pada jenis sinar katoda yang ada di dalam tabung Crooke. Sinar Katoda ini ialah sinar yang tersusun dari arus aktif elektron. Pada ketika itu, dia dengan sejumlah anggota tim lainnya sedang mencoba membuat rekayasa dari sinar katoda ini, dan sengan sengaja menyorotkannya ke arah sebuah lapisan beling yang tersusun dari beberapa jenis materi kimia khusus. Dan pada ketika percobaan itu tengah dilakukan, ternyata secar tidak diduga terjadi hal yang sangat di luar dugaan mereka sebelumnya. Hasil sinar rekayasa itu ternyata sanggup menembus beling berlapis itu, padahal planning dan cita-cita mereka di awal ialah seharusnya sinar atau cahaya itu tidak sanggup menembus lapisan kacanya. Di mana seharusnya dalam penelitian itu memang dihentikan ada cahaya yang sanggup terlihat dari dalam tabung. Akan tetapi, apa yang mereka pikirkan semenjak awal itu tidak sama dengan reaksi yang sedang terjadi. Kekeliruan dan kesalahan dari inovasi inilah yang kesannya menjadi cikal bakal ditemukannya Sinar X-ray, yang hingga kini juga masih dianggap sebagai sebuah inovasi yang sangat penting, namun ditemukan secara tidak disengaja.
Sejak insiden itu, Wilhelm kesannya segera memutuskan untuk meninggalkan tujuan dari penelitian awal, dan dia menentukan untuk tetap fokus pada temuan barunya yang tidak disengaja itu. Kemudian, tanpa harus menunggu terlalu lama, laporan Wilhelm itu eksklusif menarik perhatian masyarakat, dan juga banyak perhatian dari para ilmuwan ternama lainnya. Hingga hingga ketika ini pemakaian sinar X ini masih digunakan dalam dunia kesehatan.
Plastik
Plastik untuk pertama kalinya diperkenalkan pada tahun 1862 oleh seorang laki-laki asal London, yang berjulukan Alexander Parkes. Bahan plastik hasil inovasi Parkes ini dinamai “Parkesine”, terbuat dari bahan-bahan organik serta selulosa. Bahan Parkesin ini juga merupakan sebuah material bersifat organik yang asalnya ialah dari selulosa, atau sebuah serat khusus yang sanggup dibuat apabila mengalami tahap pemanasan dalam suhu tinggi, dan kemudian sanggup mengeras pada ketika suhunya mulai turun. Awalnya, Parkes memang tidak ada niat untuk membuat sesuatu yang sperti ini, dia berkata bahwa penemuannya ini punya huruf yang sangat seolah-olah dengan karet, dan awalnya dia sangat heran dengan reaksi kimia tersebut.
Parkes juga berhasil menemukan bahwa Bahan Parkesine ini sanggup dibuat dalam kondisi transparan, serta sanggup kita buat dalam bermacam-macam bentuk. Dari situlah, parkes sadar bahwa inovasi tidak sengajanya ini sanggup menghasikan uang. Sayangnya, pada awalnya inovasi Parkes ini memang tidak sanggup dijual pada masyarakat, alasannya ialah materi bakunya juga sangat mahal. Semasa dia hidup, Parkes sudah mempunyai sebanyak 66 buah hak paten yang berafiliasi dengan teknologi elektroplating serta pengembangan plastik. Alexander Parkes kesannya meninggal dunia pada tanggal 29 Juni tahun 1890, dengan meninggalkan warisan hebat dalam perkembangan materi kimia di dunia. Dia dimakamkan di pemakaman West Norwood Cemetery, di kota London.
Makanan Popcorn
Jenis makanan enak yang satu ini diyakini sudah tercipta semenjak ribuan tahun yang lalu. Dipercaya juga, bahwa popcorn memang sudah dikenal sebagai materi makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indian Aztec kuno semenjak masa 16 silam. Makanan yang satu ini banyak disajikan di dalam sebuah ritual atau upacara penghormatan khusus kepada para dewa. Makanan popcorn itu awalnya ialah beberapa kilo jagung kering yang ingin dipersebahan pada tuhan suku Aztec sebagai bentuk rasa syukur mereka. Namun, pada ketika biji jagung yang suda kering itu dipanaskan di atas tungku, kemudian biji-biji jagung itu menjadi pecah, dan mengeluarkan isinya, serta menjadi semakin mengembang hingga menjadi warna putih. Dari ketidak sengajaan dan ketidak tahuan itulah makanan ini sanggup tercipta dan terkenal hingga sekarang.
Pada tahun 1948, di Bat Cave Meksiko ditemukan biji popcorn yang diperkirakan telah berusia 4000 tahun. Hal ini semakin meyakinkan bahwa popcorn telah ada semenjak zaman suku Indian Aztec. Kemudian popcorn mulai terkenal semenjak tahun 1800an. Sejak ketika itulah makanan popcorn ini semakin berkembang dan mengalami banyak perkembangan. Kini, popcorn telah menjadi salah satu cemilan yang sangat terkenal serta digemari banyak orang.
Sumber http://www.anehtapinyata.net
0 comments:
Post a Comment