Showing posts sorted by relevance for query legenda-naga. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query legenda-naga. Sort by date Show all posts

Thursday, September 17, 2015

Legenda Ular Laut


Ular maritim (sea serpent) atau naga maritim (sea dragon) ialah jenis naga yang digambarkan dalam banyak sekali mitologi, terutama mitologi Yunani (Cetus, Echidna, Hydra, Scylla), Mesopotamian (Tiamat), Ibrani (Leviathan), and mitologi Nordik (Jörmungandr).

Pada zaman dahulu dan dalam Alkitab, naga digambarkan sebagai monster ibarat ular besar, yang berarti bahwa penggambaran naga bernafas api dengan dua atau empat kaki dan naga bersayap muncul pada simpulan Abad Pertengahan.


Sebagian besar dongeng menyampaikan bahwa naga-naga itu hidup di laut. Mitos Babilonia wacana Tiamat, mitos Hydra, Scylla, Cetus dan Echidna di mitologi Yunani dan bahkan mungkin Leviathan, mengonfirmasi hal tersebut.

Tiamat (monster atau dewi dalam mitologi Babilonia dan Sumeria)

Hydra (monter berbentuk ular atau naga berkepala sembilan)

Scylla (monster maritim dengan beberapa kepala anjing buas)

Cetus (ikan dan ular bermoncong panjang atau makhluk mirip paus)

Echidna (monster setengah perempuan
setengah ular yang tinggal sendiri di gua)

Destruction of Leviathan 1865 oleh Gustave Doré

Di mitologi Norse (Nordik), Jörmungandr atau "Midgarðsormr" ialah ular maritim yang begitu panjang sehingga ular itu melingkari seluruh dunia Midgard.

Jörmungandr

Beberapa dongeng melaporkan pelaut yang mengira bahwa punggungnya ialah rantai sebuah kepulauan.

Ular maritim juga sering muncul di dongeng rakyat Skandinavia belakangan ini, terutama di Norwegia.

Pada 1028 M, Saint Olaf dikatakan telah membunuh seekor ulat maritim di Valldal, Norwegia, dan melemparkan tubuhnya ke gunung Syltefjellet. Tanda atau bekas pada gunung tersebut dikaitkan dengan legenda ular maritim tersebut.

Di ecclesiastic Swedia dan Carta marina oleh Olaus Magnus, terdapat banyak monster maritim dengan bermacam-macam bentuk, termasuk munculnya ular maritim yang sangat besar.


Pada karyanya tahun 1555 History of the Northern Peoples, Magnus memperlihatkan deskripsi wacana ular maritim Norwegia sebagai berikut :
"Mereka yang berlayar di sepanjang Norwegia untuk berdagang dan memancing, semuanya menceritakan kisah luar biasa wacana bagaimana seekor ular dengan ukuran menakutkan, sepanjang 200 kaki (60 meter) dan selebar 20 kaki (6 meter), menghuni celah dan gua di luar Bergen. Pada malam trend panas yang cerah, ular ini meninggalkan gua untuk memangsa anak sapi, domba dan babi, atau keluar ke maritim dan memakan ubur-ubur, kepiting dan biatang maritim yang serupa. (Ular) ini mempunyai rambut panjang berukuran satu hasta yang menggantung di lehernya, mempunyai sisik hitam mengkilap dan mata merah menyala. Ia menyerang kapal, menangkap dan menelan orang, ketika ia mengangkat dirinya sendiri mirip tiang dari air."
Great Norwegian Sea-Serpent in the Sea of Darkness oleh
Olaus Magnus (History of the Northern Peoples)

Kasus terkenal

Sebuah laporan saksi mata yang terperinci ditemukan dalam Historia Animalium karya Aristotle. Strabo menciptakan tumpuan pada laporan saksi mata dari makhluk maritim mati yang terlihat oleh Poseidonius di pantai utara Levant sekitar antara tahun 130 dan 51 SM.

Dia melaporkan sebagai berikut :

"Seperti untuk daratan, yang pertama, di mulai di laut, disebut Macras, atau Macra-Plain. Di sini, mirip yang dilaporkan oleh Poseidonius, terlihat naga yang jatuh, bangkainya yang [100 kaki / 30 meter] panjangnya, dan begitu besar sehingga penunggang kuda yang bangkit di kedua sisinya tidak sanggup melihat satu sama lain dan rahangnya cukup besar untuk memuat seorang laki-laki berkuda, dan setiap lempeng sisik panjangnya melebihi perisai persegi panjang. (Geography, book 16, chapter two, paragraph 17)."

Hans Egede, misionaris Lutheran Dano-Norwegia dari Greenland, memberi deskripsi wacana ular maritim pada masa ke-18.

"Great Sea Serpent" berdasarkan Hans Egede

Pada 6 Juli 1734, kapalnya berlayar melewati pantai Greenland ketika tiba-tiba mereka yang berada di atas kapal :

"Melihat makhluk yang paling mengerikan, tak ibarat apa pun yang pernah mereka lihat sebelumnya. Monster itu mengangkat kepalanya begitu tinggi sehingga sepertinya lebih tinggi dari crow's nest (menara pengintai) di tiang kapal. Kepalanya kecil dan tubuhnya pendek dan berkeriput. Makhluk yang tidak diketahui itu memakai sirip raksasa untuk mendorong tubuhnya melalui air. Kemudian para pelaut melihat ekornya juga. Monster itu lebih panjang daripada kapal kami," tulis Egede. (Mareš, 1997).

Ular maritim yang dilaporkan oleh Hans Egede, Bishop of Greenland, pada 1734

Beberapa gambar lain yang bekerjasama dengan ular maritim (sea serpent) :

Ular maritim Amerika pertama yang dilaprkan dari from Cape Ann,
Massachusetts, pada tahun 1639 (Gloucester sea serpent)

Maned sea serpent dari Bishop Erik Pontoppidan 1755 Natural History of Norway

Pada 6 Agustus 1848, Kapten McQuhae di Daedalus dan krunya melihat
ular besar (The Daedalus sea serpent of 1848)

Oarfish sepanjang 4,8 meter yang terdampat di pantai Bermuda
pada tahun 1860 awalnya digambarkan sebagai ular laut

(Sumber : Sea serpent)

Sumber http://blogmisteritesla.blogspot.com

Sunday, February 23, 2020

Legenda Unicorn dan laporan penampakannya di dalam sejarah

Di dalam Novel Harry Potter, membunuh Unicorn dianggap sebagai dosa besar melawan alam. Namun Lord Voldermort tetap membunuh makhluk itu karena darahnya dipercaya dapat memberikan hidup abadi bagi mereka yang meminumnya. Begitulah hebatnya penghargaan yang diberikan kepada makhluk misterius ini. Namun apakah ia benar-benar pernah ada di dunia ini? ataukah ia hanya muncul di imajinasi para penulis fiksi?


Unicorn dalam sejarah

Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, Unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya.

Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa. Namun satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.

Pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Pada stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa, kita dapat melihat bentuk kuno dari seekor Unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan.

Cina juga memiliki Unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepala.

makhluk Unicorn di masa modern ini.

Misalnya, makhluk yang telah umum kita jumpai ini, yaitu badak.

rusa Unicorn yang lahir di Italia.

Mohenjo Daro dan Harappa.

Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias yang mendeskripsikan Unicorn sebagai keledai liar dengan satu tanduk berwarna putih, merah dan hitam sepanjang 1,5 cubit.

Ctesias mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut:
"Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan. Tubuhnya berwarna putih, matanya berwarna biru dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 18 inci"
Ctesias juga yang pertama kali melaporkan kalau tanduk Unicorn bisa digunakan untuk menetralisir racun.

Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung mengenai keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.

Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh sejarawan Romawi, Pliny the elder. Mengenai Unicorn, Ia menulis:
"Makhluk yang sangat ganas ini disebut Monoceros dan memiliki kepala seperti rusa, kaki seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam dan memiliki satu tanduk berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya dengan panjang kira-kira dua cubit."
Beberapa sejarawan mendebatkan deskripsi Pliny ini. Ada yang beranggapan kalau ia hanya mendeskripsikan seekor badak dan bukan kuda bertanduk. Namun badak sepertinya tidak "memiliki kepala seperti rusa dan bagian tubuh yang lain seperti kuda".

Selain Pliny, Julius Ceaser juga pernah menyinggung mengenai makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya:
"Kepalanya seperti rusa, kakinya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm dengan ekor menyerupai babi hutan."
Apakah mereka sedang membicarakan seekor badak?

Jika bukan, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern yang mengkonfirmasikan keberadaan makhluk ini?

Jawabannya: ada.

Laporan penampakan
Pada tahun 1486, Berhanrd Von Breydenbach, seorang penatua di katedral Mainz, menceritakan sebuah kisah menarik mengenai perjumpaan dengan Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram Sanctam"atau "Perjalanan ke tanah suci".

Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483 ketika ia bersama satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke timur tengah untuk melakukan ziarah rohani. Dalam perjalanan ini, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa, lalu ke Ramala dengan karavan.

Dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan mengunjungi semua tempat-tempat suci disitu. Setelah itu rombongan pergi menuju gurun Sinai dan mengunjungi biara Santa Catharina. Di tempat itu, salah seorang peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanya melihat seekor Unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai. Felix bersama rombongan mengamati makhluk ini dengan seksama untuk beberapa lama. Penampakan ini terjadi pada tanggal 20 September 1483.

Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab dan India juga bertemu dengan makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama samaran Mussulman supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah lainnya. Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor Unicorn. Tubuh makhluk itu berwarna kuning coklat. Kepalanya seperti rusa dengan leher dan surai yang panjang. Kakinya pendek dan memiliki kuku seperti kambing. Menurut penduduk lokal, kedua hewan itu adalah pemberian dari raja Etiopia yang hendak dipersembahkan kepada sultan Mekkah.

Kesaksian Bartema menunjukkan kalau pada masa itu, Unicorn mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama beberapa tahun. Menurutnya, ia pernah melihat Unicorn di propinsi Damota. Makhluk itu berukuran seperti kuda dan berwarna agak gelap. Beberapa orang portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat Unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna.

Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan Unicorn diceritakan oleh seorang naturalis Swedia bernama Dr.Sparrmann. Pada tahun 1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope dan menulis dalam jurnalnya mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.

Kock yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian selatan menemukan batu-batuan yang berukirkan Unicorn. Batu-batu ini ternyata diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots. Berdasarkan wawancara Kock dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau Unicorn sesungguhnya telah dikenal dengan baik diantara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan kalau Unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Makhluk ini juga bisa berlari dengan sangat cepat.

Kisah yang diceritakan Dr.Sparrmann kemudian mendapatkan konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Mr.Henry Cloete pada tahun 1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru.

Mr.Cloete menceritakan mengenai pengalaman Gerrit Slinger, salah seorang anggota suku Hottentots yang saat sedang berperang dengan suku Bushmen, menjumpai sembilan Unicorn dan menembak salah satunya. Menurut Slinger:
"Makhluk itu menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah kepalanya. Kepala makhluk ini seperti kuda dan ukurannya pun kira-kira sama."
Mr.Cloete juga menegaskan kalau hewan ini telah dikonfirmasikan keberadaannya oleh suku Hottentots.

Menarik.

Walaupun mungkin tidak persis seperti gambaran yang kita miliki di buku-buku fiksi, sepertinya makhluk bertanduk satu menyerupai kuda benar-benar pernah ada di dunia!

Elasmotherium
Tentu saja sebagian peneliti akan tetap menolak keberadaannya dan menganggap Unicorn hanya sebagai makhluk rekaan atau makhluk mitologi seperti naga. Namun ada sebagian peneliti yang mencoba untuk melihat dasar pembentukan kepercayaan mengenai Unicorn.

Mereka percaya kalau Unicorn itu mungkin adalah makhluk yang disebut Elasmotherium, seekor badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang lalu.

Legenda naga Cina dan penampakannya di dalam sejarah

(wikipedia, theourworld.com)


Sumber http://www.enigmablogger.com/

Wednesday, September 16, 2015

Pria Okanagan Yakin Telah Merekam Penampakan Ogopogo


Seorang laki-laki Okanagan Selatan berjulukan Jim La Rocque percaya bahwa ia telah menangkap bukti paling meyakinkan dari monster legendaris di danau Okanagan.

Jim sedang menikmati lburan bersama ibu mertua dan dua anaknya di Kaleden, B.C pada 1 Juni ketika melihat ombak yang tidak sanggup dijelaskan di Danau Shaka.

Kepada Global News ia mengatakan, "Semua yang aku dengar menyerupai bunyi swoosh, swoosh."

Dengan segera ia merekam riak misterius yang menembus permukaan air. Putranya sendiri sedang menggerakkan papan dayung di dekatnya.

"Pada hasilnya ia berbalik dan melihat sirip keluar dari air dan memukul air, dan ketika itulah dia.. berbalik dan mulai kembali."

Dia tidak sanggup mempercayai matanya sendiri. Jim yakin ia menyaksikan makhluk raksasa menyerupai ular yang berenang di seberang danau dengan setidaknya tujuh sirip yang mengayuh secara seimbang. Dia memperkirakan makhluk itu panjangnya 36 meter.

"Saya akan menggambarkan itu menyerupai bahtera perlombaan naga, menyerupai dengan dayung, jadi bila anda membalikkan bahtera naga terbalik, anda akan melihat semua dayung itu keluar dari air."

"Ini, berdasarkan pendapat saya, pastinya ialah penampakan Ogopogo. Ini cukup menyeramkan."

Pelanggan Jim yang sudah melihat video itu menyampaikan :

"Saya tidak tahu apa itu. Itu cukup aneh, tidak menyerupai gelombang yang normal."

Seorang karyawan too minuman keras berjulukan Jack Holman menyampaikan :

"Awalnya aku pikir mungkin hanya ombak, tapi terperinci ada sesuatu yang lebih di sana."

Cerita mengenai makhluk menyerupai ular telah beredar di Okanagan semenjak lama.

Menurut Bill Steciuk, pengelola situs web yang mendokumentasikan penampakan Ogopogo, legenda itu sudah ada semenjak tahun 1700an, ketika Bangsa Pertama mengetahui wacana hewan buas di Danau Okanagan.

Steciuk menyampaikan sebagian besar penampakan berada di Danau Okanagan, yang berarti makhluk itu harus melaksanakan perjalanan melalui Bendungan Penticton dan susukan untuk mencapai Danau Skaha bersahabat Penticton.

Pensiunan Kelowna yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mengambarkan keberadaan makhluk itu, sesudah penampakan yang dialaminya pada tahun 1978, bersikap skeptis terhadap dugaan penampakan La Rocque.

"Dengan menonton video ini, aku tidak percaya itu ialah bukti bahwa ada monster danau. Kami mempunyai bidikan kamera dan video yang jauh lebih baik di sini di Okanagan selama bertahun-tahun yang akan mengonfirmasi suatu spesies dari sesuatu di danau."

Terlepas dari klarifikasi apa pun, La Rocque masih percaya terhadap Ogopogo dan penampakan mengambarkan bahwa legenda itu masih sangat hidup.

La Rocque menyampaikan : "Saya percaya bahwa ini dulunya ialah satu-satunya danau penghubung, Okanagan dan Skaha, dan ada rumor bahwa terdapat gua-gua yang berada jauh di dalamnya, sebab danau itu begitu dalam sehingga mereka masih tidak tahu seberapa dalam danau itu."

"Saya tidak sanggup menunggu hingga semua orang melihat video itu, itu akan menciptakan anda menjadi orang yang percaya."

Untuk melihat videonya, sanggup dengan mengunjungi sumber gosip di bawah ini :

(Sumber : ‘Pretty creepy’ Okanagan man believes he’s captured ‘definitive Ogopogo sighting’ on video)

Sumber http://blogmisteritesla.blogspot.com

Thursday, September 17, 2015

Legenda Artrellia


Artrellia (Au Angi-Angi, Kaiaimunu, atau Rharhru) yakni kadal arboreal (hidup di pepohonan) ibarat naga yang dilaporkan dari Papua New Guinea.

Kadal besar dengan panjang 3,7 hingga 12 meter ini dikatakan sebagai pemakan manusia.


Pada tahun 1930an, anggota Ekspedisi Archbold American Museum of Natural History ke pedalaman Papua New Guinea diberitahu perihal naga pemakan insan ini.

Pada tahun 1961, Robert Grant dan David George menjelajahi Strachan Island District, dikala mereka bertemu dengan kadal abu-abu sepanjang sekitar 8 meter dengan lehernya sendiri mempunyai panjang 90 cm.

Binatang yang ditangkap di rawa bersahabat Teluk Papua pada tahun 1980 oleh Operation Drake Expedition terbukti menjadi spesimen dari crocodile monitor. Panjangnya dilaporkan bervariasi, dari 2 meter dan 2,2 meter.

Salah satu hebat zoologi, Ian Redmond, lalu melihat hewan sepanjang 3,7 meter.

Kemungkinan klarifikasi untuk makhluk ini yakni Crocodile monitor (Varanus salvadorii).


Crocodile monitor mempunyai gigi melengkung, jari-jari memanjang, cakar tajam yang sangat melengkung dan ganjal karet di bawah kakinya. Binatang ini juga suka terlihat berada di pepohonan atau beristirahat pada sebuah batang pohon.

Panjang ekornya dua hingga tiga kali lebih panjang dari panjang badan dan kepalanya. Binatang ini biasanya tumbuh lebih dari 12 kaki (3,6 meter), menjadikannya sebagai kadal terpanjang di dunia.


Satu spesimen yang diukur secara tidak resmi berukuran 4,7 meter, dan ada rumor dari individu yang mempunyai panjang 20 kaki (6 meter).

(Sumber : Artrellia)

Sumber http://blogmisteritesla.blogspot.com

Sunday, June 2, 2019

Jalan Ke Museum Yang Dibentuk Untuk Mahluk Mitos

Jika kalian sering mengunjungi museum untuk mengetahui perihal sejarah suatu bangsa atau negara, atau mungkin ingin melihat perihal tanaman fauna di dunia, ataupun perkembangan teknologi dari masa ke masa dan masih banyak lainnya, tentunya kalian akan mendapat pengetahuan ekstra ketika berkunjung ke museum-museum tersebut. Tahukah kalian, kalau ada beberapa museum-museum yang terbilang cukup unik alasannya ialah mempunyai ciri khas tersendiri dengan mengusung tema untuk membahas makhluk-makhluk mitologi yang dipercaya hidup abadi. Di museum ini kalian sanggup bertatap muka eksklusif tiruan makhluk-makhluk mitos yang mengerikan. Seperti apa dan bagaimana awal mula dibangunnya museum yang memang didedikasikan dengan tema unik tersebut ? Langsung saja simak ceritanya di bawah ini.

Loch Ness Centre and Exhibition

 Jika kalian sering mengunjungi museum untuk mengetahui perihal sejarah suatu bangsa atau  Jalan Ke Museum Yang Dibuat Untuk Mahluk Mitos

Museum yang terletak di negara Skotlandia ini mempunyai kisah yang unik dalam pembangunan awalnya bangunan ini. Mengusung tema yang membahas perihal Nessie, makhluk mitologi yang dipercaya telah berkeliaran di sekitar wilayah dataran tinggi Skotlandia. Penampakan monster ini diketahui muncul pertama kali pada masa keenam, ketka St. Columba memulai ritual untuk menenangkan seekor binatang buas dengan kekuatan doa yang cukup khusyuk. Setelah beberapa masa kemudian, sekitar masa ke-20, legenda monster ini tetap bertahan di kalangan masyarakat sekitar. Sahabat anehdidunia.com ketika itulah George Spicer dan istrinya melihat penampakan sebuah binatang ibarat naga atau binatang prasejarah di sekitar tempat Loch Ness. Sejak ketika itu, banyak surat kabar yang membahas perihal penampakah monster tersebut. Masyarakat sekitar menyebut binatang buas ini dengan sebutan "Monster Loch Ness" atau sering dikenal Nessie. Foto penampakan makhluk ini muncul pada tanggal 6 Desember 1933, pada waktu yang bersamaan, Sekretaris Negara Skotlandia memerintahkan polisi untuk tidak menyerang makhluk itu, dan foto penampakkannya dijadikan untuk mencari laba bagi perusahaan surat kabar untuk gencar membahas perihal makhluk tersebut.

Keadaan ini menjadi ilham utama untuk membuat museum untuk mengabadikan kisah perihal monster Loch Ness. Awalnya, Lock Ness Center ialah toko serbaguna untuk semua hal  yang bekerjasama dengan Nessie. Museum ini sudah berdiri lebih dari 30 tahun yang lalu, pameran yang sering dilakukan di museum ini menawarkan sejarah besar dari banyak sekali kisah monster loch ness dan juga menawarkan foto penampakan yang bekerjasama dengan legenda lokal. Lokasi ini juga berdekatan dengan perairan keruh Loch Ness, yang menyembunyikan misteri hidupnya monster bahari yang masih menimbulkan rasa ingin tau dengan keberadaannya.

Museum Mothman

 Jika kalian sering mengunjungi museum untuk mengetahui perihal sejarah suatu bangsa atau  Jalan Ke Museum Yang Dibuat Untuk Mahluk Mitos

Selama pertengahan tahun 1960-an, muncul kisah makhluk ajaib yang dikabarkan berkeliaran di sekitar tempat Point Pleasant, Virginia. Banyak orang yang melaporkan melihat penampakan sesuatu yang ibarat mirip seorang laki-laki yang mempunyai sayap, masyarakat sekitar memberi sebutan makhluk ini dengan nama The Mothman. Bahkan, seorang penulis yang cukup terkenal ketika itu, John Keel, sempat menulis sebuah buku yang berjudul The Mothman Propecies pada tahun 1975 yang menceritakan perihal maklhuk mitos bersayap ini. Sahabat anehdidunia.com popularitas The Mothman tetap bertahan sampai beberapa tahun kemudian, bahkan sempat diadakan pameran kota yang mengusung tema The Mothman, bersama dengan diadakannya pameran itu, dibentuk sebuah patung dengan tinggi 3,6 meter di kota Point Pleasant. Tepat di sebelah jalan tempat patung itu berdiri, terdapat bangunan Musem Mothman.

Museum ini mempunyai banyak alat peraga serta tulisan-tulisan yang memuat kisah perihal penampakan monster The Mothman. Pengunjung museum juga sanggup menyaksikan film dokumenter yang menceritakan asal ajakan munculnya The Mothman serta segala hal yang berkaitan dengan dirinya. Tak hanya itu, pihak museum juga menawarkan ekstra tur bagi pengunjung yang tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan munculnya The Mothman ketika menampakkan diri bagi beberapa orang. Beberapa pengunjung yang melaksanakan tur ini sanggup mencicipi sensasi mengerikan ketika berhadapan dengan makhluk mitos The Mothman.

Le Musee de Vampires

 Jika kalian sering mengunjungi museum untuk mengetahui perihal sejarah suatu bangsa atau  Jalan Ke Museum Yang Dibuat Untuk Mahluk Mitos

Dari namanya saja kalian sudah bisa menduga tema apa yang digunakan dalam museum ini. Di dunia hiburan sendiri, entah itu program TV, film, buku, dan seni sudah banyak yang memuat perihal makhluk mitos Vampire atau Dracula. Awal munculnya kisah Dracula yang legendaris ini muncul dari karya seorang berdarah Irlandia, Bram Stoker, ia lah yang membuat sosok Dracula pertama kali. Seperti yang kita tahu, Dracula berwujud ibarat insan namun mempunyai kemampuan untuk berpindah tempat dengan cepat dan mempunyai kekuatan dan ketahanan badan yang berkali-kali lipat daripada insan pada umumnya. Di sisi lain, Dracula juga mempunyai kelemahan yang cukup untuk mengalahkannya, yaitu sinar matahari, oleh alasannya ialah itu, acara makhluk ini hanya dilakukan pada ketika malam hari saja. Saat mentari mulai bersinar, Dracula akan beristirahat dan bersembunyi di tempat yang gelap dan terlindung dari sinar matahari.

Le Musee de Vampires atau Museum Vampir terletak di Paris. Ukuran dari museum ini tergolong lebih kecil dari museum-museum lainnya, alasannya ialah awalnya museum ini ialah kediaman pribadi dari pemiliknya. Museum ini berisi hal-hal yang bekerjasama dengan vampir atau dracula. Koleksi-koleksi yang ada di dalam museum ini ialah milik pribadi pemiliknya dan hanya menayangkan koleksi-koleksinya dalam waktu tertentu saja. Sahabat anehdidunia.com beberapa koleksi yang cukup membuat kagum ialah peti mati orisinil yang diyakini milik dracula yang digunakan sebagai tempat bersembunyi dari sinar matahari. Selain peti mati, ada juga properti lengkap lainnya yang diyakini bekerjasama dengan dracula, ibarat lukisan, buku, kucing yang diawetkan, dan lainnya. Museum hanya buka dalam hari-hari tertentu saja, bagi para pengunjung yang beruntung sanggup memesan paket tur khusus yang diberikan pihak museum untuk sanggup mencicipi sensasi menyeramkan tersendiri.

The Monroeville Zombies

 Jika kalian sering mengunjungi museum untuk mengetahui perihal sejarah suatu bangsa atau  Jalan Ke Museum Yang Dibuat Untuk Mahluk Mitos

Jika Le Musee de Vampires beisi perihal properti yang berkaitan dengan makhluk mitos dracula, maka museum The Monroeville ini mengusung tema zombie untuk dibahas. Mungkin era zombie mulai terkenal semenjak awal tahun 2000-an, ketika beberapa rumah profuksi film membuat suatu aksara insan yang terkena virus yang sanggup mengubah setiap makhluk hidup yang terinfeksi menjadi sosok menakutkan, buas, mengerikan, dan memangsa daging insan yang masih segar, makhluk ini disebut zombie. Oh dan satu lagi, zombie ini dikenal sangat menyukai potongan badan manusia, apalagi otak insan dan zombie tidak sanggup dimusnahkan, kecuali kalau otaknya dihancurkan. Munculnya aksara zombie, sempat menjadi bisnis besar bagi industri perfilman ketika itu alasannya ialah keterarikan para penonton terhadap aksara yang ibarat dengan werewolf versi manusia.

Museum yang terletak di Penssylvania ini menyajikan suasana mencekam bagi para pengunjungnya dengan alat peraga yang digunakan dalam pembuatan film-film zombie, memorabilia, replika zombie yang berukuran sama ibarat manusia, dan juga terdapat toko souvenir zombie bagi yang ingin membeli buah tangan khas zombie. Sedikit isu tambahan, lokasi museum ini berdekatan dengan mall Monroeville yang pernah dijadikan sebagai lokasi pembuatan film zombie Dawn of the Dead yang meraih kesuksesan dan cukup terkenal pada tahun 2003 silam.

The Fairy Museum


Dari Tinker Bell sampai Sugar Plum, The Fairy Museum ini berisi perihal hal-hal yang berisi perihal dunia peri, bentuk imajinasi insan selama berabad-abad. Diketahui bahwa sosok peri yang mungil dan baik hati ini sangat dekat dengan manusia, tetapi adakala perasaan dengki dan cemburu juga dimiliki oleh makhluk mitos satu ini. Sahabat anehdidunia.com seperti halnya kisah makhluk mitos lainnya, kisah perihal peri banyak muncul di dongeng-dongeng yang dibaca oleh orang renta kepada anaknya sebelum mereka tidur, ada juga beberapa industri perfilman yang memakai kisah dongeng tersebut menjadi sebuah film untuk mendongkrak kepopulerannya yang tentunya menjadi kesenangan bagi anak-anak. Daya tarik dari seorang peri tentunya membuat beberapa orang ingin membahas perihal eksistensi makhluk ini, salah satunya ibarat pembangunan museum peri ini.

Dengan sejarah yang kaya dan beragam, seharusnya tidak mengherankan bahwa seseorang mendapat ilham cemerlang untuk menempatkan hampir semua properti perihal peri layaknya di film-film, seperti makhluk ini mempunyai eksistensi di dunia nyata, namun mitos tetaplah mitos. The Fairy Museum berisi artefak dan peninggalan yang konon digunakan oleh peri, gnome dan pixie. Selain itu, pengunjung juga sanggup membeli banyak sekali souvenir yang bekerjasama dengan peri ibarat kalung botol peri, tongkat peri, lonceng peri dan masih banyak lainnya.

Referensi
http://www.monroevillezombies.com/museum.html
http://www.thefairymuseum.com/
http://www.coolstuffinparis.com/musee_des_vampires_paris.php
http://www.mothmanmuseum.com/attractions/attractions.html
http://www.lochness.com

Sumber https://anehdidunia.blogspot.com

Friday, September 18, 2015

Legenda Cthulhu


Cthulhu ialah entitas kosmik yang diciptakan oleh penulis H. P. Lovecraft dan pertama kali diperkenalkan dalam kisah pendek "The Call of Cthulhu", dalam majalah pulp Amerika, Weird Tales pada tahun 1928.

Dianggap sebagai Great Old One dalam jajaran entitas kosmik Lovecraftian, Cthulhu telah ditampilkan dalam banyak sekali tumpuan budaya populer.


Cthulhu digambarkan sebagai entitas raksasa (dewa) yang disembah oleh para pemuja.

Penampilan Cthulhu digambarkan terlihat mirip gurita, naga, atau berbentuk manusia.


Meskipun diciptakan pada tahun 1928 (oleh Lovecraft), nama Cthulhu mungkin berasal dari kata Chthonic (bahasa Yunani Klasik), yang berarti "subterranean", mirip yang dikemukakan oleh Lovecraft sendiri di selesai kisahnya pada tahun 1923, The Rats in the Walls.

Lovecraft menuliskan pelafalan Cthulhu sebagai Khlûl′-hloo dan menyampaikan bahwa "suku kata pertama diucapkan secara guttural dan sangat tebal."

Cthulhu juga telah dieja dengan banyak cara, termasuk Tulu, Katulu dan Kutulu. Namanya sering didahului oleh julukan Great, Dead, atau Dread.

Lama sehabis kematian Lovecraft, pengucapan ejaan /kəˈθuːluː/ kə-THOO-loo (atau ditranskripsikan sebagai kuh-THOO-loo) menjadi umum.

Role Playing Game Call of Cthulhu telah memakai pelafalan klhul-hoo atau tluhluh

Dalam "The Call of Cthulhu", H. P. Lovecraft menggambarkan sebuah patung Cthulhu sebagai "Monster yang secara garis besar mirip manusia, tetapi dengan kepala mirip gurita yang wajahnya dipenuhi oleh peraba, tubuh bersisik tampakk elastis, cakar yang luar biasa besar pada kaki belakang dan depannya, dan sayap kecil yang tipis dan panjang di belakangnya."

Gambar Cthulhu oleh H. P. Lovecraft pada tahun 1934

Cthulhu telah digambarkan mempunyai penampilan mirip gurita, naga dan berbentuk manusia, sepanjang ratusan meter, dengan tangan dan kaki berselaput yang tampak mirip insan dan sepasang sayap belum tepat di punggungnya.


Kepala Cthulhu digambarkan mirip dengan gurita raksasa, dengan sejumlah tentakel tak terhitung di sekitar mulutnya.


Hanya dengan melihatnya, sanggup menciptakan seseorang menjadi gila, suatu sifat yang dimiliki oleh banyak Great Old Ones dan Outer Gods.

Cerita pendek awal H. P. Lovecraft "The Call of Cthulhu" yang diterbitkan di Weird Tales pada tahun 1928, menetapkan huruf tersebut sebagai entitas jahat yang berhibernasi (terperangkap atau terkubur) di dalam R'lyeh, sebuah kota bawah bahari di Pasifik Selatan.


Cthulhu yang dipenjara sepertinya merupakan sumber kecemasan yang terus-menerus bagi umat insan pada tingkat bawah sadar, dan juga subjek pemujaan oleh sejumlah agama (terletak di beberapa daerah di seluruh dunia, termasuk Selandia Baru, Greenland, Louisiana, dan pegunungan Cina) dan monster Lovecraftian lainnya (disebut Deep Ones dan Mi-Go).

Cerita pendek ini menegaskan premis bahwa, sementara untuk ketika ini terjebak, Cthulhu pada jadinya akan bangun kembali dan menghancurkan peradaban insan semoga sanggup menguasai planet Bumi.

Para penyembahnya menyanyi dengan memuji-muji "Ph'nglui mglw'nafh Cthulhu R'lyeh wgah'nagl fhtagn" ("Di rumahnya di R'lyeh, Cthulhu yang mati menunggu bermimpi").


Karakter Cthulhu juga diperluas ke dalam Game mirip :

Perusahaan game TSR memasukkan seluruh bab perihal mitos Cthulhu (termasuk statistik untuk karakter) dalam cetakan pertama Dungeons & Dragons, Deities & Demigods (1980).


Cthulhu kembali disebutkan dalam edisi ke-5 Dungeons & Dragons Player's Handbook (2014), sehabis Dagon (salah satu kreasi fiksi Lovecraft), tampil menonjol dalam edisi ke-4 dari hukum permainan.

Pada tahun 2006, Bethesda Softworks bersama dengan Ubisoft dan 2K Games menerbitkan sebuah game yang dibentuk oleh Headfirst Productions berjudul Call of Cthulhu: Dark Corners of the Earth, menurut karya Lovecraft.

Meski Cthulhu sendiri tidak muncul, kehadirannya disinggung beberapa kali dan sebuah patung yang menggambarkan dirinya muncul di salah satu kuil yang berdampak negatif terhadap kesehatan jiwa pemain.

Pada tahun 2007, Steve Jackson Games merilis perulangan dari permainan kartu mereka Munchkin disebut Munchkin Cthulhu.

Game itu menghadirkan Cthulhu dan mitos-mitos di sekitarnya dengan gaya seni kartun dan nada komedi yang sangat mengutamakan tema kegilaan dan kultisme.

Cthulhu digambarkan sebagai makhluk hijau jelas yang kelebihan berat tubuh dengan kepala besar, bulat, dan sepasang sayap kecil yang tidak proporsional.


World of Warcraft mempunyai banyak tumpuan Cthulhu dan mitosnya, dengan salah satu "Old Gods" berjulukan N'Zoth yang beristirahat di sunken city.


Pada tahun 2016, Z-Man, merilis versi alternatif permainan papan Pandemic mereka.

Adaptasi gres ini, Pandemic: Reign of Cthulhu berkaitan dengan mitos Cthulhu dan penjelajah ras untuk menyelamatkan dunia sebalum Cthulhu kembali.

Cthulhu juga pernah muncul dalam dunia politik, salah satunya berasal dari poster pemilihan Presiden Polandia 2010, dengan judul yang diterjemahkan sebagai "Pilih kejahatan yang lebih besar. Pilih Cthulhu".


Meskipun Cthulhu dipenjara di R'lyeh, yang menciptakan pengetahuannya terbatas, ia diduga seorang Eldritch dan master dalam kemampuan psikis. Dia sanggup menciptakan orang menjadi absurd dan juga membunuh tanpa menyentuh.

Cthulhu mempunyai sejumlah besar pengikut insan dan non-manusia. Meski Cthulhu tertidur, ia masih bisa berkomunikasi dengan pengikutnya melalui telepati.

(Sumber : wikipedia)

Sumber http://blogmisteritesla.blogspot.com

Misteri Atmospheric Beasts


Atmospheric Beasts ialah monster terbang aneh yang berasal dari ufologi, cryptozoology dan astrobiology.

Menurut laporan saksi mata, Atmospheric Beasts ialah sesuatu yang tampak mirip makhluk hidup, tetapi melanggar semua hukum yang biasa diterapkan pada makhluk hidup.

Mereka terbang tanpa membutuhkan sayap, dan badan mereka semi-padat, seringkali sebagian tidak terlihat.


Banyak penampakan Atmospheric Beasts awalnya diklasifikasikan sebagai laporan UFO yang sangat tidak biasa (dalam UFO didefinisikan sebagai pesawat luar angkasa alien atau mesin dari aneka macam jenis lain, bukan dalam arti teknis sebagai UFO).

Penulis Bigfoot, Ivan T. Sanderson, mengabadikan seluruh buku pada teori bahwa banyak UFO bersama-sama ialah hewan dengan kepadatan sangat rendah yang berasal dari awan.


Salah satu Atmospheric Beasts paling populer ialah Crawfordsville Monster, menampakkan diri di Indiana pada tahun 1891, yang oleh beberapa peneliti digolongkan sebagai naga.

Bagi mereka yang percaya pada teori menurut cryptozoology, Atmospheric Beasts ialah makhluk ringan dan sangat ringkih yang berasal dari Bumi, atau alien yang berasal dari daerah lain.


Jika pandangan terakhir diambil, Atmospheric Beasts terkadang dianggap berasal dari atmosfer planet lain, tetapi mereka juga sanggup dianggap berasal dari awan gas antar bintang sehingga mereka, pada dasarnya, alien tanpa planet asli, yang bisa "berenang" melalui luar angkasa.


Mereka yang percaya umumnya menganggap Atmospheric Beasts sebagai makhluk non-intelligent (tidak cerdas), sehingga kalau makhluk-makhluk ini berasal dari suatu daerah selain Bumi, mereka tetap tidak dianggap sebagai makhluk luar angkasa yang pandai, mereka hanyalah binatang.

Dalam aneka macam catatan saksi mata, Atmospheric Beasts sanggup mengubah kepadatan mereka, menjadi lebih kecil, mempunyai massa lebih keras yang biasanya berwarna metalik, atau mereka sanggup menjadi lebih besar dan mirip awan, bahkan hingga ke titik di mana mereka tembus pandang. Dalam beberapa laporan, mereka mungkin berkilau.


Mereka yang percaya berpikir bahwa Atmospheric Beasts mungkin mirip dengan paus dan terkadang disebut air whales (paus udara) atau cloud beasts (makhluk awan).


Orang-orang ini berpikir bahwa habitat alami Atmospheric Beasts berada tinggi di udara dan makhluk-makhluk ini mungkin akan mati kalau menyentuh tanah.

Atmospheric Beasts ibarat awan dalam tingkah lakunya meskipun dianggap tidak mungkin untuk disebut awan nyata, mirip sanggup menyemprotkan pemikiran air horizontal kepada orang melalui "bibir" atau terlalu gemuk untuk bergerak gesit dan menciptakan saksi mata untuk percaya itu hanya sebuah kabut.

Jenis Atmospheric Beasts yang lebih padat mungkin mempunyai mulut, mata, sirip, dan ciri lain, tetapi bagian-bagian badan ini umumnya disusun dan dibuat dengan cara yang tampak benar-benar asing, lebih mirip badan invertebrata maritim daripada hewan yang biasa kita lihat sehari-hari.


Dikatakan bahwa ketika Atmospheric Beasts mati, mereka jauh ke Bumi sebagai massa yang mungkin ibarat jeli atau agar-agar berwarna hijau, ungu, abu-abu, atau warna-warni yang menguap menjadi tidak ada (menghilang) dalam hitungan menit, jam, atau paling lama, selama beberapa hari.

Peristiwa di atas seharusnya menjelaskan insiden anomali, pwdre ser atau star jelly, yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa waktu, sebelum mereka memutuskan bahwa pwdre ser itu tidak ada.

Pwdre ser ialah bahasa Welsh untuk "membusuk dari bintang-bintang", fenomena ini juga dikenal sebagai gelatinous meteorites atau star jelly, dan laporannya berasal dari seluruh dunia, tidak hanya dari Wales.


Gelatinous meteorites tidak selalu bekerjasama dengan teori atmospheric beast, mereka bersama-sama lebih gampang ditemukan di antara koleksi fenomena Forteana yang mencangkup laporan aneka macam hal aneh yang jatuh dari langit.

Atmospheric beasts atau sesuatu yang terdengar mirip mereka, ialah huruf minor dalam dongeng rayat banyak wilayah. Mereka pun sering diberi nama lokal.

Variasi bahasa Inggris sering menamainya "Boneless" (tak bertulang) atau "Shapeless" (tak berbentuk) dan ibarat bab kecil dari kabut hidup. Tidak mirip kabut biasa, huruf ini bisa dirasakan sebagai massa semi-padat.


Seorang polisi juga menggambarkan pertemuannya dengan makhluk itu ketika ia sedang bersepeda. Sesuatu itu terasa mirip selimut lembut dan berbau jamur. Setelah makhluk itu mengusapnya, makhluk itu pergi dengan cara melayang.

Itu ialah salah satu pengalaman paling mengerikan yang pernah ia alami, dan ia yakin bahwa sesuatu itu ialah makhluk hidup.

Di Shetland Islands, Atmospheric beasts dikenal sebagai "It" dan dikatakan sebagai semacam "cloud animals" (binatang awan).

Sama mirip kehidupan di maritim yang sering tersembunyi dari pandangan manusia, diperkirakan bahwa awan membentuk "lautan atmosfer yang sangat luas di atas kita", dan bahwa "It" hanyalah hewan orisinil dari awan tersebut.


Mereka yang melaporkan tersentuh secara fisik oleh atmospheric beasts, sering menyampaikan bahwa mereka merasa seakan-akan dijilati oleh pengecap lembut yang sangat besar.

Pada dekade-dekade berikutnya di kurun ke-20, teori atmospheric beasts menjadi hampir terlupakan. Penyelidik yang serius biasanya menjauh dari teori ini.

Tetapi, sesudah itu, minat terhadap atmospheric beasts mulai berkembang, terutama alasannya ialah teori itu kini tampak lebih masuk akal, sesudah inovasi hewan yang terkait degan cryptid gres baru ini, yaitu air rods.

Awan yang terlihat mirip ubur-ubur raksasa di Abilene Texas, 4 Juni 2013

Orang-orang mulai menyelidiki laporan berusia renta dari aneka macam macam hal yang tidak sanggup dijelaskan, kemudian daerah di mana atmospheric beasts sering mengintai, dan mereka juga menyelidiki ulang beberapa laporan UFO paling aneh, yang terkadang sangat mirip dengan saksi mata yang bersama-sama menggambarkan atmospheric beasts.


Karena penampakan atmospheric beasts jarang terjadi dan makhluk-makhluk ini tidak mempunyai banyak kepentingan dan tidak populer dalam dongeng rakyat, beberapa penulis yang terinspirasi oleh konsep dan fiksi yang melibatkan atmospheric beasts juga mejadi langka.

Atmospheric beasts dalam film

Dogora ialah film wacana atmospheric beasts yang harus mengkonsumsi karbon dan mengancam peradaban manusia.


Space Amoeba ialah film wacana atmospheric beasts orisinil Jupiter yang menumpang ke Bumi dan kemudian mengubah hewan normal di Bumi menjadi monster raksasa.


Film Amerika The Blob terkadang dikutip sebagai film atmospheric beasts, meskipun hubungan keduanya tidak terlalu kuat.


The Blob diduga bekerjasama (tidak terlalu kuat) menurut legenda pwdre ser atau star jelly, tetapi dalam film ini, atmospheric beasts tidak mati ketika bersentuhan dengan tanah, sebaliknya, mereka bepergian, tumbuh dan mengkonsumsi di tanah.

Acara televisi Star Trek: The Next Generation terkadang mempunyai hal-hal mirip atmospheric beasts yang berasal dari luar angkasa, bukan atmosfer planet tertentu, tetapi makhluk-makhluk ini tidak pernah tampil sangat menonjol.

(Sumber : cryptidz.wikia)

Sumber http://blogmisteritesla.blogspot.com

iklan

 

Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com