Fakta Paus Aneh Yang Belum Anda Ketahui
Planet Bumi yang kita tinggali ini dua per tiga permukaannya terdiri dari laut. Makara bukan hal yang mengherankan jikalau maritim pun penuh dengan hewan-hewan yang mempesona. Paus yakni pola dari binatang tersebut. Ukurannya yang raksasa bakal menciptakan siapapun terpesona dikala melihatnya dari dekat. Namun keunikan paus bukan hanya terbatas pada ukurannya. Hewan raksasa ini juga mempunyai banyak rahasia dan keunikan yang mungkin masih belum diketahui oleh kebanyakan orang. Berikut ini yakni beberapa fakta menarik mengenai mamalia penghuni lautan ini.
Ada Paus yang Tidak Bergigi
Gigi merupakan penggalan badan yang sangat penting bagi banyak binatang dan juga manusia. Berkat adanya gigi, maka kuliner yang tadinya berukuran besar sanggup dicabik-cabik menjadi potongan yang lebih kecil. Dengan begitu, kuliner tadi sanggup muat dikala memasuki kanal pencernaan. Gigi sendiri mempunyai bentuk yang bervariasi bergantung dari jenis makanannya. Hewan yang memakan daging bakal mempunyai gigi yang runcing supaya sanggup mengoyak daging yang alot dari tempatnya. Hewan yang memakan tumbuhan di lain pihak mempunyai gigi yang bentuknya mirip pahat dan benda tumpul supaya tumbuhan yang hendak dimakan sanggup dilumat hingga sehalus mungkin sebelum kemudian dicerna.
Beberapa jenis paus semisal paus pembunuh diketahui mempunyai gugusan gigi berbentuk runcing. Namun ternyata tidak semua paus mempunyai gigi. Sebagai gantinya, mereka mempunyai semacam struktur mirip sisir yang dikenal dengan sebutan balin. Tidak mirip gigi yang materi penyusunnya serupa dengan tulang, balin terbuat dari materi keratin yang juga sanggup ditemukan pada kuku dan rambut manusia.
Balin sendiri tidak berfungsi untuk mencabik-cabik makanan, melainkan untuk membantu paus menelan kuliner dalam jumlah besar sekaligus tanpa membuatnya kembung. Jadi, dikala paus menelan hewan-hewan kecil yang berenang secara berekelompok – entah itu gerombolan ikan atau udang krill – maka hewan-hewan tadi bakal masuk ke dalam ekspresi paus bersama dengan air.
Di sinilah balin menawarkan kegunaannya. Saat paus menutup mulutnya, air akan terdorong keluar melalui celah-celah balin, namun hewan-hewan tadi tidak akan ikut terdorong keluar lantaran tersangkut pada balin. Sesudah itu yang perlu dilakukan paus hanyalah menelan makanannya tadi. Balin biasanya dimiliki oleh jenis-jenis paus besar semisal paus biru atau paus bungkuk.
Ada Paus yang Bertanduk
Bukan cuma binatang di darat yang punya tanduk. Paus pun juga ada yang bertanduk. Narwhal yakni paus dengan keunikan tersebut. Ukuran tanduknya pun tidak main-main. Tanduk narwhal sanggup tumbuh hingga sepanjang 5 meter lebih. Berkat tanduk panjangnya tersebut, narwhal juga kerap dijuluki sebagai “unicorn dari laut”. Bagi yang belum tahu, unicorn yakni makhluk mitos yang digambarkan sebagai kuda bertanduk tunggal.
Tanduk yang dimiliki oleh narwhal sendiri aslinya yakni gigi yang menjulur keluar ekspresi dan tumbuh memanjang. Hanya narwhal jantan yang mempunyai tanduk panjang. Betina kadang kala juga mempunyai tanduk, namun ukurannya lebih kecil dibandingkan tanduk jantan. Fungsi tanduk narwhal sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun lantaran hanya narwhal jantan yang mempunyai tanduk jantan, tanduk tersebut diperkirakan mempunyai tugas penting untuk membantu pejantan dalam mendapat pasangan kawin.
Narwhal hanya ditemukan di Samudera Arktik di Kutub Utara. Layaknya lumba-lumba dan paus pembunuh, narwhal juga mempunyai pola hidup berkelompok. Makanan mereka terdiri dari ikan, udang, dan cumi-cumi. Karena perairan daerah mereka hidup penuh dengan gunung es, kadang kala ada narwhal yang terjebak di himpitan gunung es. Kalau sudah begitu, narwhal menjadi rentan diserang oleh hewan-hewan predator darat mirip beruang es atau walrus. Narwhal mempunyai asal-usul penamaan yang cukup menyeramkan. Nama binatang ini diambil dari bahasa Norse Kuno nar yang berarti “mayat”. Nama itu sendiri diberikan lantaran badan narwhal dipenuhi oleh bintik-bintik kelabu layaknya jenazah insan yang terapung dan membusuk di lautan.
Ada Paus yang Hidup di Air Tawar
Jika diminta menyebutkan habitat ikan paus, maka kebanyakan orang hanya akan menyebut maritim sebagai habitatnya. Padahal kenyataannya, ada juga ikan paus yang hidup di air tawar. Tepatnya di sungai-sungai besar. Karena habitat macam itu terperinci tidak menunjang untuk ditinggali oleh hewan-hewan yang ukurannya terlampau besar, paus yang hidup di air tawar semuanya tergolong dalam jenis lumba-lumba.
Dengan pengecualian untuk pesut yang hidup di Kalimantan, semua jenis lumba-lumba air tawar mempunyai kemiripan. Kepalanya mempunyai moncong yang panjang dan tonjolan di penggalan kening. Di penggalan lehernya terdapat semacam lekukan. Kulitnya pada umumnya berwarna abu-abu walaupun ada juga yang berwarna pink terang.
Sungai-sungai yang menjadi habitat para lumba-lumba tadi sama-sama mempunyai arus yang relatif tenang, namun basah sangat keruh. Untuk itulah lumba-lumba air tawar mengandalkan sistem ekolokasi supaya sanggup berenang di perairan yang jarak pandangnya amat terbatas. Dalam sistem ekolokasi, lumba-lumba akan mengeluarkan bunyi ke sekitarnya. Ketika bunyi tersebut menabrak binatang atau benda, maka bunyi tadi akan kembali ke arah lumba-lumba sehingga sang lumba-lumba sanggup mengetahui jarak dan ukuran objek yang memantulkan bunyi tadi.
Ada Paus yang Bisa Meledak
Hewan yang sanggup meledak bukan cuma ada di film-film kartun. Di dunia faktual pun ada binatang yang sanggup meledak. Paus yakni pola dari binatang tersebut. Yang lebih menarik yakni paus justru meledak dikala hewannya sudah mati. Bagaimana bisa? Peristiwa tersebut sempat terjadi pada tahun 2004 silam di Tainan, Taiwan selatan. Awalnya seekor paus sperma ditemukan terdampar di pesisir Tainan. Paus tersebut sebetulnya masih hidup dikala pertama kali ditemukan. Namun dikala tim ilmuwan dari Universitas Nasional Cheng Kung Tainan datang di lokasi, paus yang bersangkutan sudah mati.
Hasil pengukuran awal menawarkan jikalau paus yang terdampar ini mempunyai panjang 17 meter dan bobot 50 ton. Untuk keperluan penelitian lebih lanjut, bangkai paus ini lantas dipindahkan ke atas truk gandeng supaya sanggup diangkut ke Cagar Alam Tsi-Sao. Karena ukurannya yang besar, proses pemindahan bangkai paus ke atas truk memakan waktu hingga 13 jam dengan dibantu oleh tiga alat derek dan 50 orang pekerja.
Namun di tengah-tengah perjalanan, bencana yang tidak diduga-duga terjadi. Bangkai paus tersebut secara mendadak meledak tanpa sebab. Serpihan daging dan darah paus beterbangan ke sekitarnya dan meninggalkan anyir yang amat menyengat. Sejumlah pejalan kaki dan kendaraan beroda empat hingga belepotan dengan darah. Mereka yang kebetulan tinggal di lokasi terjadinya ledakan terpaksa mengenakan masker sembari membersihkan lokasi ledakan.
Lantas, apa sebabnya bangkai paus tersebut sanggup meledak? Apakah paus tersebut secara belakang layar menyimpan bom di dalam tubuhnya? Jawabannya ternyata tidaklah sedramatis itu, namun tetap cukup menarik untuk diketahui. Menurut Profesor Wang Cheng Ping yang terlibat dalam pemindahan bangkai paus ini, ledakan terjadi akhir akumulasi gas metana dalam badan paus. Gas itu sendiri timbul akhir adanya proses pembusukan pada badan paus. Ketika gas yang terkumpul dalam badan paus semakin banyak, badan paus tersebut lantas meledak ketika mendapat tekanan dikala diangkut di atas kendaraan.
Sumber :
https://www.worldwildlife.org/stories/freshwater-dolphin-species-and-facts
https://www.nationalgeographic.com/animals/mammals/n/narwhal/
https://en.wikipedia.org/wiki/Narwhal
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/3437455.stm
https://uk.whales.org/faqs/facts-about-whales-and-dolphins/what-is-baleen
Sumber http://www.anehtapinyata.net
