Showing posts sorted by relevance for query sejarah-dinosaurus. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query sejarah-dinosaurus. Sort by date Show all posts

Thursday, September 17, 2015

Sejarah Dinosaurus


Dinosaurus ialah kelompok hewan purbakala dari klade Dinosauria.

Dinosaurus pertama kali muncul selama periode Triassic, antara 243 dan 233,23 juta tahun yang kemudian (asal dan waktu niscaya dari evolusi dinosaurus ialah subjek penelitian aktif).

Dinosaurus menjadi vertebrata terestrial (binatang darat) yang secara umum dikuasai selama 135 juta tahun, sesudah insiden kepunahan Triassic-Jurassic, 201 juta tahun yang lalu. Dominasi mereka berlanjut hingga periode Jurassic dan Cretaceous.


Meskipun fosil dinosaurus telah dikenal selama ribuan tahun, sifat alami mereka tidak diakui.

Orang Cina menganggap fosil dinosaurus sebagai "tulang naga" dan mereka mendokumentasikannya mirip itu.

Sebagai contohnya, buku yang ditulis oleh Chang Qu selama Western Jin Dynasty (265–316), Hua Yang Guo Zhi melaporkan inovasi tulang naga di Wucheng, Provinsi Sichuan.

Penduduk desa di Cina Tengah telah usang menggali fosil "tulang naga" untuk digunakan dalam obat-obatan tradisional, praktik yang masih berlanjut hingga ketika ini.

Sementara di Eropa, fosil dinosaurus pada umumnya diyakini sebagai sisa-sisa dari peradaban raksasa atau dari makhluk Injil lainnya.

  • Penemuan tulang dinosaurus pertama

  • Uraian ilmiah wacana apa yang kini diakui sebagai tulang dinosaurus pertama kali muncul pada tamat masa ke-17 di Inggris.

    Bagian dari tulang yang kini dikenal sebagai tulang paha Megalosaurus, ditemukan di tambang watu kapur erat Chipping Norton, Oxfordshire, pada tahun 1676.

    Bagian itu dikirim ke Robert Plot (Profesor Kimia di University of Oxford) dan kurator pertama dari Ashmolean Museum, yang kemudian mempublikasikan deskripsinya dalam Natural History of Oxfordshir pada tahun 1677.

    Dia mengidentifikasi tulang itu secara benar sebagai pecahan bawah tulang paha hewan besar, dan mengakui bahwa itu terlalu besar untuk dimiliki oleh spesies yang telah diketahui. Oleh lantaran itu, ia menyimpulkan bahwwa itu ialah tulang paha insan raksasa mirip yang disebutkan dalam Alkitab.

    Pada tahun 1699, Edward Lhuyd, teman Sir Isaac Newton, bertanggung jawab atas pengerjaan ilmiah pertama yang diterbitkan wacana apa yang kini diakui sebagai dinosaurus, ketika ia mendeskripsikan dan menamai gigi sauropoda, "Rutellum implicatum", yang telah ditemukan di Caswell, erat Witney, Oxfordshire.

    Antara tahun 1815, dan tahun 1824, Rev William Buckland (profesor geologi di Oxford), mengumpulkan lebih banyak tulang fosil Megalosaurus dan menjadi orang pertama yang menggambarkan dinosaurus di jurnal ilmiah.


    Genus dinosaurus kedua yang diidentifikasi ialah Iguanodon yang ditemukan pada 1822 oleh Mary Ann Mantell (istri andal geologi Inggris Gideon Mantell).

    Gideon Mantell mengakui kesamaan antara fosilnya dengan tulang iguana modern, dan menerbitkan temuannya pada tahun 1825.

    Rekonstruksi Iguanodon

    Studi wacana "great fossil lizards" (fosil kadal besar) menjadi perhatian besar bagi para ilmuwan Eropa dan Amerika, dan kemudian pada tahun 1842, andal paleontologi Inggris, Richard Owen membuat istilah "dinosaurus".

    Dia mengenali bahwa menurut sisa-sisa yang telah ditemukan sejauh ini, Iguanodon, Megalosaurus dan Hylaeosaurus, terlihat membuatkan sejumlah ciri khas, dan menetapkan untuk menyajikannya sebagai kelompok taksonomi yang berbeda.


    Dengan pemberian Pangeran Albert (suami Ratu Victoria), Owen mendirikan Natural History Museum (Museum Sejarah Alam) London, untuk menampilkan koleksi fosil dinosaurus dan pemeran biologi & geologi lainnya.

    Pada tahun 1858, William Parker Foulke menemukan dinosaurus Amerika pertama yang diketahui, di marl pit di kota kecil Haddonfield, New Jersey (meskipun fosil ini telah ditemukan sebelumnya, sifat mereka belum dibedakan dengan benar).

    Dinosaurus itu diberi nama Hadrosaurus foulkii. Ini ialah inovasi yang sangat penting. Hadrosaurus ialah salah satu kerangka dinosaurus hampir lengkap pertama yang ditemukan (yang pertama ditemukan pada tahun 1834 di Maidstone, Inggris), dan secara terang merupakan makhluk bipedal (berkaki dua).


    Ini ialah inovasi revolusioner, hingga ketika itu, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa dinosaurus berjalan dengan empat kaki, mirip kadal lainnya.

    Penemuan ini memicu gelombang dinosaurus mania di Amerika Serikat.

    Setelah tahun 1897, pencarian fosil dinosaurus meluas ke setiap benua termasuk Antartika.

    Dinosaurus pertama Antartika yang ditemukan ialah ankylosauridae Antarctopelta oliveroi, ditemukan di James Ross Island pada 1986.

    Antarctopelta oliveroi ("Antarctic shield")

    "Hot spots" dinosaurus ketika ini termasuk Amerika Selatan pecahan selatan (terutama Argentina) dan Cina.

    Cina secara khusus telah menghasilkan banyak spesimen dinosaurus berbulu yang luar biasa lantaran geologi yang unik, serta ilkim kering kuno yang sangat aman untuk fosilisasi.

    Baik rekayasa genetika terbalik dan catatan fosil, keduanya memperlihatkan bahwa burung ialah dinosaurus berbulu modern, yang telah berevolusi dari theropoda awal selama tamat periode Jurassic.

    Studi terhadap fosil dinosaurus memperlihatkan bahwa spesies burung berevolusi dari dinosaurus theropoda selama periode Jurassic, dan akibatnya, ribuan jenis burung yang hidup kini telah diklasifikasikan sebagai sub-kelompok dinosaurus oleh para andal paleontologi.

    Dengan demikian, burung ialah satu-satunya keturunan dinosaurus yang bertahan hidup dari insiden kepunahan Cretaceous-Paleogene, 66 juta tahun yang kemudian dan keturunannya melanjutkan keberlangsungan hidup dinosaurus hingga sekarang.

    Dinosaurus sanggup dibagi menjadi dinosaurus avian (atau burung) dan dinosaurus non-avian (semua dinosaurus kecuali burung).

    Dinosaurus ialah kelompok hewan yang bervariasi dari sudut pandang taksonomi, morfologis dan ekologi.

    Menggunakan bukti fosil, andal paleontologi telah mengidentifikasi lebih dari 500 genera yang berbeda dan lebih dari 1.000 spesies berbeda dari dinosaurus non-avian.

    Selama paruh pertama masa ke-20, sebelum burung dikenali sebagai dinosaurus, sebagian besar komunitas ilmiah percaya dinosaurus bergerak lamban dan berdarah dingin.

    Penelitian yang dilakukan semenjak tahun 1970an, bagaimanapun, telah memperlihatkan bahwa semua dinosaurus ialah hewan aktif dengan metabolisme tinggi dan melaksanakan aneka macam pembiasaan untuk interaksi sosialnya. Beberapa ialah dinosaurus herbivora sedangkan yang lainnya ialah karnivora.

    Bukti juga memperlihatkan bahwa bertelur dan membangun sarang ialah sifat komplemen yang dimiliki oleh semua dinosaurus, burung dan non-avian sejenisnya.

    Meskipun dinosaurus secara leluhur ialah bipedal (berkaki dua), banyak kelompok yang telah punah termasuk spesies quadrupedal (berkaki empat), dan beberapa bisa bergerak bergantian di antara cara berdiri ini.

    Struktur rumit mirip tanduk atau puncak (jambul) umumnya dimiliki semua kelompok dinosaurus, dan beberapa kelompok yang telah punah mengembangkan modifikasi struktur tulang yang khas mirip armor tulang, tulang punggung tajam dan duri.

    Sementara burung, yang merupakan dinosaurus modern yang masih hidup, pada umumnya berukuran kecil, banyak dinosaurus prasejarah bertubuh besar.

    Dinosaurus sauropoda terbesar diperkirakan telah mencapai panjang 39,7 meter dengan tinggi 18 meter, dan merupakan hewan darat terbesar sepanjang masa.

    Namun, anggapan bahwa dinosaurus non-avian pada umumnya berukuran raksasa ialah suatu kesalahpahaman, banyak juga dinosaurus yang berukuran cukup kecil, contohnya Xixianykus, yang hanya mempunyai panjang 50 cm.

    Xixianykus

    Sejak fosil dinosaurus pertama diakui pada awal masa ke-19, kerangka fosil dinosaurus telah menjadi daya tarik utama di seluruh museum di dunia, dan dinosaurus telah menjadi pecahan yang tak terpisahkan dari kebudayaan dunia.

    Kerangka Allosaurus dan Stegosaurus di Denver
    Museum of Nature and Science

    Ukurannya yang besar dari beberapa dinosaurus, sehingga terlihat raksasa dan fantastis, telah mengakibatkan munculnya buku-buku dan film wacana dinosaurus, salah satu film yang paling terkenal ialah Jurassic Park.


    Tingginya antusiasme masyarakat telah menghasilkan pendanaan yang signifikan terhadap penelitian dinosaurus, dan penemuan-penemuan terbaru secara teratur diliput oleh media.

  • Etimologi dinosaurus

  • Takson "Dinosauria" secara resmi dinamai oleh andal paleontologi, Sir Richard Owen, pada tahun 1841, yang menggunakannya untuk merujuk pada "suku berbeda atau sub-order dari Reptil Saurian", yang kemudian diakui di Inggris dan di seluruh dunia.

    Sir Richard Owen dan Moa raksasa

    Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno, (deinos), yang berarti "mengerikan, berpengaruh atau sangat besar", dan (sauros), yang berarti "kadal atau reptil".

    Meskipun kata dinosaurus secara harfiah berarti "kadal yang mengerikan", bersama-sama dinosaurus bukanlah spesies kadal. Sebaliknya, dinosaurus tergolong dalam kelompok reptil yang terpisah.

    Bukti memperlihatkan bahwa dinosaurus yang telah punah sama sekali tidak mencerminkan karakteristik tradisional reptil, contohnya bergerak melata dan ektoterm.

    Dan meskipun nama taksonomi tersebut sering diartikan sebagai tumpuan pada gigi, cakar, dan ciri mengerikan lainnya dari dinosaurus, Owen bersama-sama hanya bermaksud untuk mengingatkan wacana ukuran dan keagungan dinosaurus.

  • Definisi dinosaurus

  • Di bawah kajian taksonomi filogenetika, dinosaurus biasanya didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari nenek moyang bersama paling terkini (most recent common ancestor atau MRCA) dari Triceratops dan Neornithes (burung modern), dan semua keturunannya.

    Telah dikemukakan juga bahwa Dinosauria berkaitan dengan MRCA dari Megalosaurus dan Iguanodon, lantaran ini ialah dua dari tiga genera yang dikutip oleh Richard Owen ketika ia mengenali Dinosauria dan sebagai dasar penamaan Dinosauria.

    Kedua definisi tersebut menghasilkan kumpulan hewan yang didefinisikan sebagai dinosaurus : "Dinosauria = Ornithischia + Saurischia".

    Meliputi :

    * Ankylosauria (herbivora berkaki empat berlapis baja)

    * Stegosauria (herbivora berkaki empat dengan tubuh ditutupi/dilapisi sisik)

    * Ceratopsia (herbivora berkaki empat dengan tanduk dan jumbai)

    * Ornithopods (herbivora berkaki dua atau berkaki empat termasuk "duck-bills")

    * Theropoda (sebagian besar karnivora berkaki dua dan burung)

    * Sauropodomorpha (sebagian besar herbivora besar berkaki empat dengan leher panjang dan berekor)


    Sebagian besar para andal paleontologi beropini bahwa sauropodomorph dan theropoda ialah dua genera yang berbeda, oleh alasannya ialah itu sauropodomorph tidak bisa digolongkan dalam kelompok saurischia atau dinosaurus.

    Defenisi yang "lebih aman" sanggup dinyatakan dengan : "Dinosauria = Ornithischia + Sauropodomorpha + Theropoda".

    Dinosaurus juga memakai sistem nama binominal nomenklatur, mirip yang dicetuskan oleh biologis Carolus Linnaeus. Setiap dinosaurus mempunyai dua nama, satu nama depan sebagai nama genus dan satu nama belakang sebagai nama spesies.

    Misalnya "Tyrannosaurus rex", "Brachiosaurus altithorax", "Triceratops horridus", atau "Stegosaurus armatus". Biasanya, di luar lingkungan ilmu pengetahuan, yang digunakan hanya nama genusnya saja.

    Namun, nama lengkapnya ternyata menarik perhatian banyak orang sehingga sering diikutsertakan, yang berarti juga menambah arti dinosaurus itu sendiri.

    Misalnya Triceratops berarti "wajah bertanduk tiga", namun jikalau nama spesiesnya digunakan (horridus), namanya menjadi mempunyai arti "wajah bertanduk tiga yang menakutkan".

    Terdapat konsesus umum di kalangan para andal paleontologi yang menyatakan bahwa burung ialah keturunan dari dinosaurus theropoda.

    Dalam taksonomi tradisional, burung dianggap sebagai kelas terpisah yang berevolusi dari dinosaurus (superorder) yang berbeda. Burung dianggap sebagai dinosaurus, dan oleh lantaran itu, dinosaurus, tidak punah.

    Burung diklasifikasikan sebagai milik subkelompok Maniraptora, yang merupakan coelurosaurs (klade theropoda), yang merupakan theropoda (ordo saurischia), yang merupakan saurischians (bagian dari kelompok dinosaurus), yang merupakan dinosaurus.


  • Gambaran umum dinosaurus

  • Menggunakan salah satu definisi di atas, dinosaurus sanggup secara umum digambarkan sebagai archosaurs dengan kaki belakang yang tegak di bawah tubuh mereka.

    Archosauria ialah reptilia bermoncong sempit, gigi tertanam di rongga, dan tengkoraknya berbentuk memanjang.

    Sebagian besar anggota Archosauria yang ada kini telah punah kecuali crocodillia (buaya dan aligator) serta burung.


    Binatang prasejarah lain sepeprti mosasaurus, ichthyosaurus, pterosaurus, plesiosaurus, dan pelycosaurs (terutama Dimetrodon), terkenal dikenal sebagai dinosaurus, tetapi secara ilmiah tidak diklasifikasikan sebagai dinosaurus, lantaran mereka tidak mempunyai karakteristik kaki belakang tegak dari dinosaurus sejati atau tidak mempunyai karakteristik dinosaurus.

    Mosasaurus, Ichthyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, dan Dimetrodon

    Pterosaurus yang jatuh terkait dengan dinosaurus, menjadi anggota klade Ornithodira (reptil).

    Kelompok hewan lainnya yang hidup pada masa itu jumlah dan ukurannya sangat terbatas, contohnya mamalia, besarnya jarang melebihi ukuran kucing, dan umumnya ialah hewan pengerat karnivora.

    Menurut studi tahun 2006, lebih dari 500 genera dinosaurus non-avian sejauh ini telah diidentifikasi dengan pasti, dan jumlah total dari genus yang tersimpan dalam catatan fosil telah diperkirakan sekitar tahun 1850, hampir 75% di antaranya ditemukan.

    Studi sebelumnya memperkirakan bahwa ada sekitar 3.400 genera dinosaurus, termasuk banyak yang tidak terawetkan dalam catatan fosil. Pada 17 September 2008, 1.047 spesies dinosaurus telah diberi nama.

    Pada tahun 2016, asumsi jumlah spesies dinosaurus yang ada di era Mesozoic diperkirakan menjadi 1.534 hingga 2.468. Beberapa ialah herbivora, yang lain karnivora, termasuk pemakan biji, pemakan ikan, insektivora dan omnivora.

    Pada tahun 2000, ilmuwan taksonomi berjulukan Michael Benton secara resmi mengumumkan bahwa dinosaurus termasuk dalam seri Amniota, kelas Sauropsida, subkelas Diapsida, infrakelas Archosauromorpha, divisi Archosauria, subdivisi Avemetatarsalia, infradivisi Ornithodira, dan superordo Dinosauria.

    Penemuan baru-baru ini mengakibatkan semakin sulit untuk memilih karakteristik khas dinosaurus. Hampir semua dinosaurus yang telah ditemukan mempunyai modifikasi kerangka tertentu yang berbeda dengan karakteristik nenek moyang archosaurus.

    Dinosaurus merupakan kelompok hewan (bukan jenis tunggal) purba yang termasuk dalam kelas reptilia, yaitu hewan bertungkai empat dengan tulang belakang, berkembangbiak dengan bertelur, serta mempunyai kulit kering yang dilindungi oleh sisik atau bulu.


    Kulit dinosaurus kering dan bersisik, dan sebagian dari mereka mempunyai bulu di tubuhnya, meskipun bulu tersebut lebih difungsikan untuk menghangatkan diri dibanding untuk terbang.

    Dinosaurus ialah hewan poikiloterm, hewan berdarah hirau taacuh mirip reptilia modern yang harus mendapat sinar matahari sebagai sumber energi mereka selain makanan.

    Namun, belakangan ini muncul pendapat bahwa dinosaurus ialah hewan homoioterm, hewan berdarah panas.

    Pendapat ini didasarkan pada fosil Thescelosaurus, jenis dinosaurus herbivora berukuran kecil yang ditemukan di Amerika Serikat. Fosil tersebut memperlihatkan cetakan jantung dengan empat ruang, sekat sempurna, dan satu aorta, sama mirip mamalia modern.

    Sebagian besar andal oke bahwa sebagian dinosaurus ialah poikiloterm (berdarah dingin), dan sebagian yang lain ialah homoioterm (berdarahm panas).

    Dinosaurus termasuk hewan vertebrata (bertulang belakang) yang diklasifikasikan dalam ordo Chordata.

    Sementara nenek moyang dinosaurus ialah bipedal (seperti semua burung modern), beberapa spesies prasejarah ialah quadrupedal, dan yang lain, mirip Anchisaurus dan Iguanodon, sanggup berjalan dengan gampang memakai dua atau empat kaki.

    Anchisaurus

    Dinosaurus menghuni setiap benua, dan fosil memperlihatkan bahwa mereka telah mencapai distribusi global setidaknya pada periode Jurassic awal.


    Burung modern menghuni habitat dari darat hingga ke laut, dan ada bukti bahwa dinosaurus non-avian mirip Microraptor sanggup terbang atau meluncur, dan yang lain, mirip spinosaurus mempunyai kebiasaan semi akuatik (hidup sebagian di darat dan sebagian di air).

    Microraptor

    Dinosaurus berdiri dengan kaki belakang mereka yang tegak serupa dengan kebanyakan mamalia modern, berbeda dengan kebanyakan reptil yang anggota tubuhnya berada di sisi tubuhnya.

    Postur tegak mereka memungkinkan dinosaurus awal untuk bernapas dengan gampang ketika bergerak, yang memungkinkan tingkat acara dan staminanya melampaui reptil.

    Tungkai tegak ini kemungkinan juga membantu mendukung evolusi dinosaurus yang berukuran besar dengan mengurangi kelenturan pada anggota badan.

    Beberapa achosaurus termasuk rauisuchia, juga bertungkai tegak, namun tegaknya tidak tepat (tegak semi atau tegak pilar), tulang panggul pecahan atas diputar sehingga kaki depan menggantung.

    Rauisuchia

  • Asal permintaan dan evolusi awal dinosaurus

  • Dinosaurus berubah menjadi spesies sendiri dan berbeda dari nenek moyang archosaur mereka selama periode Triassic tamat (sekitar 20 juta tahun yang lalu), sesudah insiden kepunahan Permian-Triassic yang memusnahkan kira-kira 95% dari seluruh kehidupan di Bumi.

    Penanggalan radiometrik dari deretan batuan yang mengandung fosil dari genus dinosaurus awal Eoraptor, 231,4 juta tahun yang lalu, menetapkan keberadaannya dalam catatan fosil ketika ini dan membuktikan bahwa itu ialah dinosaurus tertua di Bumi.

    Kemungkinan bentuk awal dari Herrerasaurus (besar) dan Eoraptor (kecil)

    Para paletontolog berpikir bahwa Eoraptor mungkin ialah nenek moyang umum dari semua dinosaurus, dan jikalau ini benar, sanggup disimpulkan bahwa dinosaurus awal ialah predator bipedal (berkaki dua) bertubuh kecil.


    Penemuan ornithodirans primitif mirip Marasuchus dan Lagerpeton dari Triassic tengah Argentina mendukung pandangan ini. Analisis fosil yang ditemukan memperlihatkan bahwa binatang-binatang ini memang predator bipedal berukuran kecil.

    Lagerpeton dan Marasuchus

    Untuk bisa diklasifikasikan sebagai dinosaurus, harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

    *) Memiliki jenis tulang panggul Saurischia atau Ornithschia.

    *) Hidup pada Masa Mesozoikum, hewan apapun yang hidup sebelum atau sesudah Masa Mesozoikum tidak dikategorikan sebagai dinosaurus, contohnya Dimetrodon.

    *) Memiliki kaki tegak pribadi di bawah tubuh mereka mirip Mamalia dan Aves modern.

    *) Tidak mempunyai sayap atau sirip berukuran besar yang difungsikan untuk terbang atau berenang.

    *) Bereproduksi secara ovipar (bertelur).

    Dinosaurus mungkin telah muncul semenjak 243 juta tahun yang lalu, sebagaimana dibuktikan oleh sisa-sisa genus Nyasasaurus dari periode tersebut, meskipun fosil yang dikethaui dari binatang-binatang ini terlalu terpisah-pisah / tidak lengkap untuk diketahui apakah mereka ialah dinosaurus atau kerabat yang sangat erat dengan dinosaurus.

    Nyasasaurus

    Baru-baru ini, telah ditentukan bahwa Staurikosaurus dari Formasi Santa Maria bertanggal 233,23 MA, membuatnya menjadi lebih bau tanah dalam usia geologi dari Eoraptor.

    Staurikosaurus

    Ketika dinosaurus muncul, mereka bukan hewan terestrial yang dominan. Habitat darat ditempati oleh aneka macam jenis archosauromorphs dan therapsids, mirip cynodonts dan rhynchosaurs.

    Cynodonts dan Rhynchosaur

    Pesaing utama mereka ialah pseudosuchia, mirip aetosaurs, ornithosuchids dan rauisuchians, yang lebih sukses daripada dinosaurus.

    Aetosaurs (atas-kanan), Ornithosuchids (atas-kiri) dan Rauisuchians (bawah)

    Sebagian besar binatang-binatang ini punah di periode Triassic, di salah satu dari dua insiden yang terjadi.

    Pertama, sekitar 215 juta tahun yang lalu, aneka macam archosauromorphs basal termasuk protorosaurs menjadi punah. Ini diikuti oleh insiden kepunahan Triassic-Jurassic (sekitar 200 juta tahun yang lalu), yang mengakhiri sebagian besar kelompok archosaurs awal, mirip aetosaurs, ornithosuchids, phytosaurs, dan rauisuchians.

    Rhynchosaurs dan dicynodonts selamat (setidaknya di beberapa tempat) sekitar tamat awal Norian dan awal Rhaetian, dan tanggal kepunahan keduanya tidak pasti.

    Peristiwa ini meningalkan fauna tanah mirip crocodylomorpha, dinosaurus, mammalia, pterosaurians, dan kura-kura.

    Beberapa garis pertama dari dinosaurus awal terbagi menjadi aneka macam jenis melalui faunal stage Carnian dan Norian Triassic, mungkin dengan menduduki ceruk kelompok yang menjadi punah.

  • Evolusi dan paleobiogeography

  • Evolusi dinosaurus sesudah Triassic mengikuti perubahan vegetasi dan lokasi benua.

    Pada tamat Triassic dan awal Jurassic, benua terhubung menjadi satu daratan tunggal, yaitu Pangaea, dan terdapat fauna dinosaurus di seluruh dunia yang sebagian besar terdiri dari karnivora coelopyhsis dan herbivora sauropodomorpha awal.


    Tanaman gymnosperm (terutama flora runjung atau konifer), ialah sumber kuliner potensial yang menyebar di tamat Triassic.

    Sauropodomorpha awal tidak mempunyai prosedur canggih untuk mengolah kuliner di mulut, sehingga harus memakai cara lain untuk memecah kuliner di sepanjang akses pencernaan.

    Homogenitas umum fauna dinosaurus berlanjut di Jurassic tengah dan Jurassic akhir, di mana sebagian besar daerah mempunyai predator yang terdiri dari ceratosauria, spinosauridae, dan carnosauria, serta herbivora ornithischian stegosauria dan sauropoda besar.


    Dinosaurus di Cina memperlihatkan beberapa perbedaan, dengan theropoda sinraptor dan sauropoda berleher panjang yang tidak biasa mirip Mamenchisaurus.

    Sinraptorid dan Mamenchisaurus

    Ankylosauria dan ornithopod juga menjadi lebih umum tetapi prosauropods menjadi punah. Konifer dan pteridophytes (pakis atau flora paku) menjadi tumbuhan yang paling umum.

    Peristiwa evolusi penting lainnya dari Jurassic ialah kemunculan burung sejati (true birds), yang diturunkan dari maniraptoran coelurosaurians.

    Pada awal Cretaceous dan pecahnya Pangaea, dinosaurus menjadi sangat dibedakan oleh daratan.

    Bagian paling awal ketika ini memperlihatkan penyebaran ankylosauria, iguanodontia, dan brachiosauriae melalui Eropa, Amerika Utara, dan Afrika Utara.

    Ankylosauria (kiri-atas), Iguanodontia (kiri-bawah), dan Brachiosauriae (kanan)

    Ini kemudian ditambahkan atau diganti di Afrika oleh spinosauridae besar dan theropoda carcharodontosaurus.

    Spinosauridae (atas) dan carcharodontosaurus (bawah)

    Sauropoda rebbachisaurus dan titanosauria juga ditemukan di Amerika Selatan.

    Rebbachisaurus

    Di Asia, maniraptorian coelurosaurians mirip dromaeosauridae, troodontidae, dan oviraptorosaurian menjadi theropoda umum, dengan ankylosauridae dan ceratopsia awal mirip Psittacosaurus menjadi herbivora yang penting.

    Ankylosauridae dan Psittacosaurus

    Sementara itu, Australia menjadi rumah bagi fauna ankylosauria basal, hypsilophodonts dan iguanodontia.

    Hypsilophodonts dan Iguanodontia

    Stegosaurian sepertinya telah punah di beberapa titik di tamat Cretaceous awal atau awal Cretaceous akhir.

    Stegosaurian

    Perubahan besar pada awal Cretaceous, yang akan diperkuat di tamat Cretaceous, ialah evolusi tumbuhan berbunga.

    Pada ketika bersamaan, beberapa kelompok dinosaurus herbivora berevolusi dengan cara yang lebih canggih untuk memproses kuliner melalui mulut.

    Ceratopsian mengembangkan metode mengiris dengan gigi yang ditumpuk satu sama lain dalam deretan, dan iguanodontia menyempurnakan metode menggiling dengan deretan gigi.

    Beberapa sauropoda juga mengembangkan deretan gigi, teladan paling baik ialah Nigersaurus.

    Tengkorak Nigersaurus di Canadian Museum of Nature

    Ada tiga fauna umum di tamat Cretaceous. Di benua utara Amerika Utara dan Asia, theropoda utama ialah tyrannosauridae dan aneka macam jenis theropoda maniraptora yang lebih kecil.


    Kumpulan dinosaurus herbivora didominasi oleh ornithischian yang terdiri dari hadrosauridae, ceratopsia, ankylosauridae, dan pachycephalosaurian.

    Hadrosauridae, Ceratopsia dan Pachycephalosaurian

    Di benua selatan yang membentuk Gondwana, yang kini terbelah, abelisauridae ialah theropoda umum, dengan sauropoda titanosaurian sebagai herbivora umum.

    Abelisauridae

    Akhirnya, di Eropa, dromaeosauridae, rhabdodontidae iguanodontia, nodosauridae ankylosauria, dan titanosaurian sauropoda menjadi umum.

    Tanaman berbunga sangat tersebar, dengan rumput pertama muncul pada tamat Cretaceous.

    Hadrosauridae dan ceratopsia menjadi sangat bermacam-macam di Amerika Utara dan Asia. Theropoda juga menyebar sebagai herbivora atau omnivora, dengan therizinosauria dan ornithomimosauria menjadi umum.

    Ornithomimosauria

    Peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogene, yang terjadi sekitar 66 juta tahun yang kemudian pada tamat periode Cretaceous, mengakibatkan kepunahan semua kelompok dinosaurus kecuali burung neornithine.

    Beberapa kelompok diapsid, mirip sebecosuchia, kura-kura, kadal, ular, sphenodontia (reptil), dan choristodera (reptil), juga selamat dari insiden tersebut.


    Garis keturunan burung neornithine yang masih hidup, termasuk nenek moyang ratites modern (ordo burung yang tak sanggup terbang), angsa dan ayam, dan aneka macam burung air, menjadi beranekaragam dengan cepat pada awal periode Paleogene.

    Sering dikutip bahwa mamalia berkompetisi dengan neornithine untuk mendominasi sebagian besar ceruk daratan tetapi banyak dari kelompok-kelompok ini hidup berdampingan dengan fauna mamalia untuk sebagian besar periode Cenozoic.

    Terror birds dan bathornithidae menduduki karnivora bersama mamalia pemangsa, dan ratites masih cukup sukses sebagai herbivora berukuran sedang.

    Terror birds

    Bathornithidae

    Eogruidae yang berlangsung dari Eocene ke Pliocene menjadi punah baru-baru ini sesudah lebih dari 20 juta tahun yang kemudian hidup berdampingan dengan banyak kelompok mamalia.

    Eogruidae

  • Klasifikasi dinosaurus

  • Dinosaurus termasuk kelompok yang dikenal sebagai archosaurs, yang juga termasuk burung dan buaya modern. Di dalam kelompok ini, dinosaurus dibedakan paling terang oleh gaya jalan mereka.


    Meskipun masih termasuk kelompok reptilia, dinosaurus mempunyai ciri-ciri yang berbeda dibanding reptilia pada masa kini, yaitu kaki dinosaurus yang terletak pribadi di bawah tubuh mereka mirip insan dan mamalia serta aves (burung).


    Keadaan ini berlawanan dengan reptilia yang kakinya mencuat keluar dari sisi tubuh mereka, siku menghadap ke samping, dan berjalan dengan pola melengkung.


    Dinosaurus sanggup berlari dengan pola lurus dengan kaki tegak di bawah tubuh, menjadikan mereka sanggup bergerak lebih cepat dan lincah dibanding reptilia maupun amfibia manapun. Faktor inilah yang menjadikan mereka dengan cepat mendominasi dunia.

    Tidak mirip yang digambarkan dalam banyak buku dan film, dinosaurus tidak selalu berupa hewan pemakan daging yang berbahaya.

    Kelompok hewan ini juga tidak semuanya berukuran raksasa. Sebenarnya, rata-rata dinosaurus ialah hewan pemakan flora yang tenang, dengan ukuran kira-kira sebesar gajah modern.

    Kebanyakan dinosaurus berjalan dengan dua kaki (seperti burung modern), namun beberapa spesies mirip Ammosaurus dan Iguanodon bisa berjalan dengan gampang memakai dua atau empat kaki.

    Secara kolektif, dinosaurus sebagai klade (suatu kelompok taksonomi yang mempunyai satu leluhur bersama dan semua keturunannya juga berasal dari moyang tersebut) dibagi menjadi dua cabang utama : Saurischia dan Ornithischia.

    Saurischia mencangkup taksa yang MRCA dengan burung daripada dengan Ornithischia. Ornithischia termasuk semua taksa yang MRCA dengan Triceratops daripada dengan Saurischia.

    Secara anatomi, kedua kelompok ini sanggup dibedakan secara terang oleh struktur pelvis mereka.

    Saurischians awal - "lizard-hipped", dari bahasa Yunani sauros, yang berarti "kadal", dan ischion, yang berarti "hip joint" (sendi panggul) - mempertahaknan struktur panggul leluhur mereka, dengan tulang pubis diarahkan secara kranial, atau maju.


    Saurischians termasuk theropoda (secara ekslusif ialah bipedal) dan sauropodomorphs (herbivora berleher panjang yang termasuk kelompok-kelompok berkaki empat yang maju.)

    Ornithischians - "bird-hipped", dari bahasa Yunani, ornitheios, yang berarti "burung", dan ischion, yang berarti "hip joint" (sendi panggul) - mempunyai sendi panggul yang secara dangkal ibarat panggul burung, dengan tulang pubis berorientasi secara kaudal (menunjuk - ke belakang).


    Tidak mirip burung, pubis Ornithischians juga biasanya mempunyai proses menunjuk - ke depan. Ornithischia mencangkup aneka macam spesies terutama herbivora.

    (NB : istilah "lizard hip" dan "bird hip" ialah istilah yang tidak cocok - dari burung yang berevolusi dari dinosaurus dengan "lizard hip" atau panggul kadal)


  • Biologi dinosaurus

  • Pengetahuan wacana dinosaurus berasal dari aneka macam fosil dan catatan non-fosil, termasuk fosil tulang, feses (coprolite), jejak kaki, gastrolith, bulu, jejak kulit, organ dalam dan jaringan lunak.


    Coprolite dinosaurus

    Jejak dinosaurus yang ditemukan di dasar Paluxy River tahun 1952

    gastrolith

    Fosil bulu dari Archaeopteryx

    Fosil kulit dinosaurus

    Banyak bidang studi yang berkontribusi terhadap pemahaman kita wacana dinosaurus, termasuk fisika (biomekanika), kimia, biologi, dan ilmu bumi (di mana paleontologi ialah sub-disiplin atau cabang yang berkaitan). Dua topik yang menarik dan dipelajari secara khusus ialah ukuran dan sikap dinosaurus.

  • Masa hidup dinosaurus

  • Semua dinosaurus hidup pada Zaman Mesozoikum (disebut juga Zaman Reptil) yang berlangsung sesudah Zaman Paleozoikum ("kehidupan purba") dan sebelum Zaman Kenozoikum / Neozoikum ("kehidupan baru") pada Eon Fanerozoikum ("Kehidupan kasat mata").


    Zaman Mesozoikum berlangsung antara 250-65 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi tiga periode :

    1. Periode Triasik / Triassic (250-206 juta tahun yang lalu)

    2. Periode Jurasik / Jurassic (205-145 juta tahun yang lalu)

    3. Periode Kretaseus / Cretaceous (144-65 juta tahun yang lalu)

    Anggapan bahwa semua jenis dinosaurus hidup bersamaan ialah salah. Faktanya, tidak semua dinosaurus hidup pada zaman yang sama.

    Sebagai contoh, Stegosaurus dan Tyrannosaurus tidak pernah bertemu lantaran Stegosaurus hidup pada Periode Jurassic, sedangkan Tyrannosaurus hidup pada Periode Cretaceous.

    Dengan demikian, garis waktu Tyrannosaurus lebih erat dengan insan daripada dengan stegosaurus.


    Dinosaurus pertama muncul pada Akhir Periode Triassic pada Carnian, sekitar 237 juta tahun yang lalu, kemudian berkembang secara konstan, kemudian meledak ketika Periode Jurassic Awal. Kebanyakan dinosaurus hidup pada Periode Jurassic dan Cretaceous.

  • Makanan dinosaurus

  • Sebagian besar dinosaurus (sekitar 65%) ialah herbivora. Sekitar 30% ialah karnivora dan 5% sisanya ialah omnivora. Dinosaurus herbivora mempunyai pembiasaan yang beranekaragam untuk memakan tumbuhan yang juga beranekaragam.

    Beberapa dinosaurus herbivora mirip Kentrosaurus hanya memakan tumbuhan yang lunak.

    Kentrosaurus

    Ankylosaurus dan Sauropelta mempunyai lisan yang lebih lebar, jadi mereka sanggup memakan tumbuhan yang lebih bervariasi.

    Sauropoda raksasa mirip Diplodocus sanggup mencapai flora yang tumbuh jauh lebih tinggi dari tubuhnya, sementara Brachiosaurus sanggup meraih puncak pohon yang sangat tinggi.


    Triceratops mempunyai paruh berpengaruh yang bisa memotong pecahan flora yang keras, namun dinosaurus dengan kuliner paling bervariasi dari jenis herbivora ialah dari Hadrosauria mirip Edmontosaurus dan Corythosaurus.


    Edmontosaurus dan Corythosaurus mempunyai sistem penggilingan yang efisien yang melibatkan paruh lebar untuk mencabut tumbuhan serta ratusan gigi geraham berbentuk intan yang berderet rapat di rahang mereka. Beberapa mempunyai total 2.000 gigi, jumlah terbanyak dari semua reptilia herbivora.

    Edmontosaurus

    Ornithopoda, thyreophora, dan marginocephalia sanggup mengunyah kuliner sebelum ditelan, namun tidak dengan Sauropodomorpha lantaran gigi mereka hanya di berada pecahan depan lisan untuk mencabut tanaman.

    Sauropodomorpha membantu proses pencernaan dengan menelan bebatuan kerikil yang disebut gastrolith, untuk membantu menggiling kuliner di lambung. Apabila gastrolith tersebut sudah tumpul dan tidak sanggup menggiling secara maksimal, mereka akan memuntahkannya dan menelan kerikil yang baru.

    Beberapa fosil Sauropodomorpha mengandung lebih dari 200 gastrolit di perut mereka. Beberapa ilmuwan tidak oke dengan pendapat ini dan beranggapan bahwa batu-batu itu tertelan secara tidak sengaja.

    Dinosaurus karnivora telah berkembang semenjak awal kemunculannya, dilengkapi dengan rahang berengsel dan gigi-gigi tajam bergerigi. Kelompok paling umum disebut Carnosauria.


    Salah satu jenis karnivora yang paling berbahaya ialah Tyrannosauria dengan otot rahang yang lebih berpengaruh dibanding predator darat mana pun yang pernah hidup.

    Tyrannosauria

    Gigi-gigi Tyrannosauria lebih pendek dari gigi Carnosauria dan geriginya lebih sedikit, tapi lebih tebal dengan akar gigi yang lebih kokoh.

    Kebanyakan dinosaurus karnivora memburu pribadi mangsa mereka, baik sendirian maupun berkelompok, juga dengan mencari-cari bangkai, atau merebut mangsa dari predator yang lebih kecil.

    Beberapa kelompok dinosaurus mirip Spinosauria juga diketahui telah terspesialisasi untuk menangkap ikan dan hewan akuatik.


    Dinosaurus karnivora menelan bulat-bulat potongan daging dan mempunyai sistem pencernaan yang lebih pendek dari dinosaurus herbivora.

    Dinosaurus omnivora umumnya hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak mempunyai gigi sama sekali, sebagian besar mencakup kelompok Ornithomimoidae dan Oviraptor yang bertubuh sedang dan kecil dengan mobilitas yang tinggi.

    Mereka biasanya mengkonsumsi kadal, telur, katak, mamalia kecil, pakis, paku-pakuan, tumbuhan berbunga, atau akar tumbuhan, dan mungkin ikan dan juga bangkai.

  • Ukuran dinosaurus

  • Bukti ketika ini memperlihatkan bahwa ukuran rata-rata dinosaurus bervariasi melalui periode Triassic, awal Jurassic, tamat Jurassic, dan periode Cretaceous.

    Sauropoda ialah dinosaurus terbesar dan terberat yang pernah ada. Untuk sebagian besar era dinosaurus, sauropoda terkecil berukuran lebih besar dari apa pun di habitat mereka, dan yang terbesar biasanya lebih besar daripada apa pun yang pernah berjalan di muka Bumi.


    Mamalia prasejarah raksasa mirip Paraceratherium (mamalia darat terbesar yang pernah ada) menjadi terlihat mirip kerdil jikalau dibandingkan dengan ukuran sauropoda raksasa.


    Hanya paus modern yang mendekati atau melampaui ukuran mereka.


    Ada beberapa laba yang diusulkan bagi sauropoda berukuran besar, termasuk proteksi dari predasi, pengurangan penggunaan energi, dan umur panjang, tetapi mungkin yang paling penting ialah untuk diet/makanan.

    Binatang besar lebih efisien dalam pencernaan daripada hewan kecil, lantaran kuliner menghabiskan banyak waktu dalam sistem pencernaan mereka.

  • Dinosaurus terbesar dan terkecil

  • Para ilmuwan tidak akan pernah yakin mengenai dinosaurus terbesar dan terkecil yang pernah ada. Ini lantaran dinosaurus yang menjadi fosil hanya sebagian kecil saja, sebagian besar lainnya masih terkubur di dalam Bumi.

    Beberapa spesimen yang telah ditemukan ialah kerangka tidak lengkap lengkap, sementara jejak kulit dan jaringan lunak lainnya termasuk langka.

    Salah satu teladan terbaik dari jaringan lunak dalam fosil dinosaurus ditemukan di Pietraroia, Itali. Penemuan itu dilaporkan pada tahun 1998 dan digambarkan sebagai spesimen dari coelurosaur kecil yang sangat muda, Scipionyx samniticus.

    Fosil itu termasuk pecahan dari usus, usus besar, hati, otot, dan tenggorokan dari dinosaurus yang belum dewasa.


    "Membangun kembali kerangka lengkap dengan membandingkan ukuran dan morfologi tulang dengan spesies yang lebih dikenal serupa ialah seni yang tidak tepat, dan merekonstruksi otot dan organ lain dari hewan hidup adalah, sebagus-bagusnya, ialah proses dari terbakan terpelajar."

    Dinosaurus tertinggi dan terberat yang diketahui dari kerangka manis ialah Giraffatitan brancai (sebelumnya diklasifikasikan sebagai spesies Brachiosaurus) yang ditemukan di Tanzania antara tahun 1907 dan 1912.


    Tulang dari beberapa individu berukuran serupa dimasukkan ke dalam kerangka, dipasang dan ditampilkan di Museum für Naturkunde Berlin. Kerangka ini mempunyai tinggi 12 meter dan panjang 12,8 - 22,5 meter, dan akan menjadi milik hewan yang mempunyai berat antara 30.000 dan 60.000 kg.

    Kerangka Giraffatitan brancai di Museum für Naturkunde Berlin

    Kerangka dinosaurus lengkap terpanjang ialah Diplodocus yang ditemukan di Wyoming, Amerika Serikat dan ditampilkan di Pittsburgh's Carnegie Natural History Museum pada tahun 1907.


    Dinosaurus terpanjang yang diketahui dari materi fosil yang baik ialah Patagotitan. Kerangka yang mempunyai panjang 37 meter ini dipajang di American Museum of Natural History.

    Kerangka Patagotitan yang dipasang di festival Egidio Feruglio Museum

    Carmen Funes Museum mempunyai rekonstruksi kerangka Argentinosaurus yang mempunyai panjang 39,7 meter dan mungkin mempunyai berat antara 80.000 hingga 100.000 kg.


    Estimasi ukuran dinosaurus ini mencapai panjang 35 hingga 40 meter dan berat sekitar 80-100 ton.

    Sebagian besar dinosaurus yang mempunyai panjang di atas 30 meter hanya dikenali dari sisa-sisa parsial, bahkan kadang dari hanya satu atau dua tulang saja, sehingga upaya merekonstruksi makhluk sebesar ini membutuhkan perjuangan menduga-duga. Para andal paleontologi biasanya mengambil asumsi menurut kerabat erat mereka sebagai penentu ukurannya.

    Ada dinosaurus yang lebih besar, tetapi pengetahuan wacana mereka didasarkan sepenuhnya pada sejumlah kecil fosil yang terpisah-pisah/tidak lengkap.

    Dinosaurus terbesar dan terpanjang mungkin ialah Amphicoelias fragillimus, yang diketahui hanya dari kerangka tidak lengkap yang terdiri dari pubis (tulang panggul) dan tulang paha (tulang kaki pecahan atas) yang dideskripsikan pada tahun 1878.

    Kemungkinan menurut ilustrasi tulang dinosaurus ini, Amphicoelias fragillimus mungkin mempunyai panjang 58 meter dengan berat 122.400 kg.

    Perbandingan antara manusia, gajah, Amphicoelias fragillimus dan paus biru

    Namun, lantaran tidak bukti lebih lanjut dari sauropoda berukuran sebesar ini yang telah ditemukan, dan penemu Edward Cope, mungkin telah melaksanakan kesalahan tipografi sebelumnya, sepertinya ukuran dinosaurus ini terlalu berlebihan.

    Pada tahun 2018, Argentinosaurus dan Patagotitan dianggap oleh andal paleontologi sebagai dinosaurus terbesar yang diketahui dari sisa-sisa yang masuk akal.



    Dinosaurus karnivora terbesar ialah Spinosaurus, mencapai panjang 12,6 hingga 18 meter dan berat 7-20,9 ton.


    Theropoda karnivora besar lainnya termasuk :

    Giganotosaurus

    Carcharodontosaurus

    Tyrannosaurus

    Mapusaurus

    Therizinosaurus dan Deinocheirus ialah termasuk yang tertinggi di antara theropoda.

    Therizinosaurus

    Deinocheirus

    Dinosaurus Ornithischian terbesar mungkin ialah hadrosauridae Shantungosaurus, yang berukuran 16 meter dan berat sekitar 13 ton.


    Dinosaurus terkecil yang diketahui ialah bee hummingbird, yang mempunyai panjang hanya 5 cm dan massa sekitar 1,8 gram.


    Sementara itu, pemegang rekor dinosaurus terkecil masih diperdebatkan. Compsognathus pernah diduga sebagai dinosaurus terkecil, dengan panjang 60 cm dan berat 4 kg.

    Kemudian diketahui bahwa fosil tersebut merupakan dinosaurus yang masih muda. Compsognathus pandai balig cukup akal mencapai panjang sekitar satu meter.


    Ornithschia terkecil ialah Fruitadens yang hidup pada Zaman Jurassic dengan panjang kurang dari 80 cm

    Fruitadens

    Dinosaurus non-avian terkecil yang diketahui berukuran sama mirip merpati dan merupakan theropoda yang paling erat hubungannya dengan burung.

    Sebagai contoh, Anchiornis huxleyi ialah dinosaurus non-avian terkecil dengan berat diperkirakan hanya 110 gram dan total panjangnya 34 cm.

    Anchiornis huxleyi

    Dinosaurus non-avian herbivora terkecil termasuk Microceratus dan Wannanosaurus, masing-masing mempunyai panjang sekitar 60 cm.

    Microceratus dan Wannanosaurus

  • Tingkah laris dinosaurus

  • Banyak burung modern sangat sosial, dan sering ditemukan hidup dalam kawanan atau berkelompok. Ada janji umum bahwa beberapa sikap yang umum pada burung, serta buaya (kerabat terdekat burung), juga umum di antara kelompok dinosaurus yang telah punah.

    Penafrisran sikap ini umumnya didasarkan pada pose kerangka dan habitat mereka, simulasi komputer dari biomekanik mereka, dan perbandingan dengan hewan modern dalam ceruk ekologi yang sama.

    Perilaku dinosaurus merupakan salah satu topik yang paling sering dibahas sekaligus menjadi perdebatan hangat para andal paleontologi dan para andal biologi modern selama puluhan dekade.

    Fosil memberi tahu kita mengenai struktur tubuh dinosaurus, dan juga mengindikasikan daerah hidup mereka, tetapi lantaran jaringan tubuh lunak mirip organ-organ dalam jarang terawetkan, tingkah laris dinosaurus masih menjadi misteri meskipun bertahap terpecahkan.

    Pada dasarnya, hampir semua anggapan kita mengenai tingkah laris dinosaurus umumnya keliru.

    Awalnya, dinosaurus dianggap sebagai hewan lamban yang terbelakang dan tidak mengurus bayi-bayinya. Kini diketahui bahwa banyak dinosaurus bipedal sanggup berlari cepat dengan kelincahan yang baik, terutama untuk memburu mangsa kecil atau meloloskan diri dari karnivora.

    Diketahui juga bahwa kelompok Maniraptoran yang disebut Dromaeosauridae mempunyai otak yang terhitung besar dibanding reptilia mana pun.

    Mata dinosaurus Theropoda tamat memperlihatkan penglihatan steroskopis yang berkhasiat untuk mengukur jarak mangsa. Dari rongga mata mereka, sanggup diperkirakan apakah dinosaurus tersebut aktif pada siang hari (diurnal) atau pada malam hari (nokturnal).

    Bukti pertama dari "menggiring" atau "berkelompok" sebagai sikap yang umum dan tersebar luas untuk banyak kelompok dinosaurus selain burung ialah inovasi 31 Iguanodon bernissartensis pada tahun 1878, yang dianggap telah mati bersama di Bernissart, Belgium, sesudah mereka terjatuh ke dalam lubang dan karam dalam banjir. Tempat maut massal lainnya kemudian ditemukan setelahnya.

    Bersamanya dengan ditemukannya beberapa jejak kaki, memperlihatkan bahwa sikap suka hidup berkelompok ialah umum di banyak spesies dinosaurus awal.

    Jejak yang berjumlah ratusan bahkan ribuan herbivora memperlihatkan bahwa duck-bills (hadrosaurids) mungkin telah berpindah dalam kawanan besar, mirip bison Amerika atau springbok Afrika.

    Berkelompok dalam kawanan mungkin telah berevolusi untuk pertahanan, migrasi, atau untuk menyediakan proteksi bagi dinosaurus muda.


    Ada bukti bahwa banyak jenis dinosaurus yang tumbuh lambat, termasuk aneka macam theropoda, sauropoda, ankylosauria, ornithopod, dan ceratopsia, membentuk kumpulan individu yang belum dewasa.

    Salah satu contohnya berasal dari sebuah situs di Inner Mongolia yang menghasilkan sisa-sisa dari lebih dari 20 Sinornithomimus berusia satu hingga tujuh tahun. Kumpulan ini ditafsirkan sebagai kelompok sosial yang terjebak dalam lumpur.


    Penafsiran dinosaurus yang suka hidup berkelompok juga diperluas untuk menggambarkan theropoda karnivora sebagai kelompok pemburu yang bekerja sama untuk menjatuhkan mangsa besar.


    Namun, gaya hidup ini tidak lazim di antara burung modern, buaya, dan reptil lainnya.

    Jambul dan jumbai pada beberapa dinosaurus mirip marginocephalia, theropoda dan lambeosaurinae, mungkin terlalu ringkih untuk digunakan sebagai pertahanan aktif, sehingga kemungkinan digunakan untuk tampilan seksual atau agresif, meskipun sedikit yang diketahui wacana perkawinan dinosaurus dan teritorialisme.

    Lambeosaurinae

    Luka kepala bekas gigitan memperlihatkan bahwa theropoda, setidaknya, terlibat dalam konfrontasi aktif yang agresif.

    Dari sudut pandang perilaku, salah satu fosil dinosaurus paling berharga ditemukan di Gurun Gobi pada tahun 1971.


    Fosil tersebut memperlihatkan Velociraptor yang menyerang Protoceratops, menyediakan bukti bahwa dinosaurus memang menyerang satu sama lain.


    Bukti komplemen untuk menyerang mangsa hidup ditemukan pada ekor Edmontosaurus, yang ekornya rusak sedemikian rupa sehingga memperlihatkan ia telah digigit oleh tyrannosaurus tetapi berhasil selamat.


    Kanibalisme di antara spesies dinosaurus dikonfirmasi oleh tanda pada gigi yang ditemukan di Madagascar pada tahun 2003, melibatkan theropoda Majungasaurus.


    Perbandingan scleral rings (cincin tulang yang ditemukan di mata beberapa kelompok vertebrata kecuali mamalia dan buaya) pada dinosaurus dan burung modern serta pada reptil telah digunakan untuk menyimpulkan pola acara harian dinosaurus.

    Meskipun telah disarankan bahwa sebagian besar dinosaurus aktif pada siang hari, perbandingan ini telah memperlihatkan bahwa dinosaurus predator kecil mirip dromaeosaurids, Juravenator, dan Megapnosaurus kemungkinan nokturnal.

    Herbivora berukuran besar dan sedang, dan dinosaurus omnivora mirip ceratopsia, sauropodomorpha, hadrosauridae, ornithomimosaurus, mungkin cathemeral (aktif siang dan malam), aktif selama interval pendek sepanjang hari, meskipun ornithischian kecil, Agilisaurus, disimpulkan sebagai diurnal (aktif di siang hari).

    Berdasarkan bukti fosil ketika ini, dinosaurus mirip Oryctodromeus, sepertinya mempunyai sikap sebagian fossorial (penggali lubang).


    Banyak burung modern bersifat arboreal (pemanjat pohon), dan ini juga berlaku untuk banyak burung Mesozoic, terutama burung enantiornithines.

    Pemahaman yang baik wacana bagaimana dinosaurus bergerak di tanah ialah kunci untuk model sikap dinosaurus. Ilmu biomekanik yang dipelopori oleh Robert McNeill Alexander telah menyediakan wawasan yang signifikan untuk bidang ini.

    Sebagai contohnya, studi wacana kekuatan yang diberikan dan gravitasi pada struktur kerangka dinosaurus telah menyidik seberapa cepat dinosaurus sanggup berlari, apakah diplodocid sanggup membuat dentuman sonik melalui gertakan ekor mirip cambuk, dan apakah sauropoda sanggup dapat mengambang.

  • Pertahanan dinosaurus

  • Dinosaurus herbivora sangat terang membutuhkan pertahanan diri untuk menghadapi karnivora yang bervariasi sesuai kelompok mereka.

    Kelompok Sauropodomorpha mengandalkan ukuran tubuh raksasanya untuk menghalau pemangsa. Umumnya, Sauropodomorpha berukuran lima hingga sepuluh kali lebih besar dibanding pemakan daging yang sezaman.

    Selain itu, mereka juga mengembangkan ekor cambuk, kaki yang kuat, cakar, bahkan pada beberapa kasus mereka mempunyai perisai tubuh ekstra mirip Ampelosaurus dan Agustinia, serta thagomizer mirip Spinophorosaurus dan ekor gada mirip Shunosaurus.

    Ampelosaurus

    Agustinia

    Spinophorosaurus

    Shunosaurus

    Penggunaan cambuk ekor masih diperdebatkan. Sebagian andal menyetujui ekor panjang milik Sauropoda mirip Diplodocus dan Apatosaurus sanggup membelit tubuh pemangsa dan membantingnya atau mencambuk predator dengan ekornya, namun tindakan itu sanggup melukai ekor mereka.


    Sebagian andal lain oke bunyi menggelegar yang dihasilkan ketika ekor raksasa Sauropoda dikibaskan ke udara sudah cukup untuk menakuti predator.


    Dinosaurus-dinosaurus raksasa ini juga sanggup berdiri dengan dua kaki untuk membuatnya terlihat lebih besar dan menakutkan.


    Dinosaurus dengan pertahanan paling mengesankan ialah Thyreophora, kelompok dinosaurus berlapis baja yang hidup dari Periode Jurassic awal hingga tamat Cretaceous.


    Pada Zaman Jurassic, Stegosauria mendominasi dengan lempengan di leher, punggung, dan ekor, serta duri-duri ekor yang dikenal sebagai thagomizer, yang sanggup membuat luka fatal bagi predator.


    Contoh terbaik mengenai penggunaan thagomizer terdapat pada fosil Allosaurus yang vertebranya mengalami luka hebat akhir bacokan thagomizer milik Stegosaurus.

    Ankylosauria mempunyai pertahanan yang lebih menyeluruh, bahkan beberapa jenis mirip Minmi dari Australia juga mempunyai pelindung di perut.

    Minmi

    Ankylosauria mirip Ankylosaurus dan Euoplocephalus hidup bersama predator-predator berbahaya mirip Tyrannosaurus dan Albertosaurus, sehingga mereka membutuhkan pertahanan yang juga kuat.

    Ankylosauria mengembangkan perisai dari tonjolan tulang yang melingkupi leher, punggung, dan ekor, bahkan kelopak mata bertulang.


    Pada beberapa spesies Nodosauria mirip Sauropelta dan Edmontonia, pelindung pundak mereka berubah menjadi duri raksasa yang bisa memperlihatkan bacokan mematikan di kaki Theropoda.

    Edmontonia

    Gada Ankylosauria yang terbuat dari beberapa tulang padat yang menyatu bisa mempunyai berat 30 kg. Satu ayunan gada tersebut cukup untuk meretakkan tulang kaki, rusuk, atau bahkan tengkorak Theropoda.


    Dinosaurus mengesankan lainnya ialah Marginocephalia, terutama Ceratopsia. Mereka mengembangkan jumbai mirip kerah raksasa, tersusun dari tulang yang melindungi leher dari gigitan predator. Tanduk-tanduk Ceratopsia juga bisa menimbulkan kerusakan hebat.

    Ceratopsia

    Sebagian andal tidak oke dengan pendapat ini. Mereka beranggapan sebagian Ceratopsia mempunyai kerah leher yang terlalu tipis untuk dijadikan pertahanan, dan tanduk mereka berongga dan gampang patah.

    Namun, beberapa Ceratopsia mirip Triceratops memperlihatkan kerusakan tanduk dan jumbai yang kemungkinan besar disebabkan oleh pertarungan melawan predator.

    Pada umumnya, sekalipun tidak digunakan pribadi dalam pertarungan, Ceratopsia bukan pilihan pertama bagi predator lantaran jumbai dan tanduk mereka sudah bisa mengintimidasi pemangsa.


    Marginocephalia lain mirip Pachycephalosauria dan Ornithopoda menerapkan seni administrasi pertahanan sederhana, yaitu mereka berlari secepat mungkin.

    Mereka mengembangkan otot kaki yang berpengaruh sehingga sanggup berlari hingga kecepatan 45 km/jam untuk waktu yang lama. Mereka juga hidup dalam kelompok beranggotakan ratusan hingga ribuan hewan untuk memperkecil kemungkinan dimangsa. Beberapa Ornithopoda juga memakai bunyi keras untuk menakut-nakuti pemangsa.

  • Pengembangbiakan dinosaurus

  • Diformisme seksual pada dinosaurus paling terlihat pada kelompok Ornithopoda dan Marginocephalia.

    Pada Ornithopoda berjengger mirip Parasaurolophus, Corythosaurus, dan Lambeosaurus, jengger besar menunjukan dinosaurus tersebut merupakan jantan dan sebaliknya.

    Parasaurolophus, Corythosaurus, dan Lambeosaurus

    Hal ini disepakati oleh tiap ilmuwan alasannya ialah binatang-binatang modern juga mempunyai ciri yang sama, contohnya merak jantan mempunyai ekor yang panjang, tanduk rusa jantan lebih besar dari yang betina, dan sebaliknya.

    Marginocephalia mirip Ceratopsia melaksanakan hal yang sama dengan jumbai dan tanduk mereka.

    Para andal beropini bahwa jumbai Ceratopsia dialiri oleh darah sehingga sanggup mengubah warna kulit pada saat-saat tertentu untuk memikat betina.

    Ritual "adu kepala" juga merupakan hal yang umum pada Pachycephalosauria dan Ceratopsia. Ceratopsia saling tanduk dengan tanduk-tanduk besar mereka untuk memperebutkan betina.


    Tebal tengkorak Pachycephalosaurus sanggup mencapai 25 cm (tebal tengkorak insan rata-rata hanya 5,5 mm) dan cukup berpengaruh untuk menahan benturan.


    Akan tetapi, alih-alih saling membenturkan kepala, mereka mungkin hanya saling melaksanakan dorongan dengan kepala atau saling menghantam ke tubuh lawannya. Benturan terlalu sering juga tidak baik untuk struktur kepala mereka.


    Stegosauria juga mempunyai lempeng yang dialiri oleh darah, yang mungkin juga berubah warna ketika berusaha memikat berhatian betina. Hal yang sama bisa terjadi pada modifikasi punggung beberapa dinosaurus mirip Ouranosaurus dan Spinosaurus.

    Ouranosaurus dan Spinosaurus

    Jengger Theropoda mirip Dilophosaurus juga mungkin berfungsi sama, lantaran meskipun terbuat dari tulang, jengger ini terlalu tipis untuk perkelahian.

    Banyak andal paleontologi beropini bahwa beberapa Theropoda mirip Tyrannosaurus mesti memperlihatkan "hadiah" untuk merayu betina, contohnya dengan makanan, lantaran Tyrannosaurus betina berukuran satu meter lebih panjang dan hampir satu ton lebih berat dari Tyrannosaurus jantan.

    Sauropodomorpha mirip Giraffatitan mungkin melaksanakan berkelahi leher mirip jerapah modern untuk memperebutkan betina.

  • Komunikasi dinosaurus

  • Burung modern diketahui berkomunikasi memakai sinyal visual dan pendengaran, dan keragaman struktur tampilan visual yang luas di antara kelompok dinosaurus mirip tanduk, jumbai, jambul (puncak), layar, dan bulu, memperlihatkan bahwa komunikasi visual selalu penting dalam biologi dinosaurus.

    Rekonstruksi warna bulu Anchiornis huxleyi, memperlihatkan petingnya warna dalam komunikasi visual pada dinosaurus non-avian, namun evolusi vokalisasi pada dinosaurus ialah kurang pasti.

    Ahli paleontologi Phil Senter mengemukakan bahwa dinosaurus non-avian bergantung pada tampilan visual dan mungkin pada suara-suara akustik mirip mendesis, bunyi kertakan rahang atau menepuk, pukulan dan pukulan sayap (mungkin pada maniraptoran bersayap).

    Dia menyatakan bahwa dinosaurus mustahil bisa bersuara lantaran kerabat erat mereka, buaya dan burung, memakai cara yang berbeda untuk mengeluarkan suara, yang pertama melalui laring dan yang terakhir melalui syrinx yang unik, memperlihatkan mereka berevolusi secara independen dan nenek moyang mereka ialah bisu.

    Sisa-sisa awal syrinx, yang mempunyai kandungan mineral yang cukup untuk fosilisasi, ditemukan dalam spesimen Vegavis iaai, bertanggal 69-66 juta tahun yang lalu, dan organ ini mustahil ada pada dinosaurus non-avian.

    Namun, berbeda Phil Senter, para peneliti telah menyarankan bahwa dinosaurus sanggup mengeluarkan bunyi dan bahwa sistem vokal berbasis syrinx dari burung berevolusi dari yang berbasis laring, bukan dua sistem yang berkembang secara independen.

    Pada tahun 2016, studi memperlihatkan bahwa dinosaurus menghasilkan vokalisasi lisan tertutup mirip cooing (suara bergumam lembut), mirip yang terjadi pada buaya dan burung serta reptil lainnya.

    Vokalisasi mirip itu berevolusi secara independen pada archosaurs secara berkali-kali, mengikuti peningkatan ukuran tubuh mereka.

    Jambul Lambeosaurini dan ruang hidung ankylosaurids telah disarankan berfungsi dalam resonansi vokal, meskipun Phil Senter menyatakan bahwa kehadiran ruang hidung di beberapa dinosaurus belum tentu menjadi bukti dari vokalisasi lantaran ular modern mempunyai ruang mirip itu yang digunakan untuk memperkuat desisan mereka.

  • Reproduksi dinosaurus

  • Semua dinosaurus bertelur telur amniotic (cairan ketuban) dengan cangkang keras yang sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat. Telur tersebut biasanya diletakkan di sebuah sarang.

    Sebagian besar spesies membuat sarang yang rumit, bisa mirip cangkir, kubah, piring, gesekan daerah tidur, gundukan, atau menggali liang.


    Saat bertelur, betina menumbuhkan jenis tulang khusus di antara tulang luar yang keras dan sumsum dari anggota tubuh mereka. Tulang sumsum yang kaya akan kalsium ini digunakan untuk membuat kulit telur.

    Dinosaurus bereproduksi secara seksual dan ovipar. Ukuran telur dinosaurus bermacam-macam dari yang sebesar telur ayam hingga sebesar bola basket. Fosil telur dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan sejauh ini ialah fosil telur Gigantoraptor dari Mongolia. Telur tersebut berbentuk elips dengan diameter hampir 50 cm.


    Penemuan pada kerangka Tyrannosaurus rex memperlihatkan bukti dari tulang Meduler pada dinosaurus yang telah punah, dan untuk pertama kalinya, memungkinkan para andal paleontologi untuk memilih jenis kelamin dari spesimen fosil dinosaurus.

  • Perawatan

  • Ciri lain yang menyebar luas di antara burung modern ialah perawatan orang bau tanah sesudah menetas.

    Salah satu kekeliruan sikap dinosaurus yang paling terkenal ialah inovasi fosil seekor dinosaurus yang tengkurap di sebuah sarang berisi telur.

    Para andal paleontologi menamainya Oviraptor, yang berarti pencuri telur, atas dasar anggapan bahwa dinosaurus tersebut mati ketika berusaha mencuri telur dinosaurus lain.

    Akan tetapi, beberapa dekade kemudian diketahui bahwa Oviraptor mati lantaran melindungi sarangnya sendiri, mungkin lantaran angin ribut pasir. Ini memperlihatkan pola dasar perawatan binatang, yaitu menjaga telur.

    Oviraptor

    Tak cukup hingga di situ, banyak dinosaurus terutama Ornithopoda dan Theropoda menjaga bayi-bayi mereka, memberi mereka makan hingga cukup besar untuk hidup sendiri. Pola pengasuhan ini kelak diturunkan ke hasil evolusi dinosaurus, yaitu burung.

    Penemuan pertama mengenai pola perawatan telur dan bayi terjadi di Formasi Two Medicine, di mana dinosaurus yang diberi nama Maiasaura ("good mother lizard"), berarti “ibu kadal yang baik”, ditemukan berada di sebuah daerah bersarang yang masing-masing sarangnya berjarak 7-9 meter.


    Maiasaura merawat bayi-bayi mereka dan mengikutsertakannya dalam kelompok mirip kebanyakan mamalia herbivora masa kini.

    Maiasaura

    Salah satu sikap pengasuhan gila didapat dari Troodon, Maniraptora sepanjang 3,5 meter yang menitipkan telurnya ke sarang dinosaurus lain biar mereka tidak perlu susah payah merawat anak-anaknya, mirip sikap burung tekukur modern.

    Troodon

    Pendapat ini didasarkan pada fosil sarang Orodromeus yang berisi sebutir telur dengan embrio Troodon.

    Sementara itu, kebanyakan Sauropodomorpha bertelur dan menimbunnya begitu saja di tanah mirip penyu modern.

    Sauropodomorpha mempunyai laju pertumbuhan paling cepat dari semua dinosaurus, beberapa dari mereka bertambah berat 2-5 kilogram dalam sehari dan hanya butuh 20 tahun untuk mencapai ukuran maksimal.

    Penemuan daerah bertelur Maiasaura ("good mother lizard") pada 1978 di Montana memperlihatkan bahwa perawatan orang bau tanah berlanjut usang sesudah kelahiran di antara ornithopods.

    Sebuah spesimen Citipati osmolskae ditemukan dalam posisi mengeram mirip ayam pada tahun 1993, yang mungkin memperlihatkan bahwa mereka mulai memakai lapisan-lapisan dari bulu untuk menjaga telur tetap hangat.

    Citipati osmolskae

    Embrio dinosaurus (berkaitan dengan Massospondylus) ditemukan tanpa gigi, memperlihatkan bahwa perawatan orang bau tanah diharapkan untuk memberi makan dinosaurus muda.

  • Fisiologi

  • Karena buaya dan burung mempunyai empat ruang jantung (walaupun dimodifikasi untuk buaya), sepertinya ini ialah sifat yang dimiliki oleh semua archosaurs, termasuk semua dinosaurus.

    Sementara semua burung modern mempunyai metabolisme tinggi dan "berdarah panas", terdapat perdebatan berpengaruh semenjak tahun 1960an wacana seberapa jauh garis keturunan dari sifat ini meluas.

    Para ilmuwan tidak oke apakah dinosaurus non-avian ialah endothermic (panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme), ectothermic (panas tubuhnya berasal dari lingkungan), atau kombinasi keduanya.

    Setelah dinosaurus non-avian ditemukan, andal paleontologi pertama mengemukakan bahwa mereka ialah ecthothermic.

    "Berdarah dingin" digunakan untuk mengartikan bahwa dinosaurus purba relatif lambat, organisme lambat, meskipun banyak reptil modern yang bergerak cepat dan lincah walaupun mengandalkan sumber panas eksternal untuk mengatur suhu tubuh mereka.

    Bukti modern memperlihatkan bahwa bahkan dinosaurus non-avian dan burung berkembang di iklim sedang dingin, dan bahwa beberapa spesies awal telah mengatur suhu tubuhnya dengan cara biologi internal (dibantu oleh hewan berjumlah besar dalam spesies besar dan dibantu oleh bulu atau epilog tubuh lainnya dalam spesies yang lebih kecil.)

  • Asal permintaan burung (Origin of birds)

  • Kemungkinan bahwa dinosaurus ialah nenek moyang burung pertama kali diusulkan pada tahun 1868 oleh Thomas Henry Huxley.

    Thomas Henry Huxley

    Setelah karya Gerhard Heilmann pada awal masa ke-20, teori burung sebagai dinosaurus ditinggalkan lantaran gagasan bahwa mereka ialah keturunan yang disamaratakan dengan thecodonts (fosil berkaki empat atau sebagian reptil berkaki dua periode Triassic), dengan bukti kunci kurangnya clavicles pada dinosaurus.

    Namun, inovasi selanjutnya menunjukkan, clavicle (atau tulang garpu tunggal yang tergabung, yang berasal dari tulang selangka yang terpisah) bersama-sama tidak ada ; Mereka (clavicle) ditemukan pada awal tahun 1924 di Oviraptor, tetapi disalah artikan sebagai interclavicle.

    Pada tahun 1970an, John Ostrom menghidupkan kembali teori burung-dinosaurus, yang memperoleh momentum dengan munculnya analisis klaistik, dan peningkatan besar dari inovasi theropoda kecil dan burung awal.

    Dari catatan khusus, di Formasi Yixian telah ditemukan aneka macam fosil theropoda dan burung awal, seringkali dengan bulu dari beberapa jenisnya.

    Burung membuatkan lebih dari seratus ciri anatomi yang berbeda dengan dinosaurus theropoda, yang kini secara umum diterima sebagai kerabat terdekat mereka.

    Burung paling erat dengan maniraptoran coelurosaurs

    Sebagian kecil ilmuwan, terutama Alan Feduccia dan Larry Martin, telah mengusulkan jalur evolusi lainnya, termasuk versi revisi dari tawaran basal archosaur Heilmann, atau bahwa theropoda maniraptoran ialah nenek moyang burung tetapi mereka sendiri bukan dinosaurus, burung hanya sangat erat terutama dalam hal karakteristik dengan dinosaurus.

  • Bulu (Origin of birds)

  • Bulu ialah salah satu karakteristik dari burung modern yang dikenal, dan ciri yang dimiliki oleh semua kelompok dinosaurus lainnya.

    Berdasarkan distribusi bukti fosil, tampak bahwa bulu ialah ciri keturunan nenek moyang dinosaurus, meskipun salah satunya mungkin telah hilang secara efektif pada beberapa spesies.

    Bukti fosil pribadi dari bulu-bulu atau struktur mirip bulu telah ditemukan dalam bermacam-macam spesies kelompok dinosaurus non-avian, baik dari saurischians maupun ornithischians.

    Bukti untuk bulu yang hilang serupa dengan bulu terbang dari burung modern telah ditemukan hanya dalam kelompok theropoda Maniraptora, termasuk oviraptorosaurs, troodontids, dromaeosaurids, dan burung.

    Oviraptorosaurs, Troodontids, Dromaeosaurids, dan Burung

    Struktur mirip bulu yang dikenal sebagai pycnofibers juga telah ditemukan pada pterosaurus, memperlihatkan kemungkinan bahwa filamen mirip bulu mungkin umum dalam garis keturunan burung dan berevolusi sebelum munculnya dinosaurus itu sendiri.

    Penelitian terhadap genetika aligator Amerika juga telah mengungkapkan bahwa scutes buaya mempunyai bulu-keratin selama perkembangan embrio, tetapi keratin ini tidak diekspresikan sebelum menetas.


    Archaeopteryx ialah fosil pertama yang ditemukan memperlihatkan relasi potensial antara dinosaurus dan burung. Ini telah dianggap sebagai fosil peralihan, yang menampilkan ciri dari dua kelompok tersebut (burung dan dinosaurus).


    Dua tahun sesudah karya Darwin The Origin of Species, penemuannya memicu perdebatan gres antara pendukung evolusi biologi dan kreasionalisme.

    Burung awal ini sangat mirip dengan dinosaurus, tanpa kesan bulu yang terang di batuan sekitarnya, setidaknya satu spesimen disalah artikan sebagai Compsognathus.

    Fosil Compsognathus

    Sejak tahun 1990an, sejumlah dinosaurus berbulu komplemen telah ditemukan, memperlihatkan bukti yang lebih berpengaruh wacana relasi erat antara dinosaurus dan burung modern.

    Sebagian besar spesimen ini digali di lagerstätte (Formasi Yixian), Liaoning, Cina timur laut, yang merupakan pecahan dari benua pulau selama Cretaceous.

    Meskipun bulu hanya ditemukan di beberapa lokasi, ada kemungkinan bahwa dinosaurus non-avian di daerah lain di dunia juga mempunyai bulu.

    Kurangnya bukti fosil yang tersebar luas untuk dinosaurus berbulu mungkin disebabkan lantaran ciri mirip kulit dan bulu tidak sering terawetkan oleh fosilisasi dan dengan demikian mereka tidak ada di catatan fosil.

    Deskripsi dinosaurus berbulu juga mempunyai kontroversi, mungkin salah satu kritikus yang suka mengeluarkan pendapat ialah Alan Feduccia dan Theagarten Lingham-Soliar, yang mengusulkan bahwa beberapa dugaan fosil mirip bulu ialah hasil dari penguraian serat kolagen yang berada di bawah kulit dinosaurus, dan bahwa dinosaurus maniraptora dengan bulu yang hilang bukanlah dinosaurus, tetapi konvergen dengan dinosaurus.

    Namun, pandangan mereka sebagaian besar belum diterima oleh peneliti lain, sampai-sampai sifat ilmiah tawaran Alan Feduccia telah dipertanyakan.

    Pada tahun 2016, telah dilaporkan bahwa fosil ekor dinosaurus dengan bulu (berusia sekitar 99 juta tahun yang lalu) telah ditemukan di dalam amber.


  • Kerangka (Origin of birds)

  • Karena bulu sering dikaitkan dengan burung, dinosaurus berbulu sering disebut-sebut sebagai mata rantai yang hilang (missing link) antara burung dan dinosaurus.


    Bagaimanapun, ciri skeletal multiple yang juga dimiliki oleh kedua kelompok mewakili garis bukti penting lain untuk andal paleontologi.

    Area kerangka dengan kemiripan yang penting termasuk leher, pubis, pergelangan tangan (semi-lunate carpal), lengan dan pectoral girdle, furcula (wishbone), dan tulang dada.


    Perbandingan kerangka burung dan dinosaurus melalui analisis kladistik memperkuat kasus untuk relasi tersebut.


  • Anatomi lembut

  • Menurut pemeriksaan tahun 2005 oleh Patrick M. O'Connor, dinosaurus pemakan daging besar mempunyai sistem kantung udara rumit yang mirip dengan yang ditemukan pada burung modern.

    Paru-paru dinosaurus theropoda (karnivora yang berjalan dengan dua kaki dan mempunyai kaki mirip burung) cenderung memompa udara ke dalam kantung berongga di kerangka mereka, mirip hanya pada burung.

    "Apa yang secara formal dianggap unik untuk burung hadir dalam beberapa bentuk pada nenek moyang burung," kata Patrick M. O'Connor.

    Pada tahun 2008, para ilmuwan mendeskripsikan Aerosteon riocoloradensis, kerangka yang memberi bukti terkuat hingga ketika ini wacana dinosaurus dengan pernapasan mirip burung.


    CT-scanning fosil Aerosteon mengungkapkan bukti keberadaan kantung udara di dalam rongga tubuhnya.

  • Bukti sikap (Origin of birds)

  • Fosil troodonts Mei long dan Sinornithoides memperlihatkan bahwa beberapa dinosaurus tidur dengan kepala mereka terselip di bawah lengan mereka.

    Mei long

    Sinornithoides

    Perilaku ini, yang mungkin membantu menjaga kepala mereka tetap hangat, juga merupakan karakteristik burung modern.


    Beberapa spesimen deinonychosaur dan oviraptorosauria juga telah ditemukan terawetkan di atas sarang mereka, kemungkinan mengeram dengan cara mirip yang dilakukan oleh burung.

    Rasio antara volume telur dan massa tubuh pandai balig cukup akal di antara dinosaurus memperlihatkan bahwa telur dierami oleh jantan, dan bahwa yang muda sangat precocial (setelah menetas bisa memberi makan dirinya sendiri dengan segera), mirip dengan banyak burung modern yang tinggal di tanah.

    Beberapa dinosaurus diketahui telah memakai watu gizzard mirip burung modern. Batu-batu ini ditelan untuk membantu pencernaan dan memecah kuliner dan serat keras sesudah kuliner masuk ke perut. Ketika ditemukan dalam hubugannnya dengan fosil, watu gizzard disebut gastrolith.

  • Teritorial (Origin of birds)

  • Burung modern bisa dibilang sebagai salah satu hewan paling ketat menjaga wilayah kekuasaan dan perburuan mereka, sehingga sanggup disimpulkan bahwa sikap ini kemungkinan besar diwarisi dari nenek moyang mereka, yaitu dinosaurus, terutama bagi Theropoda, teritori menjadi urusan yang penting.

    Dinosaurus pemakan daging sanggup bertarung baik dengan sesama jenis maupun dengan spesies yang berbeda untuk memperebutkan teritori.

    Banyak fosil telah membuktikan hal ini, terutama pada Carnosauria dan Tyrannosauria, terdapat bekas-bekas gigitan baik dari sesama maupun dari spesies berbeda.

    Pada beberapa kasus, Theropoda melaksanakan tindakan yang lebih ekstrem lagi, yaitu kanibalisme. Hal ini telah diketahui dari fosil Majungasaurus dari Madagaskar, dan kemungkinan besar dari Tyrannosauria.

  • Kepunahan dinosaurus

  • Semua dinosaurus non-avian, diperkirakan 628-1078 spesies, serta banyak kelompok burung tiba-tiba menjadi punah sekitar 66 juta tahun yang lalu.

    Banyak kelompok hewan lain yang juga punah pada waktu ini ialah ammonites, mosasaursus, plesiosaurus, pterosaurus, dan banyak kelompok mamalia.

    Kepunahan massal ini dikenal sebagai Peristiwa kepunahan Kapur-Tersier (Cretaceous–Paleogene (K–Pg) extinction event, juga dikenal sebagai Cretaceous–Tertiary (K–T) extinction), insiden terjadinya kepunahan massal spesies hewan dan flora secara besar-besaran dalam masa waktu periode geologis yang singkat.

    Sifat dari insiden ini telah dipelajari secara intensif semenjak tahun 1970an. Beberapa ilmuwan mengutip kemungkinan penyebab lain, atau mendukung gagasan bahwa pertemuan beberapa faktor bertangung jawab atas hilangnya dinosaurus secara tiba-tiba dari catatan fosil.

    Beberapa hipotesis mengenai kepunahan dinosaurus :

    *) Aktivitas vulkanik

    Menjelang tamat periode Cretaceous, ada banyak acara vulkanik di India yang merupakan sebuah pulau pada ketika itu. Aktivitas tersebut akan membuat awan debu besar yang menghalangi sinar matahari, membunuh tumbuhan dan meracuni, mencekik dan mengakibatkan mati lemas jutaan binatang.

    Pendapat berlawanan : Tidak ada bukti bahwa jenis letusan gunung berapi yang ganas ini terjadi di periode Cretaceous. Bahkan jikalau ini terjadi, bagaimana hewan dan tumbuhan pada periode itu sanggup selamat dari kepunahan ?

    *) Alien

    Meskipun terdengar mirip omong kosong, ada orang yang mempercayai hipotesis ini. Alien menyerang Bumi dan membunuh atau menculik dinosaurus.


    *) Sinar ultraviolet

    Teori ini menyatakan bahwa sinar ultraviolet yang mencapai Bumi akan membutakan hewan dan menyinari tumbuhan dan kuliner herbivora lainnya, yang nantinya akan mengakibatkan maut cepat bagi ribuan binatang.

    *) Perubahan iklim

    Salah satu teori yang paling dipercaya selain tabrakan meteor dan acara gunung berapi ialah perubahan iklim yang terjadi lantaran pergeseran benua, yang bisa menimbulkan tiga hal terjadi : Bumi akan menjadi terlalu dingin, Bumi akan menjadi terlalu panas, dan Bumi akan mengalami pergantian antara terlalu panas dan terlalu dingin.

    *) Penyakit

    Teori lain menyatakan bahwa virus, penyakit, atau epidermis (wabah) memusnahkan dinosaurus, pterosaurus, dan reptil laut.

    Pendapat berlawanan : Jika ini terjadi, bagaimana hewan prasejarah lainnya sanggup bertahan hidup ?

    *) Tanaman/bunga

    Berdasarkan penelitian, bunga dan tumbuhan yang mekar pertama kali muncul selama tamat Setonian, Campanian atau Maastrichtian. Menurut teori ini, bunga-bunga ini beracun bagi dinosaurus dan semua hewan lain yang memakannya.

    Teori sampingan yang muncul dari teori bunga ialah munculnya jenis tumbuhan tertentu yang tidak sanggup dicerna oleh konsumen (reptil) mereka, tetapi sanggup dicerna oleh mamalia. Tanaman tersebut juga bisa mengakibatkan gangguan usus.

    Mungkin, kedua tumbuhan yang tidak sanggup diuraikan ini (untuk dinosaurus) dan bunga beracun bisa saja hadir pada ketika bersamaan, mendorong dinosaurus menuju kepunahan.

    *) Hujan asam

    Teori ini menyampaikan bahwa hujan asam akan menghancurkan tanaman, melukai binatang, mengakibatkan kerusakan pada kehidupan di sekitarnya, mirip pada tanah, pepohonan, watu dan air.

    Pendapat berlawanan : Hanya polusi yang sanggup mengakibatkan hujan asam.

    *) Ulat

    Pada tahun 1962, Stanley Flanders (entomologist) mengklaim bahwa ulat bertanggung jawab terhadap kepunahan dinosaurus. Menurut Flanders, ulat tidak mempunyai predator alami, yang memungkinkan mereka untuk menghabiskan vegetasi di sekitar mereka hingga tidak tersisa.

    Hal tersebut mengakibatkan kelaparan massal di antara herbivora, yang meninggalkan karnivora dengan tidak ada makanan.

    *) Tsunami

    Menurut teori ini, hewan darat punah lantaran karam oleh tsunami besar atau gelombang pasang menghancurkan mereka ke bebatuan, pepohonan, dan gunung dengan kecepatan penuh, sehingga melukai mereka secara fatal atau pribadi membunuh mereka, sedangkan hewan maritim akan terlempar ke daratan oleh tsunami, mengakibatkan mereka mati lantaran dehidrasi.

    Beberapa teori kepunahan dinosaurus lainnya antara lain :

    *) Mamalia terlalu banyak memakan telur dinosaurus dan pterosaurus untuk mereka bereproduksi

    *) Kebutaan katarak

    *) Ledakan supernova terdekat yang memanaskan atmosfer atas, tetapi juga sanggup menganggu lapisan ozon dan menghasilkan awan es besar di atmosfer yang tinggi, pada akhirnya mendinginkan lingkugan sekitar

    *) Ice Age (Zaman es) tiba dan membekukan dinosaurus hingga mati

    *) Bulan yang tertarik menganggu ilkim dan atmosfer Bumi

    *) Keracunan nuklir lantaran uranium yang larut dari tanah

    *) Evolusi cepat dari jamur, yang melemahkan dan memabukkan dinosaurus

    *) Radiasi Ionizing atau radiasi pengion

    Teori yang paling terkenal mengenai kepunahan dinosaurus ialah teori tabrakan asteroid yang dibawa ke perhatian luas pada tahun 1980 oleh Walter Alvarez dan rekan kerjanya, menghubungkan insiden kepunahan pada tamat periode Cretaceous dengan tabrakan bolide (meteor yang sangat terang) sekitar 66 juta tahun yang lalu.


    Walter Alvarez mengusulkan bahwa peningkatan kadar litium secara tiba-tiba yang tercatat di seluruh dunia pada lapisan batuan periode itu, ialah bukti pribadi dari tabrakan tersebut.

    Sebagian besar bukti kini memperlihatkan bahwa bolide selebar 5 hingga 15 km menabrak sekitar Yucatán Peninsula (Meksiko tenggara), membuat Kawah Chicxulub berukuran 180km dan memicu kepunahan massal.


    Kawah Chicxulub (diucapkan [tʃikʃuˈlub]) ialah kawah kuno yang terkubur di Semenanjung Yukatan, Meksiko. Pusat kawah ini terletak di kota Chicxulub. Kawah ini mempunyai diameter sebesar 180 km.

    Kawah ini ditemukan oleh Glen Penfield ketika mencari minyak bumi pada 1970-an

    Bagi para ilmuwan, kawah ini mungkin mengakibatkan insiden kepunahan yang memusnahkan semua dinosaurus.


    Ilmuwan yakin bahwa tabrakan meteorit di kawah ini telah mengakibatkan kepunahan dinosaurus. Saat asteroid bertubrukan dengan bumi, ratusan derajat celsius panas akan tersebar ke seluruh bumi.

    Hanya satu detik sesudah tabrakan, setiap area sekitar 300 km dari lokasi tabrakan akan hancur. Setelah beberapa detik, gelombang kejut akan membunuh makhluk di sekitarnya, terutama di Amerika utara.


    Sekitar satu menit kemudian, hujan meteor dari pecahan asteroid akan menghujani belahan bumi timur. Setelah tiga menit, ledakan meteorit akan mengeluarkan sebuah awan panas yang berjulukan ejecta. Ejecta akan menyelimuti bumi, dan menaikkan suhu secara drastis.


    Setelah ejecta, gempa bumi raksasa, sekitar 12.5 skala ricther akan terasa di seluruh dunia. Sekitar 30 menit kemudian, debu panas yang meleleh akan menimbulkan kebakaran di setiap tempat.


    Karena asteroid itu menabrak laut, satu jam kemudian, megatsunami raksasa membanjiri seluruh benua. Megatsunami itu sanggup mencapai tinggi 3 km ke udara. Di area padang pasir, panas ejekta akan membuat angin ribut pasir yang besar dan cukup berpengaruh untuk menyerang seluruh belahan dunia.


    Di hari berikutnya, gelombang gempa akan mengakibatkan acara vulkanik dan gas beracun di seluruh belahan dunia.

    Ledakan asteroid juga merusak lapisan ozon, sehingga sinar UV akan membuat wabah penyakit yang besar.

    Hanya 3 hari sesudah tabrakan, hujan asam dari gas beracun akan menghujani bumi selama seminggu. Setelah 2 minggu, bumi dilanda kegelapan total selama empat bulan yang berasal dari awan ejekta hirau taacuh dan ditambah dengan asap kebakaran dan letusan gunung berapi, cukup usang untuk membunuh kehidupan flora dan pada akhirnya herbivora punah diikuti dengan karnivora.


    Selama kegelapan terjadi, iklim bumi menjadi rusak sehingga badai, taufan, siklon, tornado, dan bahkan sebuah angin ribut raksasa berjulukan Hypercane akan melanda seluruh dunia.

    Tanpa cahaya matahari, suhu bumi turun drastis dan mengakibatkan zaman es kecil. Hujan es dan angin ribut salju mendinginkan bumi selama 3 tahun dan tidak ada dinosaurus yang bisa bertahan terhadap suhu dingin.

    Setelah 1 tahun, awan ejekta mulai menghilang, namun dalam bentuk hujan abu. Layaknya hujan bubuk gunung berapi, hujan ini menimbun setiap daratan dan menenggelamkan dataran rendah.

    Beberapa jurang sanggup tertimbun sedalam 120 meter. Setelah hujan berhenti, bumi mirip planet mati, salju dan bubuk mengubur planet dan lava dari acara gunung berapi tetap aben planet bumi.

    Namun, sesudah beberapa tahun, planet Bumi kembali pulih. Abu yang mengandung mineral menumbuhkan kembali tanaman. Mamalia tingkat rendah sanggup bersembunyi di bawah tanah. Hampir semua hewan yang lebih besar daripada kucing akan punah.


    Para ilmuwan tidak yakin apakah dinosaurus berkembang atau berkurang sebelum insiden tabrakan.

    Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa tabrakan meteorit mengakibatkan penurunan suhu atmosfer yang panjang dan tidak alami di Bumi, sementara yang lain mengklaim bahwa tabrakan itu malah membuat gelombang panas yang tidak biasa.

    Konsensus di antara para ilmuwan yang mendukung teori ini ialah bahwa tabrakan mengakibatkan kepunahan secara pribadi (oleh panas dari tabrakan meteorit) dan juga secara tidak pribadi (melalui pendinginan di seluruh dunia ketika zat yang dikeluarkan dari kawah tabrakan memantulkan radiasi panas dari matahari).

    Meskipun kecepatan kepunahan tidak sanggup disimpulkan dari catatan fosil sendiri, aneka macam model memperlihatkan bahwa kepunahan itu berlangsung sangat cepat, menjadi dalam hitungan jam daripada tahun.

    Bagi para ilmuwan, penyebab kepunahan dinosaurus disebabkan oleh tabrakan meteorit di Mexico, letusan gunung berapi raksasa di India, dan jatuhnya ketinggian maritim yang terjadi secara drastis.

    (Sumber : Dinosaur, Dinosaurus, List of Dinosaur extinction theories, Kawah Chicxulub)
    Sumber http://blogmisteritesla.blogspot.com

    iklan

     

    Copyright © Aneh Di Dunia. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com