Showing posts sorted by relevance for query tengkorak-yang-dianggap-milik-hitler. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query tengkorak-yang-dianggap-milik-hitler. Sort by date Show all posts

Saturday, February 22, 2020

Apakah Hitler mati di Indonesia? Analisa Foto dan Kesimpulan

Hitler tewas pada tanggal 30 April 1945 di sebuah bunker di Jerman. Begitulah kisah resmi yang dipercayai oleh para sejarawan. Namun di Indonesia beredar sebuah rumor yang menyatakan bahwa Hitler tidak tewas pada tahun 1945. Ia berhasil melarikan diri ke Indonesia, menjadi dokter di Sumbawa dan meninggal di Surabaya pada tahun 1970. Benarkah demikian adanya?
Beberapa tahun yang lalu, saya sering sekali menerima email yang menanyakan soal kebenaran kisah ini. Pada waktu itu, tentu saja saya tidak bisa menjawabnya tanpa adanya data yang kuat. Jika ditanya demikian oleh para pembaca enigma, saya hanya mengatakan: "Kalau ada foto Dr.Poch yang disebut sebagai Hitler, maka saya akan memposting soal ini."
Itu beberapa tahun yang lalu. 

Beberapa waktu yang lalu, sudah agak lama, ketika saya sedang pergi ke toko buku, saya melihat sebuah buku yang ditulis oleh KGPH Soeryo Goeritno Msc. Judulnya: Rahasia yang terkuak - Hitler mati di Indonesia. 
Ketika saya melihat isinya sekilas, saya melihat foto Dr.Poch (lengkapnya Dr.Georg Anton Poch). Jadi sekarang saya akan menepati janji yang pernah saya ucapkan.
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah membaca kisah bagaimana Dr. Sosrohusodo berjumpa dengan seorang dokter bernama Poch yang kemudian diyakininya sebagai Hitler. Namun bagi yang belum pernah mendengarnya, berikut adalah kutipan dari Vivanews:
"Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya. Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan. Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.
Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria. Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."
Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch. Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman. Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi. "Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu.
Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana. Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler. Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.
Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel. Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis. Setelah menutup mulut, S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro, termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.
Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan. "Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.
Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar. Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa." Sosro mengaku tak ada maksud tersembunyi di balik pengakuannya. "Saya hanya ingin menunjukan Hitler meninggal di Indonesia," kata dia. Hingga saat ini apakah Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau Indonesia, belum bisa dipastikan. Kisah akhir hayat 'sang Fuhrer' terus jadi misteri."
Pada saat itu, teori Dr.Sosrohusodo mendapat perhatian cukup luas di media lokal. Ini mungkin menginspirasi Peter Levenda, penulis Amerika Serikat, untuk menulis sebuah buku mengenai teori ini pada tahun 2012 yang secara efektif membuat klaim Dr.Sosrohusodo menjadi cukup terkenal di barat.
Ketika saya menjelajah internet untuk mencari publikasi media mengenai hal ini, agak mengherankan karena kebanyakan media tidak mencoba untuk mengelaborasinya lebih mendalam. Inilah salah satu sebab yang membuat saya memutuskan untuk memposting berita yang sudah cukup basi ini.
Baiklah, pertama, saya tahu, akan sangat sia-sia jika saya mencoba untuk mendebat argumen Dr.Sosrohusodo karena hal itu hanya akan menjadi debat teoritis yang jelas tidak akan ada ujungnya. Saya sendiri tidak pernah mewawancarai Dr.Sosrohusodo, jadi saya juga tidak bisa memahami lebih dalam dasar yang digunakannya untuk menarik kesimpulan. Namun, jika saya menggunakan reportase media saja, maka bukti yang diajukan Dr. Sosrohusodo saya anggap sangat lemah. 

Misalnya kutipan mengenai argumen Dr.Sosrohusodo.
"Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan. Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun." 
(Notes: Hitler lahir tahun 1889 sehingga pada tahun 1960, ia memang berusia 71 tahun).
Bayangkan, kita bertemu dengan seorang Jerman tua, pincang,  tangan lemah, memiliki kumis seperti Charlie Chaplin, kepala gundul dan memiliki umur yang sama dengan Hitler. Lalu kita mengambil kesimpulan kalau orang ini pastilah Hitler. 

Jelas cara pengambilan kesimpulan seperti ini adalah sebuah fallacy.
Tetapi anggaplah kalau reportase media tidak secara lengkap menayangkan argumen Dr Sosrohusodo dan ternyata memang ia mengambil kesimpulan berdasar pengakuan Dr.Poch beserta bukti-bukti lainnya, maka dengan demikian, kita boleh beranggapan bahwa argumen Dr Sosrohusodo sudah tepat. 

Kalau begitu bagaimana kita bisa menilai kebenaran klaim ini?
Well, kita memiliki foto Dr.Poch. Cara yang paling gampang adalah membandingkan foto Hitler dengan foto Dr.Poch. Dan jika kita beruntung, kita bisa mematahkan atau membenarkan klaim Dr.Sosrohusodo.
Untuk awalnya, ini dia foto Dr.Poch yang diklaim sebagai Hitler bersama Istrinya yang berasal dari Indonesia.
Sedangkan foto berikut adalah Hitler sendiri.
Setelah melihat foto tersebut, mungkin kalian akan segera yakin kalau Dr.Poch bukanlah Hitler karena postur dan wajah yang tidak mirip. Satu-satunya kesamaan mungkin hanya kumisnya. Tapi tunggu dulu.. postur tubuh dan wajah seseorang bisa berubah seiring pertambahan usia atau seiring berkurang dan bertambahnya berat badan. Argumen seperti itu tidak bisa dipakai.
Kalau begitu argumen apa yang akan kita pakai?
Seperti yang saya katakan di atas, jika kita beruntung, maka kita bisa mengambil kesimpulan yang konkrit dari perbandingan foto ini. Dan saya rasa, kita beruntung kali ini. 
Pada awalnya, saya begitu takjub dengan kesamaan wajah antara Dr.Poch dengan Hitler sehingga saya hampir yakin kalau keduanya adalah orang yang sama. Jika kalian tidak percaya, lihatlah foto Hitler berikut ketika ia masih muda dan kurus, lalu bandingkan dengan foto Dr.Poch.
Hitler adalah pria di sebelah kanan yang berkumis tebal. Bukankah wajahnya sangat mirip dengan Dr.Poch?
Namun kemudian, saya menyadari satu hal. Ada perbedaan mendasar yang kemudian membuat saya meragukan kalau keduanya adalah orang yang sama.
Bentuk tubuh dan bahkan bentuk wajah bisa berubah jika kita bertambah tua, bertambah kurus atau bertambah gemuk, Tapi ada satu yang tidak akan berubah.Yaitu Lobule telinga atau Earlobe.
Dr.Poch dan Hitler memiliki Earlobe yang berbeda. 
Walaupun manusia memiliki banyak rupa daun telinga, namun untuk Earlobe, biasanya para ahli anatomi hanya membaginya menjadi dua bagian besar. Yaitu Free Earlobe dan Attached Earlobe. 
Hitler memiliki Free Earlobe sedangkan Dr.Poch memiliki Attached Earlobe. 

Attached Earlobe artinya ujung daun telinga langsung menyatu dengan sisi wajah kita. Sedangkan Free Earlobe, ujung daun telinga melengkung, menyisakan satu bagian yang "bebas".
Sekarang bandingkan Earlobe Hitler dan Dr.Poch.
Ini perbandingan satu lagi yang lebih jelas karena Dr.Poch terpotret dari samping. 
Apakah kalian bisa melihat perbedaannya sekarang?
Bahkan kalian bisa melihat kalau bentuk daun telinga kedua orang tersebut berbeda. Hal ini pun terlihat jelas ketika kita membandingkan foto Poch dengan Hitler yang masih kurus.

Artinya cuma satu. Dr.Poch bukan Hitler. 
Lalu, mungkin di antara kalian ada yang bertanya: "Apakah earlobe dapat berubah seiring bertambahnya usia?"
Jawabannya bisa. Namun justru dalam kasus Hitler Poch ini malah memperkuat dugaan kalau keduanya adalah orang berbeda.
Perubahan pada earlobe terjadi ketika kita bertambah tua. Ketika usia kita bertambah, terjadi pengurangan produksi kolagen di dalam tubuh sehingga elastisitas kulit berkurang. Akibatnya earlobe manusia akan menjadi bertambah kendur. Namun tidak pernah ada kasus Earlobe seseorang berubah dari Attached menjadi Free atau sebaliknya.
Jika Hitler bertambah tua, maka Free Earlobe yang dimilikinya JUSTRU akan bertambah kendur sehingga lengkungannya terlihat semakin jelas. Hal ini tidak bisa kita temukan pada telinga Dr.Poch.  
Kalian bisa melihat perubahan kekenduran earlobe pada aktor Man in Black, Tommy Lee Jones berikut ini. Bagian yang "bebas" dari earlobenya terlihat semakin "besar".
Berikut foto Obama sewaktu kecil dan dewasa. Ia memiliki Free Earlobe dan tidak berubah ketika ia dewasa.
Atau Jimmy Carter, mantan presiden Amerika Serikat. Ia memiliki memiliki Attached earlobe dan tetap demikian adanya ketika ia berusia lanjut.
 
Jadi, dengan metode yang sederhana ini, kita bisa menemukan sebuah lubang besar dalam klaim Dr.Sosrohusodo. 

Nah, sekarang, bagian terpenting dari postingan ini yaitu apa yang telah ditanyakan para pembaca enigma bertahun-tahun lampau, yaitu: "Bro enigma, apakah Hitler benar-benar mati di Indonesia?"
Jawabannya: "Saya tidak tahu. Tapi yang saya pastikan adalah Dr.Poch bukan Hitler."

Baca juga: Tengkorak yang dianggap milik Hitler ternyata milik seorang perempuan!
Sumber tambahan:

Sumber http://www.enigmablogger.com/

Monday, June 3, 2019

Misteri Dan Cerita Seram Stasiun Kereta Bawah Tanah Di Dunia

Mungkin di Indonesia sendiri belum mempunyai sistem kereta bawah tanah, tapi pernahkah kalian membayangkan kalau berada di stasiun kereta api sendirian atau paling tidak merasa sepi dengan suasana yang mencekam di malam hari ? tentunya hal tersebut sanggup menjadi salah satu pengalaman yang mengerikan bukan ? Apalagi kalau dipadukan dengan suasana mencekam stasiun kereta bawah tanah yang terasa mencekam di malam hari sembari bertanya-tanya kedatangan kereta dari kejauhan yang tiba dengan suaranya yang memecah kesunyian tempat itu, atau ada juga yang mendengar suara-suara dekapan langkah kaki yang menambah menakutkan suasana di tempat itu. Beberapa kisah dibawah ini menawarkan bahwa stasiun kereta bawah tanah mempunyai kisah misteri tersendiri untuk dinikmati para pengunjungnya, dan ini benar-benar terjadi.

Misteri DNA Yang Ditemukan Di Stasiun Bawah Tanah New York

 Mungkin di Indonesia sendiri belum mempunyai sistem kereta bawah tanah Misteri Dan Kisah Menyeramkan Stasiun Kereta Bawah Tanah Di Dunia

Pada tahun 2014 silam, sebuah tim beranggotakan ilmuwan dari Weill Cornell Medical College mengurutkan materi genetik yang ditemukan di pintu, dingklik dan loket tiket dari semua 468 stasisun kereta bawah tanah di kota New York. Mereka menemukan basil yang diketahui berkembang biak pada kulit manusia, basil ini diduga menyerang sistem gastrointestinal (saluran pencernaan), urogenital (saluran ginjal dan kanal kelamin) serta kanal pembuangan pada manusia. Para ilmuwan ini juga menemukan sisa-sisa makanan fast food ibarat pizza dan falafel yang masih menjadi pertimbangan munculnya basil bersifat patogen, padahal di stasiun kereta bawah tanah tidak disarankan untuk melaksanakan acara makan. 

Selain itu, salah satu stasiun yang pernah mengalami kebanjiran akhir dari angin ribut Sandy juga pernah ditemukan sampel DNA yang mengandung basil yang cukup berbahaya, yang diduga membawa penyakit antraks dan pes. Sahabat anehdidunia.com meskipun demikian, para ilmuwan berusaha untuk mengecilkan risiko munculnya penyakit-penyakit tersebut kepada publik dengan melaksanakan penelitian secara cepat. Total dari keseluruhan, tim menemukan DNA dari 15.152 spesies yang berbeda.

Lebih dari setengah sekuens DNA yang ditemukan masih menjadi misteri, alasannya tidak satupun dari setengah DNA itu yang cocok dengan organisme yang sudah diketahui. Penjelasan lainnya yang mungkin menjawab masalah ini yaitu kereta bawah tanah hanya berisi mikroorganisme duniawi yang belum teridentifikasi urutan genetisnya. Departemen kesehatan New York justru mengklaim bahwa gosip tersebut hanyalah sebuah hoax dan laporan yang menyesatkan alasannya interpretasi hasilnya dianggap rancu. 

Para peneliti dianggap gagal dalam menyimpulkan kesimpulan dari masalah ini, bahkan hasil penelitiannya pun tidak diberitahu secara spesifik kepada publik dan dianggap tidak ada klarifikasi yang lebih masuk nalar terhadap temuan mereka. Selebihnya, hasil penelitian yang spesifik masih menjadi diam-diam para ilmuwan saja, apakah itu benar-benar terjadi ? atau hanya sebuah imajinasi dari para peneliti ? tidak ada yang mengetahuinya hingga sekarang.

Misteri Tembok Stasiun Bawah Tanah Mohrenstrasse

 Mungkin di Indonesia sendiri belum mempunyai sistem kereta bawah tanah Misteri Dan Kisah Menyeramkan Stasiun Kereta Bawah Tanah Di Dunia

Stasiun U-bahn Mohrenstrasse yang terletak di Berlin dikenal alasannya marmer merah yang mencolok yang dipakai untuk menciptakan tembok stasiun ini, banyak kisah yang beredar bahwa watu marmer merah ini mempunyai kisah yang unik. Beberapa orang percaya bahwa watu marmer ini diambil dari tempat dimana Hitler berkuasa, yaitu New Reich Chancellery atau Neue Reichskanzlei, kantor dimana para kanselir Jerman mengadakan rapat pada ketika Nazi berkuasa. 

Tempat ini dirancang oleh arsitek populer Albert Speer, bangunan Chancellery juga merupakan bangunan yang terbilang sangat megah dan glamor yang memadukan watu marmer merah secara mencolok di ruangan-ruangan khusus dalam bangunan ini, ibarat ruangan Mosaic Hall dan Marble Gallery. Sahabat anehdidunia.com bangunan ini juga pernah dipakai para kanselir Jerman untuk menciptakan keputusan ihwal pengadaan Perang Dunia II dan Holocaust, yang lebih mengerikan lagi, bangunan ini mempunyai ruangan diam-diam bawah tanah yang merupakan tempat dimana Hitler bunuh diri.

Selama perang, bangunan ini mengalami kerusakan yang cukup berat dan karenanya direnovasi ketika pasukan Soviet mengambil alih tempat ini. Ketika Jerman Timur membangun kembali stasiun Mohrenstrasse pada tahun 1950, mereka memakai material bekas renovasi bangunan Chancellery yang sempat hancur, termasuk watu marmer merah. Beberapa sumber terkait menentang bahwa watu marmer yang dipakai bukanlah berasal dari reruntuhan Chancellery, melainkan dari tempat Thuringen, namun banyak pihak yang sepakat kalau kabar itu hanya hoax belaka demi menutup-nutupi kenyataan yang sebenarnya. 

Diduga alasannya memakai watu marmer merah dari bangunan kuno yang penuh sejarah itu mengakibatkan banyak terjadi hal-hal misterius di stasiun bawah tanah U-bahn, ibarat terdengar bunyi percakapan 2 orang atau lebih dari lorong tempat kereta lewat, ada juga yang pernah mendengar bunyi teriakan dan bunyi peluit dibunyikan dari arah lorong, namun tidak ada siapapun yang ada di dalam stasiun tersebut, bahkan siapa juga yang berani iseng di tempat itu di malam hari.

Tengkorak Ditemukan Di Stasiun El Metro Mexico

 Mungkin di Indonesia sendiri belum mempunyai sistem kereta bawah tanah Misteri Dan Kisah Menyeramkan Stasiun Kereta Bawah Tanah Di Dunia

Antara tahun 2008 dan 2012, para pekerja yang bertugas untuk melaksanakan perpanjangan jalur kereta bawah tanah El Metro di Mexico City menemukan hal yang menciptakan mereka kaget, bagaimana tidak, mereka menemukan sejumlah tengkorak insan yang diduga berasal dari zaman kerajaan Aztec. Tengkorak-tengkorak itu kemungkinan merupakan korban dari ritual sadis yang dilakukan bangsa Aztec, dikenal dengan sebutan tzompantli, yang merupakan rak tengkorak insan yang dipakai untuk menampilkan hiasan tengkorak insan sebagai persembahan untuk para dewa. 

Tengkorak yang ditemukan diidentifikasi dan didapatkan hasil bahwa 2 tengkorak milik laki-laki, satu tengkorak wanita dan yang cukup gila yaitu tengkorak anjing. Semua tengkorak mempunyai karakteristik perforasi yang memungkinkan bahwa mereka ini yaitu korban ritual tzompantli, dilihat menurut dudukan tengkorak yang terlihat ibarat ditaruh di sebuah rak. Uniknya, selain manusia, ternyata hewan juga dikorbankan oleh suku Aztec.

Pada awal tahun yang sama, hal serupa juga ditemukan ketika ekspansi jalur kereta bawah tanah di stasiun Liverpool Street yang berlokasi di London menemukan sejumlah tengkorak Romawi yang diyakini milik orang yang tewas dalam pemberontakan Celtic pada masa pertama. Sahabat anehdidunia.com sementara itu, di stasiun El Metro juga sering terjadi kisah yang menyeramkan dari para pengunjung dan juga pekerja yang sempat kerja lembur mengerjakan perpanjangan jalur kereta. 

Beberapa dari mereka sering mendengar suara-suara jeritan yang terdengar seakan mendekati mereka dari lorong kereta, para pekerja sering mendengar bunyi ketukan di sepanjang dinding terowongan, bahkan ada juga yang pernah melihat kereta hantu kosong tanpa penumpang dan masinis yang mengendarai kereta itu lewat begitu saja. Yang paling mengerikan yaitu sosok penampakan hantu inspektur kereta bawah tanah yang pernah meninggal akhir kecelakaan di stasiun tersebut, banyak yang melihat hantu inspektur ini terlihat mondar-mandir seperti sedang melaksanakan aktivitasnya setiap pukul 3 dini hari.

Feng Shui Singapore Mass Rapid Transit

 Mungkin di Indonesia sendiri belum mempunyai sistem kereta bawah tanah Misteri Dan Kisah Menyeramkan Stasiun Kereta Bawah Tanah Di Dunia

Pada tahun 1970-an, Perdana Menteri Lee Kwan Yew memulai pembangunan sistem kereta bawah tanah yang disebut Singapore Mass Rapid Transit atau disingkat SMRT sebagai penggalan dari upaya modernisasi dalam bidang transportasi di Singapura. Proyek ini awalnya berjalan dengan lancar, tetapi menguras dana milik negara yang cukup banyak. 

Menurut kisah rakyat yang beredar, Perdana Menteri Lee Kwan sempat merasa resah dengan pengeluaran dana yang melebihi rancangan yang sudah dibuatnya, karenanya ia mengunjung spesialis feng shui berjulukan pendeta Hong Chuan. Ia diberitahu bahwa jaringan SMRT menggangu jalur delapan pembuluh darah naga yang berada di bawah kota Singapur, sehingga melepaskan roh-roh naga yang murka dan menjadikan kemerosotan ekonomi yang cukup besar.

Solusi yang disarankan oleh pendeta yaitu menyuruh semua warga Singapura, tanpa memandang suku atau keyakinan masing-masing, untuk membawa sebuah bagua di sekitar lokasi SMRT. Bagua yaitu cermin segi delapan yang dipercaya sanggup menangkal energi negatif yang berasak dari geomansi China. Sahabat anehdidunia.com solusi yang diberikan oleh pendeta Hong Chuan terbilang cukup cerdik, alasannya sanggup menyatukan banyak sekali etnis yang ketika itu hidup di Singapura, ibarat suku Melayu, China, India dan Eropa dengan keyakinan yang berbeda-beda pula, mereka karenanya harus membawa bagua geomantis China demi kelangsungan pembangunan SMRT sanggup berjalan dengan lancar. 

Dari insiden tersebut, koin $ 1 Singapur karenanya dirancang dengan bentuk segi delapan di kedua sisi, yang merupakan lambang bagua untuk memadamkan roh naga yang murka dan memungkinkan Singapur untuk memulai periode pertumbuhan ekonomi yang baru. Koin itu dirilis pada bulan September 1987, dua bulan sebelum pembukaan jalur SMRT pertama di kota Toa Payoh.

Referensi
https://www.theguardian.com/us-news/2015/feb/07/scientists-map-bacteria-new-york-city-subways
https://archive.nytimes.com/www.nytimes.com/fodors/top/features/travel/destinations/europe/germany/berlin/fdrs_feat_28_5.html?n=Top%252FFeatures%252FTravel%252FDestinations%252FEurope%252FGermany%252FBerlin
https://blogger-detik.blogspot.com//search?q=geomancy-in-singapore-over-chinese-new
https://gizmodo.com/archaeologists-discover-aztec-ritual-skulls-under-mexic-1493102007

Sumber https://anehdidunia.blogspot.com

iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com